KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“DESAIN STUDI KELAYAKAN”
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Binjai , Oktober 2013
Binjai , Oktober 2013
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.
Identifikasi Kesempatan Usaha
B.
Tujuan Keputusan Investasi
C.
Aspek –Aspek Studi Kelayakan
D.
Alat Dan Kerangka Analisa
E.
Data Dan Sumber Data
F. Kriteria
Penilaian
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Identifikasi Kesempatan usaha dapat di lakukan dengan menyimak bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengenbangan usaha.
Identifikasi Kesempatan usaha dapat di lakukan dengan menyimak bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengenbangan usaha.
Identifikasi peluang usha dapat di lakukan dengan cara :
1. Belajar ilmu manajemen usaha.
2. Meminta jasa konsultan manajemen.
3. Meminta jasa keluarga dan kenalan
yang pintar dalam usaha.
Proses
investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang menghasilkan di dalam pembelian
aset nyata / surat berharga. Proses investasi berkisar tentang keputusan -
keputusan investasi yang berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
diharapkan makalah ini dapat membantu kita untuk mengetahui tentang :
1.
Identifikasi Kesempatan Usaha
2.
Tujuan Keputusan Investasi
3.
Aspek –Aspek Studi Kelayakan
4.
Alat Dan Kerangka Analisa
5.
Data Dan Sumber Data
6.
Kriteria Penilaian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Kesempatan usaha
Identifikasi
Kesempatan usaha dapat di lakukan dengan menyimak
bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya
manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengenbangan
usaha.
Identifikasi peluang usha dapat di lakukan dengan cara :
1. Belajar ilmu manajemen usaha.
2. Meminta jasa konsultan manajemen.
3. Meminta jasa keluarga dan kenalan
yang pintar dalam usaha.
Dengan
tersedianya informasi ekstren dan informasi intern, maka wirausahawan dapat
mengetahui :
1. Dimana ada peluang (opportunity)
2. Apa saja yang mengancam usaha (threat)
3. Ada kekuatan (strength) yang dpat
mendukung usaha untuk mencapai sasaran.
Persyaratan
pokok dalam identifikasi peluang usaha atau mengenali peluang
keberhasilan usaha pada masa depan ialah berfikir polos, keterbukaan,
optimisme, kerja sama, dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan
percaya pada hari esok akan lebih baik dari hari kemarin.
Identifikasi
peluang usaha
meliputi hal-hal berikut :
a. Waktu peluncuran produk
yang tepat
b. Desain produk yang sesuai dengan
kebutuhan pembeli atau pelanggan.
c. Setrategi distribusi yang tepat.
d. mampu mengidentifikasi usah yang
sedang di jalankan.
e. Optimis dan citra positif dalam
usaha.
f. Sumber daya manusia (SDM) yang
cukup baik.
g. Sumber daya yang cukup.
h. Manajemen produk yang baik.
i. pemasaran produk yang tepat.
j. Pengalaman mengelola usaha.
Untuk
mencapai keberhasilan, langkah pertama dalam identifikasi peluang usaha adalah
Tumbuhkan citra positif pada diri sendiri, tetaplah optimis dalam menghadapi
situasi apapun dalam usaha. Peluang-peluang usaha atau bisnis masih terbuka di
depan kita, asal kita mempunyai semangat yang tinggi.
Dr.D.J. Schwartz mengemukakan pendapatnya tentang cara identifikasi peluang usaha adalah :
Dr.D.J. Schwartz mengemukakan pendapatnya tentang cara identifikasi peluang usaha adalah :
1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa
dilakukan. Hapuskan kata mustahil, tak mungkin, tak bisa, tak perlu di coba,
dari khasanah pikiran dan bicara.
2. Janganlah tradisi lingkungan yang
setatis akan melumpuhkan pikiran wirausahawan. Lihatlah peluang-peluang usaha
untuk menjadi besar. Tradisi lain yang kurang menunjang peluang-peluang usaha
adalah etos kerja yang rendah dan terlalu santai.
3. Setiap hari bertanya pada diri
sendiri, " bagaimana saya dapat melakukan usaha sendiri lebih baik."
4. bertanya dan dengarkanlah. Dengan
bertanya dan mendengar, maka wirusahawan akan mendapatkan bahan baku untuk
mengambil keputusan yang tepat. Ingat orang besar memonopoli kegiatan bicara.
5. Perluas pikiran anda,
bersemangatlah. bergaulah dengan orang-orang yang bisa membuat anda mendapat gagasan-gagasan
peluang usaha.
Paul
Charlap mengemukakan sebuah rumusan tentang identifikasi peluang
usaha yang mencakup empat (4) unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan
agar mencapai sukses dlam pekerjaannya, yaitu :
1. Kerja keras (Work hard)
2. Kerja cerdas (Work smart)
3. kegairahan (Enthusiasm)
4. Pelayanan (Service)
1. Kerja keras (Work hard)
2. Kerja cerdas (Work smart)
3. kegairahan (Enthusiasm)
4. Pelayanan (Service)
B.
Tujuan
Keputusan Investasi
Pada
dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah
uang. Secara lebih khusus menurut (Tandelilin, 2001 : 5) ada beberapa alasan
mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain :
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih layak di masa depan.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
2. Mengurangi resiko inflasi.
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak.
Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat
melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan
investasi pada bidang – bidang usaha tertentu.
Proses investasi
Proses
investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang menghasilkan di dalam pembelian
aset nyata / surat berharga. Proses investasi berkisar tentang keputusan -
keputusan investasi yang berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor.
