KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“BUMI”
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Binjai , November 2013
Binjai , November 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bumi
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta
kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara
(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan
Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa.
Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.
Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer,
dan Eksosfer.
Bumi melakukan beberapa gerak yang
alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi merupakan gerak
berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah
sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak
mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk
akibat gerakan rotasi yang dilakukan.Perubahan tersebut adalah terbentuknya
daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan sebagian massa bumi
tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu perputaran
bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika
dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan
Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas
diharapkan kita akan mengetahui tentang :
-
Pengertian
bumi
-
Bagian
– bagian bumi
-
Pengertian
rotasi bumi
-
Akibat
terjadinya rotasi bumi
-
Menetukan
umur bumi
-
Kenapa
kita tinggal diplanet bumibukan di planet lain
-
Teori
pembentukan bumi
-
Asal
mula kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian bumi
Bumi
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta
kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara
(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan
Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa.
Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.
Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer,
dan Eksosfer.
Lapisan
ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah
antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi
menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai
massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer
persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan
sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi
dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
B.
Bagian – Bagian Bumi
Bumi
telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet
dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak
bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370
km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur,
lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit
bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan
merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan
ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak
bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle)
merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi
mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah
selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core), yang terdiri dari
material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan
lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi
lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar
2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam
merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti
dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Berdasarkan
susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang
terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai;
bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian
yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).
Keempat
komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam
siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer
panas dan perpindahan materi padat.
v ATMOSFER
Atmosfer
adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan
lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya
pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini
akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan
tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus
angin.
Keberadaan
atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi
atmosfer antara lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang
sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan
pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai
wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon
dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan
jatuh ke bumi.
Peran atmosfer dalam mengurangi
radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada lapian atmosfer, suhu
permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan
sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup,
termasuk manusia.
Berdasarkan
perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan, yaitu
:
a. Troposfer
Lapisan
ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai
pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator. Pada
lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap
kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,5 oC. Lapisan ini dianggap
sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan
permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk
manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan
troposfer.
b. Stratosfer
Merupakan
bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50
– 60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer
dan ionosfer.Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan
meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan
suhu pada permukaan bumi. Dengan demikian, profil suhu pada lapisan stratosfer
ini merupakan kebalikan dari lapisan troposfer.
Ciri
penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna
untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai
permukaan bumi.Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer
lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan stratosfer meningkat.
Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan ini hanya
mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse.
c. Mesosfer
Mesosfer
terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini
akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik,
tetapi kemudian turun dan mencapai -72 oC di ketinggian 75 km. Suhu terendah
terukur pada ketinggian antara 80 – 100 km yang merupakan batas dengan lapisan
atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer. Daerah transisi antara lapisan
mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah – 110o C .
d. Lapisan Termosfer
Berada
di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian
sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya
lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah
menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas
atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya
suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya
ketinggian
e. Ekosfer atau atmosfer luar
Merupakan
lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas
atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah
batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk
ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis
imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.
Ozon Dalam Atmosfer
Ozon
adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik yang kuat
juga. Ozon biasanya digunakan untuk mensterilkan air isi ulang, serta dapat
juga digunakan untuk menghilangkan warna dan bau yang tidak enak pada air.
v HIDROSFER
Air
adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O.
Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer meliputi samudera,
laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air di atmosfer.
C.
ROTASI BUMI
Bumi
melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak
rotasi bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan
rotasi ini menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di
daerah kutub hampir-hampir tidak mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk
bulat mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang dilakukan.
Perubahan tersebut adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan
seakan-akan sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini
disebabkan rotasi bumi yaitu perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi
terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub utara, rotasi bumi
memiliki arah berlawanan arah jarum jam. Sedangkan jika dilihat dari arah kutub
selatan arah rotasi bumi searah dengan arah jarum jam.
Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
D. AKIBAT DARI ROTASI BUMI
Waktu
rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23 jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi,
menimbulkan beberapa gejala alam seperti (a) terjadinya pergantian siang dan
malam, (b) perbedaan waktu di berbagai tempat di muka bumi, (c) gerak semu
harian bintang, (d) perbedaan besar gaya gravitasi di berbagai tempat di bumi,
dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.
