ILMU TEKNOLOGI TENTANG PENCIPTAAN ALLAH
Bagaimana alam semesta
berawal adalah pertanyaan yang mempesona manusia sepanjang jaman. Pada abad
ke16 Copernicus mengemukakan teori bahwa matahari tidak
mengelilingi bumi tapi bumilah yang justru mengelilingi matahari. Dia pun dihukum gantung karena dianggap bertentangan dengan dogma gereja pada waktu itu yang menyatakan bumi sebagai pusat alam semesta. Pada abad ke 17 Galileo Galilei dengan teleskop ciptaannya mampu membuktikan bahwa bumi mengelilingi
matahari.
mengelilingi bumi tapi bumilah yang justru mengelilingi matahari. Dia pun dihukum gantung karena dianggap bertentangan dengan dogma gereja pada waktu itu yang menyatakan bumi sebagai pusat alam semesta. Pada abad ke 17 Galileo Galilei dengan teleskop ciptaannya mampu membuktikan bahwa bumi mengelilingi
matahari.
Pada tahun 1929 Edwin Hubble menciptakan teleskop Hubble di abservatoriumnya di Mountwilson, California. Setelah berbulan-bulan melakukan pengamatan, dia menemukan bahwa bintang-bintang semakin hari menunjukkan warna semakin merah. Dalam hukum Fisika dikenal jika benda semakin menjauhi titik pengamatan akan menunjukkan spectrum merah, sedangkan benda yang mendekati titik pengamatan menunjukkan spectrum biru. Itu artinya benda-benda luar angkasa kian hari semakin
menjauhi satu sama lainnya atau dengan kata lain alam semesta semakin meluas.
Edwin Huble kemudian melakukan perhitungan mundur.Jika benda-benda angkasa semakin menjauh berarti dahulunya benda-benda angkasa bermula dari sesuatu
yang padu (satu) dan kemudian meledak dengan kecepatan yang luar biasa. Menurut perhitungan yang cermat para ilmuan menyimpulkan bahwa sesuatu yang padu (satu) itu
haruslah bervolume nol. Jika suatu benda bervolume nol itu artinya sesuatu itu berawal dari ketiadaan. Dengan kata lain sesuatu yang padu itu diciptakan. Lalu
muncullah teori yang sangat terkenal yang disebut teori big bang (ledakan besar).
Sebelum Edwin Huble menemukan kenyataan ini, melalui perhitungan yang cermat Albert Einstein sebenarnya telah memperhitungkan bahwa ruang angkasa tidak statis
melainkan terus meluas, tetapi pendapat itu disimpannya karena pada waktu itu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta bersifat statis (tidak berawal dan kekal) sangat populer. Pendapat tentang alam semesta statis ini dikemukakan oleh para pendukung materialisme (atheis).
Walaupun Edwin Huble sudah menemukan kenyataan bahwa alam semesta bersifat meluas para pendukung materialisme tetap tidak mau mengakui adanya kebenaran
ini. Mereka tetap berkeyakinan bahwa alam semesta tidak berawal dan bersifat kekal. Mereka hendak mengingkari adanya penciptaan. Dengan kata lain mereka mengingkari adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta. Pendapat mereka ini sebenarnya dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno yang mengatakan bahwa materi tidak berawal dan tidak berakhir. Dengan berbagai cara mereka menyanggah pendapat Edwin Hubble dan Albert Einstein ini. Mereka menyanggahnya dengan metode filsafat yang menimbulkan perdebatan tak berujung.
Di tahun 1948 ahli fisaka Amerika George Gemof mengemukakan seandainya alam semesta ini dulunya adalah satu dan kemudian meledak maka pasti ledakan besar itu meninggalkan sisa-sisa radiasi di ruang angkasa. Pada tahun 1965 dua orang ilmuan Arnold Pengias dan Robert Wilson menemukan sisa-sisa radiasi yang tersebar di ruang angkasa. Atas penemuannya itu, mereka berdua memperoleh hadiah Nobel.
Pada tahun 1989 NASA meluncurkan satelit ke luar angkasa untuk meneliti tentang gejala radiasi alam semesta. Melalui sensor-sensor yang dipasang disatelit yang disebut sensor kobe mereka menangkap adanya radiasi sisa-sisa ledakan besar yang menyebar
diseluruh ruang angkasa. Penemuan ini menghebohkan dunia dan media masa. Newsweek bahkan dalam sampul majalahnya menulis : Science telah menemukan Tuhan.
Fisikawan Inggris Stephen Hawking menyebutkan penemuan ini sebagai penemuan terbesar dalam bidang astronomi di abad ini bahkan mungkin sepanjang masa.
Belakangan salah satu dari orang-orang yang menentang adanya tuhan mengaku bahwa mereka mempertahankan pendapat alam statis bukan karena mereka yakin akan
kebenaran pendapat mereka tapi karena berharap pendapat mereka benar sehingga fakta adanya penciptaan dan tuhan dapat mereka sangkal.
Coba simak dua ayat Al-Quran dibawah ini :
“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang PADU, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Anbiyaa 21:30)
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa MELUASKANNYA” (Adz zaariyaat 51:47)
ILMU TEKNOLOGI TENTANG PENCIPTAAN ALLAH
Asal-Usul Penciptaan Alam Semesta Berdasarkan Perspektif Al-Qur’an
Penciptaan menurut kamus besar
Bahasa Indonesia berarti proses, cara, perbuatan menciptakan.
Para ilmuwan diseluruh dunia saat ini telah sepakat bahwa alam
semesta ini terjadi
dari tiada secara kebetulan dan menimbulkan dentuman besar. Ke-tiada-an (berasal
dari tidak ada) adalah menunjukan akan adanya penciptaan (diciptakan).
Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan
perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah
mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta memiliki permulaan. Para ilmuwan
telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang.
Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam
ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai
pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah
dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan
titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big Bang.
Penciptaan suatu keteraturan sempurna menyusul peristiwa Big Bang sama
sekali bukanlah gejala yang dapat dianggap sebagai peristiwa biasa. Pikirkanlah
tentang kenyataan bahwa beribu-ribu jenis ledakan sering terjadi di bumi,
tetapi tak ada keteraturan yang dihasilkannya. Bahkan sebaliknya, semua itu
mengarah ke akibat yang menghancurkan, merusak, dan membinasakan. Contohnya,
bila bom atom atau bom hidrogen, letusan gunung berapi, ledakan gas alam, dan
ledakan yang terjadi di matahari diamati, kita dapat melihat bahwa dampak yang
ditimbulkannya selalu membahayakan. Akibat yang bersifat membangun keteraturan
atau sesuatu yang lebih baik tidak pernah diperoleh sebagai akibat dari suatu
ledakan. Akan tetapi, menurut data ilmiah yang diperoleh dengan bantuan
teknologi modern, Big Bang, yang terjadi ribuan tahun lalu,
menyebabkan perubahan dari tiada menjadi ada, bahkan menghadirkan keberadaan
yang sangat teratur dan selaras.
Ayat-ayat yang menjelaskan Allah SWT
PenciptaAlam Semesta :
Adapun ayat-ayat yang menjelaskan
bahwa Allah SWT-lah yang telah menciptakan alam semesta adalah :
· (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )
اللَّهُ
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا
شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah-lah
yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya
dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak
memiliki eorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah
kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )
· (Q.S. Al-Kahfi [18] :51 )
مَا
أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَا
كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا
Artinya: “aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk
menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka
sendiri; dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai
penolong.”(Q.S.
Al-Kahfi [18] :51 )
Singkatnya, solusi imajiner atau teoretis matematika tidak perlu mengandung konsekuensi
benar atau nyata. Menggunakan sifat yang hanya dimiliki matematika, Hawking
menghasilkan hipotesis yang tidak berkaitan dengan kenyataan. Hawking
mengakui “bahwa dia lebih
menyukai model alam semesta selain dari Dentuman Besar karena yang terakhir ini
“mengisyaratkan penciptaan ilahiah”, dan model-model seperti itu
dirancang untuk ditentang.”
Di dalam buku barunya yang ditulis bersama pakar fisika Leonard Mlodinow ”The
Grand Design” Hawking mengatakan :
”Karena ada hukum seperti Hukum
Gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya dari ketiadaan.