1. Terjadinya Pergantian Siang dan Malam
Daerah bumi yang terkena sinar matahari dinamakan siang, sedangkan daerah bumi dibelakangnya, yang tidak terkena sinar matahari dinamakan malam. Akibat adanya rotasi menyebabkan terjadinya pergiliran daerah siang dan malam secara bergantian. Jika rotasi bumi terjadi selama 24 jam, maka lama siang dan malam masing-masing terjadi selama 12 jam.
Pengecualian di daerah dekat kutub, lama siang dan malam dapat lebih atau kurang dari 12 jam, tergantung posisi bumi ketika berevolusi mengelilingi matahari.
Daerah bumi yang terkena sinar matahari dinamakan siang, sedangkan daerah bumi dibelakangnya, yang tidak terkena sinar matahari dinamakan malam. Akibat adanya rotasi menyebabkan terjadinya pergiliran daerah siang dan malam secara bergantian. Jika rotasi bumi terjadi selama 24 jam, maka lama siang dan malam masing-masing terjadi selama 12 jam.
Pengecualian di daerah dekat kutub, lama siang dan malam dapat lebih atau kurang dari 12 jam, tergantung posisi bumi ketika berevolusi mengelilingi matahari.
2. Perbedaan waktu di berbagai tempat
Akibat gerakan rotasi bumi dari barat ke timur menyebabkan daerah sebelah timur akan menjumpai siang terlebih dahulu, dibanding daerah barat. Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan waktu di setiap bagian bumi.
Karena rotasi bumi maka permukaan bumi di sebelah timur akan melihat matahari terbit dan terbenam lebih cepat daripada daerah di sebelah barat. Oleh karena itu setiap tempat di berbagai belahan bumi akan memiliki waktu yang berbeda. Untuk menyamakan waktu secara internasional digunakan waktu GMT (Greenwich Mean Time). Waktu ini sesuai dengan waktu di kota Greenwich.
Akibat gerakan rotasi bumi dari barat ke timur menyebabkan daerah sebelah timur akan menjumpai siang terlebih dahulu, dibanding daerah barat. Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan waktu di setiap bagian bumi.
Karena rotasi bumi maka permukaan bumi di sebelah timur akan melihat matahari terbit dan terbenam lebih cepat daripada daerah di sebelah barat. Oleh karena itu setiap tempat di berbagai belahan bumi akan memiliki waktu yang berbeda. Untuk menyamakan waktu secara internasional digunakan waktu GMT (Greenwich Mean Time). Waktu ini sesuai dengan waktu di kota Greenwich.
3. Pergerakan semu bintang
Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur maka bintang-bintang (termasuk matahari) tampak seperti bergerak dari timur ke barat. Namun sebenarnya bintang-bintang tersebut tidak bergerak. Oleh karena itu maka gerakan bintang ini disebut sebagai gerak semu. Karena gerak semu ini dapat dilihat setiap hari maka disebut gerak semu harian. Dengan gerak semu harian ini maka matahari tampak terbit di timur dan terbenam di barat demikian juga dengan bintang-bintang pada malam hari
4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa, karena jarak permukaan bumi di kutub lebih dekat ke pusat bumi. Akibatnya, berat benda yang sama akan berbeda jika ditimbang di khatulistiwa dan di kutub.
Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa, karena jarak permukaan bumi di kutub lebih dekat ke pusat bumi. Akibatnya, berat benda yang sama akan berbeda jika ditimbang di khatulistiwa dan di kutub.
5. Pembelokan arah angin
Menurut Hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di daerah kutub yang bertekanan tinggi, maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok kearah timur mengikuti arah rotasi bumi, ini berpotensi membentuk angin siklon.
Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang dilakukan.Perubahan tersebut adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan
Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
Waktu rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23 jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi, menimbulkan beberapa gejala alam seperti (a) terjadinya pergantian siang dan malam, (b) perbedaan waktu di berbagai tempat di muka bumi, (c) gerak semu harian bintang, (d) perbedaan besar gaya gravitasi di berbagai tempat di bumi, dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.
Menurut Hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di daerah kutub yang bertekanan tinggi, maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok kearah timur mengikuti arah rotasi bumi, ini berpotensi membentuk angin siklon.
Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang dilakukan.Perubahan tersebut adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan
Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
Waktu rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23 jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi, menimbulkan beberapa gejala alam seperti (a) terjadinya pergantian siang dan malam, (b) perbedaan waktu di berbagai tempat di muka bumi, (c) gerak semu harian bintang, (d) perbedaan besar gaya gravitasi di berbagai tempat di bumi, dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.