Penciptaan dengan sendirinya menjadi alasan adanya sesuatu bukannya ketiadaan,
adanya alam semesta, dan adanya kita. Tidak perlu campur tangan Tuhan untuk
menjadikan alam semesta.” (Hawking,7 September 2010)
Semua ini menunjukkan bahwa model alternatif dari Dentuman Besar, seperti
keadaan-stabil, model alam semesta berosilasi, dan model alam semesta kuantum,
kenyataannya timbul dari prasangka filosofis materialis. Penemuan-penemuan
ilmiah telah menunjukkan realitas Dentuman Besar dan bahkan dapat menjelaskan
“keberadaan dari ketiadaan”. Dan ini merupakan bukti sangat kuat bahwa alam
semesta diciptakan oleh Allah, satu hal yang mentah-mentah ditolak materialis.
Tongkat Si Buta terilhami dari kelelawar
Setelah
berguru di gua hantu, kini sang pendekar buta pun menjadi sosok paling digdaya.
Meski hanya dengan tongkat kayu di tangan, ia mampu mengalahkan lawan-lawannya
yang memegang aneka senjata mematikan. Seperti kebanyakan film laga lainnya,
akhir cerita ditutup dengan kemenangan si pendekar buta. Itulah kira-kira
sekelumit alur cerita “Si Buta Dari Gua Hantu”, film laga yang pernah beredar
di negeri ini di masa lalu. Entahlah, apa ilham di balik kisah tersebut,
mungkinkah kisa nyata, atau sekedar khayalan penulis skenarionya? Yang jelas,
film ini sepertinya dibuat bukan sebagai film fiksi ilmiah masa depan yang
seringkali didasarkan fakta ilmiah. Namun, jika dikaitkan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, film laga tersebut sekarang bisa jadi
dikatakan “fiksi ilmiah”, meskipun hingga taraf tertentu. Mengapa? Pasalnya
“tongkat si buta” itu kini telah ditemukan, meskipun “di gua kelelawar” dan
bukan di gua hantu.
Tahun
2004 ini merupakan ajang dipamerkannya “tongkat si buta” di Eropa dan Amerika.
Setelah dipajang di Los Angeles, AS pada bulan Maret 2004 dan di Frankfurt,
Jerman pada bulan Mei 2004; dua kota di Irlandia, Dublin dan Belfast baru saja
menjadi tuan rumah pameran bagi “tongkat si buta” ini pada tanggal 1 – 4 Juni
2004. Kota Birmingham, Inggris, menyusul menjadi tempat terhormat yang akan
mempertontonkan “tongkat si buta” di depan umum pada tanggal 14 – 16 Juli 2004.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut, silakan kunjungi situs
http://www.seeingbetterireland.org dan www.qac.ac.uk/sightvillage/6-1.html.
Begitu istimewakah tongkat ini
hingga dipamerkan di tingkat dunia? Benar, keistimewaannya tak hanya terletak
pada keberadaannya, yang nyata-nyata ada dan terbukti “sakti”; tidak seperti
tongkat “Si Buta Dari Gua Hantu” yang khayalan film belaka. Tongkat yang
terilhami oleh kelelawar yang seringkali tinggal di gua-gua ini terbukti sangat
membantu para tunanetra. Meskipun tidak menjadi sehebat “Si Buta Dari Gua
Hantu”, para tunanetra yang telah memakainya sangat terkagum, menjadi lebih
percaya diri dan lebih leluasa berjalan. Desainnya yang bagus dan kelebihan
lainnya menjadikannya memenangkan penghargaan bergengsi.
Itulah tongkat tunanetra, yang
awalnya dijuluki batcane (tongkat kelelawar) dan terakhir diberi nama dagang UltraCane
(tongkat hebat), buatan para ilmuwan dan insinyur asal Eropa yang terilhami
kelelawar buta. Allah SWT menciptakan kelelawar dengan kelengkapan dan
kemampuan navigasinya yang handal. Di balik kehebatan kelelawar, tersembunyi
ilmu dan pengetahuan Allah yang dipelajari manusia dalam merancang aneka temuan
teknologi mereka. Mahasuci Allah, Pencipta tanpa tara.
Echo Sounder alat untuk
Mengukur Kedalaman Laut
Bagaimana
cara mengukur panjang sebatang pensil? Ya tinggal diukur saja pakai penggaris.
Bagaimana cara mengukur tinggi orang? Ya tinggal diukur saja pakai meteran.
Nah, bagaimana cara mengukur kedalaman laut? Apakah perlu ada orang yang
menyelam ke dasar laut sambil bawa meteran?? Hehehe… Tentu tidak :D Pengukuran
kedalaman laut dapat dilakukan secara lebih praktis dengan memanfaatkan
gelombang bunyi.
Gelombang
adalah getaran yang merambat. Sebagai gelombang, bunyi memerlukan medium untuk
dapat merambat. Perambatan gelombang bunyi pada medium tertentu terjadi dengan
kelajuan tertentu. Sedangkan, kita tahu bahwa kelajuan (v) didefinisikan
sebagai jarak (s) yang ditempuh per satuan waktu (t). Persamaannya adalah v =
s/t. Jadi, kita dapat menerapkan hubungan antara kelajuan, jarak, dan waktu
pada perambatan gelombang bunyi.
Jadi,
untuk mengukur suatu jarak dengan menggunakan gelombang bunyi, kita perlu
menghasilkan suatu gelombang bunyi yang diketahui kelajuannya. Selanjutnya,
kita pancarkan gelombang itu untuk menempuh rentang jarak tertentu dan kita
ukur waktu yang diperlukannya. Jarak yang ditempuh tersebut dapat kita tentukan
dengan mengalikan antara kelajuan gelombang dan waktu tempuhnya (s = v.t).
Jarak (s) inilah yang kemudian akan dijadikan sebagai hasil pengukuran
kedalaman laut.
Pengukuran
kedalaman laut biasanya dilakukan dengan bantuan sebuah alat yang disebut Echo
Sounder. Alat inilah yang digunakan untuk memancarkan gelombang bunyi ke dalam
laut dengan kelajuan tertentu.
Gelombang
bunyi dipancarkan oleh alat Echo Sounder dari sebuah kapal dan merambat di
dalam air menuju dasar laut. Ketika gelombang tersebut sampai di dasar laut,
gelombang tersebut dipantulkan kembali ke atas. Echo Sounder menangkap pantulan
gelombang ini dan mengukur selang waktu yang terjadi. Dengan memanfaatkan
persamaan s = v.t, maka kedalaman laut pun dapat diketahui.
Akan
tetapi, jangan lupa, karena gelombang yang dipancarkan oleh Echo Sounder tadi
mengalami pemantulan, maka jarak tempuhnya menjadi dua kali jarak tempuh yang
sebenarnya. Oleh sebab itu, hasil perhitungan tadi mesti dibagi dua untuk
memperoleh hasil yang sesuai.
Seismometer untuk mengukur gelombang Gempa
Melihat sumber-sumber gempa, proses
penjalaran gelombang gempa sampai dengan perekaman gelombang merupakan sebuah
proses yang dipelajari oleh orang-orang Seismologi. Ilmu Seismologi termasuk
ilmu yang tergolong muda, perkembangannya baru dimulai sejak tahun 1660 ketika
Hooke menemukan suatu hubungan antara Tegangan dengan Regangan yang nantinya
berhubungan pada penjalaran gelombang gempa di dalam bumi. Pada kesempatan kali
ini saya tidak ingin membahas tentang sejarah seismologi, sumber gempa dan
propagasi gelombang gempa namun saya ingin sedikit menjelaskan tentang proses
perekaman gelombang menggunakan Seismometer yang memiliki sensor 3 komponen.
Perkembangan alat seismometer pertama sekali dimulai pada tahun 1875 ketika Filippo
Cecchi menemukan cara perekaman gelombang gempa menggunakan pendulum tanpa
damping terhadap waktu. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1898 ketika E.
Wiechert mengembangan alat seismometer memakai damping viscous dan bisa
merekam seluruh durasi gempa bumi (Afnimar, 2009). Saat ini, perkembangan alat
seismometer sungguh luar biasa, semua seismometer sekarang sudah menggunakan
alat dan sistem digital.