A.
MENETUKAN UMUR BUMI
Cara Penentuan Umur Bumi:
Observasi
(Pengamatan)
Untuk
menentukan umur bumi, dapat dilakukan berdasarkan observasi (pengamatan)
terhadap kejadian alam yang ada di muka bumi. Jika diamati bahwa beberapa
peristiwa geologis terjadi pada masa tertentu, maka bisa diasumsikan dengan
mempergunakan data ini, kejadian yang sama telah terjadi dalam kurun waktu yang
sama di masa lalu.
Tes
Radiometrik
Test ini
ditemukan awal abad 20 dan menjadi sangat populer. Teknik tes Radiometrik
terletak pada prinsip bahwa “atom tidak stabil” di material radioaktif akan
berubah menjadi “atom stabil” dalam satu interval waktu tertentu. Kenyataan
bahwa perubahan ini terjadi dengan jumlah yang sudah dipastikan dan juga dalam
periode waktu yang tertentu, membuat timbulnya gagasan untuk mempergunakan data
ini sebagai penentu dari umur fosil dan umur bumi.
Tes Uranium
Test Uranium
adalah yang pertama kali digunakan, tetapi kemudian tidak dipakai lagi. Prinsip
dari test ini adalah perubahan uranium menjadi timah. Uranium berubah menjadi
atom thorium saat memancarkan radiasinya. Thorium adalah sebuah elemen
radioaktif, berubah menjadi protactinium setelah beberapa waktu tertentu.
Setelah tiga belas perubahan tambahan, uranium pada akhirnya berubah menjadi
timah yang merupakan elemen stabil.
Waktu yang dibutuhkan oleh elemen
radioaktif untuk berubah dari setengah masanya menjadi elemen yang lain,
disebut setengah-umur dari elemen ini. Setengah-umur dari uranium-238 adalah
4,5 miliar tahun. Artinya 100 gram uranium yang kita miliki hari ini, akan
menjadi 50 gram uranium-238 dan 50 gram timah-206 setelah 4,5 miliar tahun
kemudian. Dan setelah 4,5 miliar tahun berikutnya, ada tersisa seperempat dari
jumlah uranium yang kita miliki mula-mula. Reaksi ini akan berlanjut sampai
uranium itu habis.
Teori
menghitung Kadar Garam
Diasumsikan
bahwa saat Bumi berumur nol, kadar garam dari Laut dan Sungai adalah sama,
yaitu sama-sama air tawar.Lalu diukur, dalam waktu tertentu, jumlah garam yang
dibawa oleh sungai ke laut. Pengukuran dilakukan bisa dengan mengambil beberapa
sample dari hulu, badan, dan hilir sungai, untuk melihat berapa banyak
penambahan mineral garam dari lingkungan (tanah/pasir) yang dilewati. Setelah
mengetahui berapa banyak garam yang dibawa oleh sungai, kemudian hitung berapa
banyak garam yang dikandung oleh laut saat ini.
Dari dua data tersebut, bisa dihitung perkiraan usia Bumi.
Dari dua data tersebut, bisa dihitung perkiraan usia Bumi.
B.
Bisakah Massa Bumi Bertambah
Sekarang
kita kembali ke Massa Bumi, kalau kita mengambil besi dari dalam bumi dan
dijadikan bangunan dll. tentu saja tidak akan mempengaruhi massa bumi karena
besi tersebut hanya alih tempat dan alih rupa saja. Kecuali memang yang
dijadikan satelit, roket, pesawat ruang angkasa dll. yang di terbangkan keluar
bumi dan tidak kembali. Tapi dengan begitu masa bumi bukan bertambah tapi
berkurang. Apa yang menyebabkan masa bumi bertambah?
Lalu dari mana asalnya massa tambahan ini? Jawabannya, dari luar
angkasa, dalam bentuk detritus. Detritus adalah pecahan batuan atau materi lain
yang sudah pecah, lapuk, atau terurai dari massanya yang lebih besar. Pecahan
ini bisa terjadi karena tak sengaja, atau erosi, pengikisan oleh angin, dll.
Luar angkasa dipenuhi oleh sampah-sampah seperti ini, debu dan pecahan meteor
kecil. Karena bumi memiliki luas permukaan 125 juta km kuadrat, maka
kemungkinan detritus ini jatuh ke bumi sangat besar.Sulit memperhitungkan
berapa besar meteor2 kecil ini berjatuhan dan terbakar di atmosfer kita, tapi
kisarannya adalah 20-40 ton per hari. Meteor kecil ini akan terurai menjadi
debu karena gesekan atmosfer, lalu melalui perantara awan dan hujan, jatuh ke
tanah dan berakhir di bumi (di laut atau di tanah).
J. ALASAN BUMI SEBAGAI TEMPAT HIDUP MANUSIA
1. Bumi
Bumi
memang pas dijadikan tempat hidup manusia karena:
a. jarak dengan matahari yang pas yang menyebabkan suhu bumi optimal tidak terlalu panas atw dingin.
b. rotasi bumi yang pas sehingga perbedaan suhu antara siang dan malam tidak signifikan.
c. satelit cuma satu sehingga pengaturan pasang surut air laut pas.
d. komposisi gas di atmosfer yang pas sehingga mendukung adanya kehidupan.
e. komposisi litosfer beserta kepadatan dan ketebalan
f. perlindungan magnetik oleh gravitasi bumi yang melindungi dari ganasnya angin surya dan atmosfer yang pas ketebalannya sehingga menghasilkan tekanan yang pas. dan juga tebal atmosfer yang melindungi dari radiasi dan benda antariksa.
g. dll
Sedangkan jika dibandingkan dengan planet lain yaitu :
2. merkurius
Suhu sekitar -180 derajat sampai 430 derajat celsius tidak memungkinkan adanya kehidupan dan juga tidak ada atmosfer jadi jika matahari meledak tamatlah riwayat manusia dan juga tanah di planet merkurius terdiridari dari besi.
3.venus
Cukup indah keliatannya tapi tidak memungkinkan adanya kehidupan karena atmosfernya sangat tebel sehingga cahaya matahari sulit masuk dan juga komposisi sebagian besar terdiri dari CO2 yang bisa membuat sesak bernapas belum lagi efek rumah kaca menyebabkan suhunya rata2 462 derajat celsius dan merupakan planet terpanas di tata surya.. dan planet terdekat dengan bumi.
4. mars
a. jarak dengan matahari yang pas yang menyebabkan suhu bumi optimal tidak terlalu panas atw dingin.
b. rotasi bumi yang pas sehingga perbedaan suhu antara siang dan malam tidak signifikan.
c. satelit cuma satu sehingga pengaturan pasang surut air laut pas.
d. komposisi gas di atmosfer yang pas sehingga mendukung adanya kehidupan.
e. komposisi litosfer beserta kepadatan dan ketebalan
f. perlindungan magnetik oleh gravitasi bumi yang melindungi dari ganasnya angin surya dan atmosfer yang pas ketebalannya sehingga menghasilkan tekanan yang pas. dan juga tebal atmosfer yang melindungi dari radiasi dan benda antariksa.
g. dll
Sedangkan jika dibandingkan dengan planet lain yaitu :
2. merkurius
Suhu sekitar -180 derajat sampai 430 derajat celsius tidak memungkinkan adanya kehidupan dan juga tidak ada atmosfer jadi jika matahari meledak tamatlah riwayat manusia dan juga tanah di planet merkurius terdiridari dari besi.
3.venus
Cukup indah keliatannya tapi tidak memungkinkan adanya kehidupan karena atmosfernya sangat tebel sehingga cahaya matahari sulit masuk dan juga komposisi sebagian besar terdiri dari CO2 yang bisa membuat sesak bernapas belum lagi efek rumah kaca menyebabkan suhunya rata2 462 derajat celsius dan merupakan planet terpanas di tata surya.. dan planet terdekat dengan bumi.
4. mars
planet merah ini juga sepertinya agak mungkin ditempati karena jaraknya agak
jauh dari matahari sehingga suhunya
rata2 -23 derajat celsius paling panas 27 C. dan disana ada air dalam bentuk es
dan diduga ada mahluk hidupnya.