Gelombang
Gempa bumi
Seperti pernah saya jelaskan pada
tulisan manfaat gelombang gempa bumi bagi
masyarakat dan
manfaat gelombang gempa untuk tomografi. Ketika gempa bumi terjadi, akan
muncul gelombang gelombang badan (body wave) berupa Gelombang P
(primer/pressure) dan Gelombang S (sekunder/shear) horizontal SH serta Vertikal
SV. Interferensi Gelombang Badan ini akan menghasilkan gelombang permukaan
berupa gelombang Love dan Reyleigh.
Gelombang Badan P menjalar seperti
gelombang longitudinal atau gelombang tekan, arah pergerakan partikel
tanah/batu akibat gelombang ini searah dengan arah penjalaran gelombang
gempannya. Gelombang Badan S menjalar seperti gelombang transversal atau
gelombang tali dimana arah pergerakan partikel tanah/batu tegak lurus terhadap
arah penjalaran gelombang gempa. Gelombang S ini dibagi dua, Gelombang S
Horizontal (SH) yang terletah pada bidang horizontal dan gelombang S vertikal
(SV) yang terletak pada bidang vertikal. Gelombang SH dan SV ini bergerak
secara bersamaan namun kedua gelombang ini lebih lambat dibandingkan dengan
gelombang P.
Gelombang Permukaan Love dihasilkan
akibat interferensi gelombang pantul SH, sehingga arah partikel gelombang dalam
arah horizontal dan tegak lurus dengan arah penjalaran gelombang (hampir sama
dengan gelombang SH). Gelombang permukaan kedua adalah gelombang Reyleigh,
gelombang ini terbentuk akibat interferensi gelombang pantul P dan SV, gerak
partikelny berupa elips karena kombinasi antara arah gerak partikel gelombang P
dan SV.
Perekaman
Pada Seismometer sensor 3 Komponen
Seismometer 3 komponen adalah sebuah seismometer yang memiliki 3 buah
sensor dan mampu merekam gelombang gelombang gempa yang datang dari berbagai
arah. Komponen sensor pada seismometer 3 komponen antara lain:
- Sensor Komponen Vertikal Atas – Bawah (Up-down, UD); sensor ini merekam gelombang gempa yang arah partikelnya bergerak dalam arah atas bawah.
- Sensor Komponen Horizontal Utara – Selatan (North-South, NS); sensor ini merekam gelombang gempa yang arah partikelnya bergerak dalam arah Utara – Selatan atau yang mewakili arah ini.
- Sensor komponen Horizontal Timur – Barat (East – West, EW); sensor ini merekam gelombang gempa yang arah partikelnya bergerak dalam arah Timur – Barat atau yang mewakili arah ini.
Prinsip dasar Sensor Seismometer 3
komponen (Afnimar, 2009)
PUPUK UREA UNTUK TANAMAN CABE
Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya kita harus mengetahui cara menanam cabe atau panduan budidya cabe
yang benar, di postingan kali ini kita akan mengetahui cara-cara menanam cabe
yang benar.
Cabe
banyak digunakaan oleh masarakat, baik dirumah maupun di pabrik. Dirumah, cabe
digunakan sebagai bumbu dapur. Cabe hijau dapat digunakan untuk sambal
goring, tumis, dan sayur. Cabe rawit dan cengek dimanfaatkan untuk bumbu pecel
dan asinan. Cabe merah digunakkan untuk masakan, seperti rending, gulai,
dan beraneka macam sambal. Cabe paprika dapat digunakan untuk masakan agar
penampilannya lebih menarik.
Di pabrik, seperti pabrik obat, cabe jenis tertentu digunakan untuk bahan koyo. Adapun di pabrik mi instan, cabe digunakan sebagai bumbu mi instan. Pemberian cabe pada jenis makanan ini bertujuan untuk member rasa lezat dan pedas.
Meskipun cabe memiliki banyak manfaat, orang-orang yang menderita beberapa penyakit harus menghindarinya. Penderita wasir atau ambient, sakit mata, sakit tenggorokan, dan wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak memakan cabe. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelum memulai bertanam cabe, kamu
harus menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan. Peralatan dan bahan yang
harus dipersiapkan adalah cangkul, kored (cangkul kecil), benih, dan pupuk
kandang.
Lahan yang akan digunakan untuk
menanam cabe harus tanah yang subur. Jika tidak menemukan tanah yang
subur, kamu dapat mengolah tanah yang kurang subur. Caranya adalah dengan
member pupuk kandang pada tanah yang akan ditanami.