5. Jupiter
planet ini juga tidak cocok jadi tempat kita karena jarak yang jauh sehingga suhunya anatar -140 C ampe 21 C belum lagi gravitasinya yang luar biasa sekitar 2,4 kali sehingga Allah menciptakan planet ini untuk melindungi bumi dari tabrakan benda angkasa. dan rotasi yang luar biasa cepat hingga menyebabkan badai luar biasa hebat bahkan ada yang lebih besar dari bumi yang dikenal dengan big red spot
5. Jupiter
planet ini juga tidak cocok jadi tempat kita karena jarak yang jauh sehingga suhunya anatar -140 C ampe 21 C belum lagi gravitasinya yang luar biasa sekitar 2,4 kali sehingga Allah menciptakan planet ini untuk melindungi bumi dari tabrakan benda angkasa. dan rotasi yang luar biasa cepat hingga menyebabkan badai luar biasa hebat bahkan ada yang lebih besar dari bumi yang dikenal dengan big red spot
6. Saturnus
sama seperti jupiter tapi lebih dingin sekitar -175 C dan permukaanya cair.
7. uranus
planet sangat jauh dan punya kemiringan hampir 90 derajat sehingga siang ke malam = satu tahun uranus = 84 tahun bumi luar biasa lama apalagi kalau puasa di sana bakal KO duluan. suhunya juga ekstra dingin sekitar -224 C metana saja sampai beku.
8. neptunus
planet paling dingin dan biru dan dingin suhunya sekitar -218 C paling tinggi serta matahari yang sebesar titik seperti bintang belum lagi anginnya tercepat di tata surya sekitar 600m/s atau 2160km/jam .
sama seperti jupiter tapi lebih dingin sekitar -175 C dan permukaanya cair.
7. uranus
planet sangat jauh dan punya kemiringan hampir 90 derajat sehingga siang ke malam = satu tahun uranus = 84 tahun bumi luar biasa lama apalagi kalau puasa di sana bakal KO duluan. suhunya juga ekstra dingin sekitar -224 C metana saja sampai beku.
8. neptunus
planet paling dingin dan biru dan dingin suhunya sekitar -218 C paling tinggi serta matahari yang sebesar titik seperti bintang belum lagi anginnya tercepat di tata surya sekitar 600m/s atau 2160km/jam .
H.
PEMBENTUKAN BUMI
-Teori-teori
tentang proses terbentuknya bumi
1.Teori Kabut(Nebula)
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant
(1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut
Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa
terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar
inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula
ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu
- Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
- Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
- Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
2.Teori Planetesima
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika
bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori
Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas
bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya
hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga
hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi
antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan
pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal.
Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya
membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918,
yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek,
sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari
itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita
kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan
dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika
sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka
akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari,
yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan
mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar
sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
4.Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli AstronomiR.A Lyttleton. Menurut teori
ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak
sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak
mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang
tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak
meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang
lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
5.Teori Big Bang
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan
ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu
lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk
planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus
mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada
tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
Awalnya, bumi masih
merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
Pembentukan
perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material
besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
Bumi terbagi menjadi
lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak
bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang
angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium
di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi
hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak
memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen
ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang.
(QS. Al-Mulk, 67:3).
C.PERKEMBANGAN BUMI
-Teori-teori tentang Perkembangan
Bumi
1.Teori Kontraksi dari
James Dana dan Elie de Baumant
Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena pendinginan
di bagian dalam bumi akibat konduksi panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak
rata.
2.Teori Descartes dan Suess
Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah
proses pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai
pegunungan,lipatan yang kita kenal sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess
ini disebut teori kontraksi.
3.Teori Geosinklin
Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh
Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan
batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada
Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.
I.
ASAL MULA KEHIDUPAN DIBUMI
Kita tentu telah memahami bahwa bumi
kita ini dahulu kala terbentuk dalam keadaan sangat panas dan pijar. Secara
perlahan-lahan bumi mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga
pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk cair
membentuk samudra atau hidrosfer, yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang
berbentuk padat disebut litosfer.
Pada saat ini kulit bumi tersebut
dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup yang beraneka ragam. Lapisan bumi yang
dihuni oleh berbagai makhluk hidup itu kita sebut biosfer. Maka pertanyaan yang
timbul adalah dari mana dan kapankah makhluk-makhluk hidup itu datang atau
timbul di bumi kita ini? bagaimana pula ia dapat menjadi begitu banyak dan
beraneka ragam? Bahkan pertanyaan sampai kepada asal-usul manusia, benarkah
manusia berasal dari monyet? Marilah kita kaji bagaimana pandangan ilmu
pengetahuan alam atas masalah tersebut di atas.
a. Kapan mulai ada kehidupan di bumi?
Seperti
telah di uraikan , umur dari suatu batuan ditentukan dengan cara analisis
perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil luruhannya. Dengan metode tersebut
dapat diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun
yang lalu. Dari penelitian berbagai batuan ternyata terdapat batuan yang
berumur 3,5 ribu juta tahun yang menunjukan tanda-tanda sisa kehidupan atau
fosil. Ini berarti pada saat itu telah ada kehidupan di bumi.
Interaksi cairan alkali yang
mengandung hidrogen dan metana serta air laut purba yang mengandung karbon
dioksida kemungkinan menghasilkan asetat, senyawa sejenis cuka. Asetat inilah
yang kemudian berkembang menjadi basis kehidupan.
Makhluk hidup kini tersusun atas senyawa organik, seperti karbohidrat, protein, dan sebagainya. Russel menguraikan bahwa katalis yang membentuk molekul organik dan hidrokarbon bisa terbentuk dari molekul anorganik.
Sementara itu, makalah ilmiah yang dipublikasikan di Biochimica Acta menguraikan kemiripan antara enzim kehidupan purba dan mineral yang mengendap di ventilasi hidrotermal. Menurut Russel, fakta itu menunjukkan bahwa terciptanya kehidupan tidak membutuhkan terciptanya katalis terlebih dahulu
Makhluk hidup kini tersusun atas senyawa organik, seperti karbohidrat, protein, dan sebagainya. Russel menguraikan bahwa katalis yang membentuk molekul organik dan hidrokarbon bisa terbentuk dari molekul anorganik.
Sementara itu, makalah ilmiah yang dipublikasikan di Biochimica Acta menguraikan kemiripan antara enzim kehidupan purba dan mineral yang mengendap di ventilasi hidrotermal. Menurut Russel, fakta itu menunjukkan bahwa terciptanya kehidupan tidak membutuhkan terciptanya katalis terlebih dahulu
b. Dari mana asal mula kehidupan di bumi?
Ada berbagai pendapat berupa
hipotesis ataupun teori untuk menjawab pertanyaan tersebut .
1. Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya.
Contoh : Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur, dari gudang padi, ternyata munculah tikus.
1. Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya.
Contoh : Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur, dari gudang padi, ternyata munculah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis
makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur
timbul cacing. faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.
2. Cosmoza
Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal mula kehidupan itu sendiri.
Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal mula kehidupan itu sendiri.
3. Omne Vivum Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja di situ. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivum ex ovo.
Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja di situ. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivum ex ovo.
4. Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari makhluk hidup.
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari makhluk hidup.
5. Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. akhirnya ia berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya, agar tumbuh kehidupan yang baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga teori Biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. akhirnya ia berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya, agar tumbuh kehidupan yang baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga teori Biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.
6. Teori Urey
Harold Urey (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sianr kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
Harold Urey (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sianr kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Bumi
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta
kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara
(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan
Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa.
Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.
Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer,
dan Eksosfer.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi
dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri
dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara
(atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati
oleh berbagai jenis organisme (biosfer
Bumi melakukan beberapa gerak yang
alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi merupakan gerak
berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah
sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak
mengalami pergerakan
Poros (sumbu) bumi merupakan garis
khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan
kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan
sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
Waktu rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23 jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi, menimbulkan beberapa gejala alam seperti (a) terjadinya pergantian siang dan malam, (b) perbedaan waktu di berbagai tempat di muka bumi, (c) gerak semu harian bintang, (d) perbedaan besar gaya gravitasi di berbagai tempat di bumi, dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.
Waktu rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23 jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi, menimbulkan beberapa gejala alam seperti (a) terjadinya pergantian siang dan malam, (b) perbedaan waktu di berbagai tempat di muka bumi, (c) gerak semu harian bintang, (d) perbedaan besar gaya gravitasi di berbagai tempat di bumi, dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.
B.
SARAN.
Makalah saya ini masih jauh dari
kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan
dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah saya ini.
DAFTAR PUSTAKA
izin copas gan :)
BalasHapuskunjungi juga blog saya
BalasHapuswww.ryanhafid.blogspot.com
izin copas
BalasHapusterima kasih
BalasHapusKak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
BalasHapushttp://bumi.godaddysites.com/
.
Izin copas
BalasHapusamazing...
BalasHapusMin minta catatan kaki nya lah utk refrensi bagus makalahnya
BalasHapus