Pupuk kandang ini sebaiknya diletakkan dalam lubang kecil yangh dibuat lurus., Jarak antar lubang 50-60 cm dan jarak antar baris 60-70 cm. Hal ini bergantung pada jenis cabe yang akan ditanam. Jenis cabe ini memerlukan jarak yang lebar karena cabe jenis ini memiliki banyak cabang.
Pupuk kandang ini sebaiknya diletakkan dalam lubang kecil yangh dibuat lurus., Jarak antar lubang 50-60 cm dan jarak antar baris 60-70 cm. Hal ini bergantung pada jenis cabe yang akan ditanam. Jenis cabe ini memerlukan jarak yang lebar karena cabe jenis ini memiliki banyak cabang.
Pemberian pupuk buatan dilakukan
satu bulan setelah cabe ditanam. Pupuk tersebut merupakan campuran urea, TSP,
dan KCL. Jumlah pupuk yang diberikan bergantung pada tingkat kesuburan tanah.
Semakin subur tanah, pupuk yang diperlukan semakin sedikit.
Pupuk buatan tersebut diberikan di sekeliling tanaman sejauh 5 cm dari batangnya. Lalu, setelah tanaman berumur 2 bulan, sebaiknya diberi pupuk urea lagi.
Pupuk buatan tersebut diberikan di sekeliling tanaman sejauh 5 cm dari batangnya. Lalu, setelah tanaman berumur 2 bulan, sebaiknya diberi pupuk urea lagi.
Pemeliharaan tanaman cabe tidaklah sulit. Rajin-rajinlah membersihkan rumput pengganggu, menyiramnya secara teratur, serta memberantas hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabemu.
Hama yang sering menyerang tanaman cabe, antara lain lalat buah, kutu daun, dan tungu merah. Lalat buah merusak dengan menusuk buah cabe hingga berguguran. Jika bertanam cabe dalam jumlah yang besar di lahan yang luas, kamu dapat memberantas hama cabe ini dengan penyemprotan kelthane 0,1-0,2%.
Sementara itu, penyakit yang sering menyerang tanaman cabe adalah penyakit busuk buah, gugur daun, daun busuk daun. Penyakit busuk daun dan busuk buah dapat dicegah dngan penyemprotan M-45 atau Antharacol 0,2 %.
Selain itu, sebagain petani cilik, kamu juga harus tahu bahwa penyakit utama yang sering menggagalkan tanaman cabe besar adalah penyakit yang disebabkan oleh virus daun keriting. Virus ini ditularkan oleh kutu daun. Virus itu menyerang tanaman cabe sehingga daun cabe menjadi keriting atau menggulung, dan mengecil.
Sampai sekarang, penyakit ini belum bisa diberantas. Jika ditanam twrserang penyakit ini, lebih baik dicabut dan dibuang agar tidak menular. Nah, setelah tanaman cabemu berumur empat bulan, kamu bisa menikmati hasilnya.
Asal Usul Terciptanya Pesawat terilhami
dari burung
pada dasarnya konsep pesawat terbang yang sayapnya terilhami dari sayap burung, dimana cikal Bakal pesawat terbang di perkenalkan pertama kali oleh Armen Firman, ilmuwan muslim yang hidup pada masa kekhalifahan Muhammad Amir bin Abdurrahman di Cordoba, Spanyol.
Pada musim gugur tahun 852 Armen melakukan uji coba dengan cara terjun melayang menggunakan jubah dari menara di Cordoba.
Uji coba itu berjalan mulus.Armen hanya mengalami luka-luka ringan, karena sayap pesawatnya mampu menahan hembusan angin musim gugur.
Sejarah itu disaksikan oleh banyak ilmuwan musliam lainnya, salah seorang diantaranya adalah Abul Qasim Abbas ibn Firnas, seorang ilmuwan muda murid Abul Hasan Ali bin Nafi' (Ziryab sang burung hitam).Ibn Firnas sangat terkesan dengan aksi Armen, lalu mulai melakukan penelitian tentang dunia penerbangan.
Pada tahun 875, Ibn Firnas menciptakan konsep pesawat terbangnya sendiri dan melakukan percobaan di menara di Cordoba.
Sore itu di tahun 875, Ibn Firnas mengundang kurang dari dua belas orang masyarakat Cordoba untuk berkumpul di sebuah bukit di Andalusia, Spanyol, menyaksikan uji coba yang disebutnya dengan "terbang seperti burung" di mana ia akan terjun dari sebuah menara di sebuah lembah.
Kepada mereka Ibnu Firnas memamerkan putaran baling-baling pesawatnya, lalu dua bagian sayap burung yang berkait dengan kaki dan lengannya.
Setelah itu, Firnas naik ke menara lalu melompat. Hasilnya, Firnas jatuh dan mengalami luka-luka.
Firnas memperbaiki sayap-sayap pesawatnya, lalu naik kembali dengan ketinggian yang di tambah.
Pada penerbangan kedua, Ibnu Firnas berhasil melayang di atas ketinggian beberapa ratus kaki, berputar-putar lalu membumbung tinggi, seperti yang dikatakannya sebagai "terbang seperti burung".
Mu'min Ibn Said, seorang penyair yang hidup sejaman dengan Firnas mencatat aksi Firnas dengan kata-katanya:
Firnas terbang lebih cepat daripada burung poenix, ketika ia mengenakan bulu-bulu dibadannya seperti burung manyar.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DARI MATAHARI
Spanyol telah membangun pembangkit listrik berbasis
tenaga surya yang memiliki kapasitas sebesar 60 MegaWatt. Pembangunan tersebut
memakan waktu 16 bulan serta biaya sebesar 384 juta Euro, sekitar Rp 4,7
trilliun. Jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan pembangunan PLTU 1 Banten
berkapasitas 625 MegaWatt yang hanya merogoh kocek sekitar Rp 3,9 trilliun.
Sumber energi yang digunakan berasal dari matahari
yang tak akan pernah habis sampai akhir zaman, sehingga dapat dikatakan sumber
energi matahari adalah ‘ sumber energi yang kekal abadi’ bagi kita. Tampaknya
begitu sederhana dan menjanjikan bukan?
Dari beberapa keunggulan teknologi solar cell, yang menjadi inti
permasalahan mengapa solar cell tidak
begitu diminati adalah solar cell yang
ada saat ini tidak begitu ekonomis. Harga seperangkat alat solar cell skala rumahan yang
terdapat di pasaran masih begitu mahal jika dibandingkan dengan kecilnya arus
daya yang dihasilkan. Dalam skala besar, untuk satu pembangkit listrik
berbasis tenaga surya menghabiskan biaya sekitar sepuluh kali lipat lebih
tinggi jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga uap untuk kapasitas
yang sama.
Selain itu terkait masalah efisiensi. Diketahui efisiensi
penyerapan energi matahari untuk diubah menjadi energi listrik hanya sekitar
5-10 persen. Idealnya sekitar 25 sampai 50 persen. Jika kita bisa menemukan
metode untuk mencapai angka sekian, memegang kata-kata dari Profesor Yohannes
Surya, kita tak perlu lagi bergantung dengan minyak bumi dan gas alam.
Permasalahan baterai juga menjadi kendala. Baterai untuk
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) saat ini sangatlah mahal dengan usia pemakaian
yang pendek. Di Indonesia, kebanyakan PLTS tidak menggunakan baterai untuk
menekan biaya. Akibatnya, PLTS tersebut tidak bisa menampung surplus energi
yang mungkin dihasilkan.
Panel solar cell
ternyata selama ini dibuat dengan cara membakar batu bara. Guru Besar
Universitas Teknologi Toyohashi Jepang, dan juga Mantan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Satryo Soemantri
Brojonegoro, mengatakan bahwa setiap satu panel surya berukuran 1 x 1,5 meter
persegi dengan kapasitas 1 KiloWatt/hari membutuhkan 40 kilogram batubara untuk
proses pembuatannya, padahal 40 kilogram batubara mampu langsung menghasilkan
energi sebesar 130 KiloWatt hour. Sudah tidak ramah lingkungan, tidak ekonomis
pula.
Nanoteknologi, salah satu disiplin ilmu yang
berpotensi untuk mengambil peranan besar dalam mengembangkan pemanfaatan energi
matahari ini. Disiplin ilmu ini diyakini dapat menjawab semua tantangan solar
cell. Meningkatkan efisiensi alat dengan cara rekayasa material tingkat
molekular dalam panel surya, lalu mencari material yang ramah lingkungan dalam
pembuatan panel surya yang kini masih menggunakan batubara. Rekayasa material
tingkat molekular juga dapat digunakan untuk membuat baterai yang murah dan
tahan lama untuk PLTS.
Inilah tantangan yang menuntut kita untuk menjawab
permasalahan energi terbarukan di masa depan. Memang untuk mewujudkan semua
ini, dibutuhkan kemauan dan tekad yang sangat keras. Mengutip perkataan Menteri
ESDM Jero Wacik, energi adalah titipan dari anak cucu kita, jangan sampai
disia-siakan percuma. Jika energi habis, lalu bagaimana anak cucu kita nanti
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya? Percayalah, ini hanyalah masalah
kemauan dan tekad untuk berubah.
Dahulu di saat-saat pertama kali minyak bumi
ditemukan sekitar 5000 tahun sebelum masehi, nenek moyang kita memanfaatkannya
sebagai obat luka, pencahar, atau pembasmi kutu. Dan seiring perkembangan
jaman, minyak bumi kini menjadi sumber energi paling utama di dunia. Apakah
tidak bisa pula, sinar matahari yang selama ini kita gunakan untuk menjemur
pakaian basah menjadi sumber energi utama masa depan bangsa?
Raket Listrik untuk Membunuh Nyamuk, Lalat dan Serangga
Teknologi
saat ini yaitu raket listrik tercipta karena banyaknya serangga berupa nyamuk yang terkadang mengganggu kita. Dan dalam al-quran Tidak mengapa
menggunakannya, dikarenakan:
Yang pertama, menyetrumnya tidaklah membakarnya,
akan tetapi hal tersebut membuatnya mati, buktinya jika engkau letakkan kertas
di atas alat ini, kertas itu tidak terbakar.
Yang kedua, orang yang meletakkan alat ini tidak
bermaksud untuk menyiksa lalat dan serangga dengan api, akan tetapi tujuannya
adalah untuk menolak gangguannya. Ada hadits yang melarang menyiksa dengan api,
sedangkan ini tidaklah untuk menyiksa akan tetapi untuk menolak gangguan.
Yang ketiga, sangat sulit untuk membasmi serangga
kecuali dengan menggunakan alat ini atau dengan alat yang menyemprotkan bau
tidak enak yang terkadang bisa memudhorotkan badan. Dan Nabishollallohu
alaihi wa sallampernah membakar pohon kurma Bani Nadhir, sedangkan di
pohon kurma biasanya terdapat burung, serangga dan yang semisalnya.
Kapal Selam yang terinspirasi dari
ikan
Ikan yang berenang dan menyelam di
air telah memberikan inspirasi, ilham dan impian kepada Leonardo da Vinci untuk membuat sketsa atau
gambar Kapal Selam, dan juga Cornelius van Drebbel ntuk melakukan penelitian
(riset) yang akhirnya berhasil dan sukses mewujudkan impiannya bersama Leonardo
da Vinci dengan menciptakan Kapal Selam, yang manfaat dan gunanya bisa kita
rasakan dan kita nikmati sampai sekarang.
Dan banyak lagi para ilmuwan dan
penemu (inovator) atau pencipta peralatan dan teknologi yang bermula berangkat
dari hal-hal yang (mungkin) kita anggap dan kita pandang sepele dan remeh. Atau
malah, terbetik dalam benak ataupun bermimpi pun tidak. Tetapi, TIDAK bagi
mereka yang mau BERPIKIR dan mempergunkan akal pikirannya untuk menggali
seluruh potensi alam yang berada di sekitar kita, lingkungan tempat tinggal dan
bermukim di dunia ini, sebagaimana yang telah dimandatkan oleh Tuhan Seru
Sekalian Alam. Dan alhamdulillah, Wright Bersaudara, setelah berhasil
menciptakan dan menikmati hasil karyanya, akhirnya mereka berdua menjadi
muallaf dan masuk Islam. Subahanallah ...
0 komentar:
Posting Komentar