Langkah - langkah dalam proses investasi :
Langkah - langkah dalam proses investasi :
Pengetahuan
tentang pengembalian dan resiko investasi.
Mengetahui
sikap investor terhadap resiko. Setiap investor harus mau menerima resiko
investasi yang terkadang di dalam aset riil maupun surat berharga, dan dapat
mengidentifikasi kombinasi pengembalian dan resiko yang dapat diterima. Dengan
kata lain, sebelum menerima resiko investasi, investor harus berada pada posisi
finansial yang logis, dan harus siap menggunakan alasan-alasan yang masuk akal
untuk proses pembuatan keputusan.
Pengetahuan
dari setiap tipe surat berharga / aset yang tersedia untuk investasi, termasuk
pengembalian yang diharapkan dan resiko yang berhubungan dengan tipe aset /
surat berharga tersebut.
Memilih
beberapa surat berharga / aset yang dapat memberi suatu pengembalian dan resiko
yang dapat diterima berdasarkan kebutuhan -kebutuhan dari investor tertentu.
C. Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan
Bisnis
Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu:
Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu:
a.
Aspek
hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
·
Izin lokasi
·
Akte pendirian perusahaan dari notaris
setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
·
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
·
Surat tanda daftar perusahaanSurat izin tempat
usaha dari pemda setempat
·
Surat tanda rekanan dari pemda setempat
·
SIUP setempat
b.
Aspek
sosial ekonomi dan budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
·
Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan
bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan
lain-lain.
·
Dari sudut ekonomi, seperti seberapa
besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau
justru mengurangi income per capita penduduk setempat, pendapatan nasional atau
upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
·
Dan dari segi sosial, apakah dengan
adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya
jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat
setempat dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara, kuesioner,
dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak
dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan
sumber data yang terkumpul.
c.
Aspek
pasar dan pemasaran
Menyangkut apakah ada peluang pasar
untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha kita, dengan melihat
hal-hal berikut :
·
Potensi pasar
·
Jumlah konsumen potensial, konsumen yang
mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
·
Tentang perkembangan/pertumbuhan
penduduk
·
Daya beli, kemampuan konsumen dalam
rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen,
kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
·
Pemasaran, menyangkut tentang starategi
yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau
seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
d.
Aspek
teknis dan teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi,
alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay out, dan pemilihan
teknologi yang sesuai.
e.
Aspek
manajemen
Menyangkut pembangunan
dan operasional.
f.
Aspek
keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh
dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang
bersangkutan.
D.
ALAT DAN
KERANGKA ANAL I SA
Survei khusus yang mungkin
harus dilakukan tentang consumer
behavior :
1. Perilaku konsumsi
2. Pengetahuan produk
3. Keinginan dan rencana pembelian
4. Motif pembelian
5. Kepuasaan thd. produk saat ini
6. Kebutuhan yg belum terpenuhi
7. Sikap terhadap produk
8. Karakteristik sosial ekonomi.
ALAT DAN KERANGKA ANALISA
Analisa aspek teknik dan
produksi, dialkukan oleh mereka yang menguasai pengetahuan teknis dan
manajemennya(resource persons), menyangkut:
-
Analisa
perilaku biaya (identifikasi fungsi biaya)
-
Analisa
perbandingan biaya (memilih alternatif produksi yang lebih baik)
-
Analisa penggantianaktiva dan penyediaan mesin
-
Metode transportasi (menentukanlokas gudang)
-
Pemilihan
lokasi dengan metode scoring atauperbandinganbiaya
-
Analisa
hubungan link analysis untuk mengatur tata letak
fasilitas produksi
-
Time
and motion study untuk pengaturanskedul
kerja.
E.
Data
dan Sumber Data
- Publikasi Ekonomi dan Bisnis yang diambil dari
koran majalah
- Publikasi Bank Indonesia,Persatuan Bank-Bank
Swasta Nasional (PERBANAS), dan lembaga keuangan lainnya
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan
Pengelola Pasar Modal (Bapepam)
- Biro Pusat Statistik (BPS)
- Asosiasi Industri dan dagang yang membawahi
jenis usaha yang sejenis
- Lembaga-lembaga penelitian seperti LIPI
ataupun swasta
- Departemen Teknis. (mis: jika usaha pertanian
maka dari Departemen Pertanian)
- Universitas dan Perguruan Tinggi
- Sumber-sumber lain yang sah
F.
Kriteria
penilaian
Di dalam penilaian keputusan investasi atau studi kelayakan
bisnis menggunakan kriteria. Dimulai dari kriteria yang “sempit” sampai dengan
kriteria yang lebih “luas”. Kriteria yang sempit hanya menekan pada aspek
profitabilitas dipandang dari sudut bisnis yang sering disebut profitabilitas
komersial. Sedangkan dari sudut yang lebih luas adalah dengan memerhatikan manfaat
proyek bagi perekonomian nasional dan segi social.
Kriteria penilaian yang akan dibahas antara lain: a)
kriteria intensitas faktor, b) kriteria luas dan kompleksitas proyek, c)
kriteria pendapatan valuta asing/devisa, d) kriteria profitabilitas komersial,
e) kriteria profitabilitas ekonomi social, dan f) kriteria pemilihan proyek.
·
Kriteria
Intensitas Faktor
Berdasarkan kriteria ini, pemerintahan suatu negara
sebaiknya memberikan prioritas pembangunan proyek-proyek yang memanfaatkan
faktor surplus, yaitu misalnya tenaga kerja daripada faktor yang jarang
misalnya modal (kapital). Namun, perlu diperhatikan bahwa kelebihan tenaga
kerja dalam kenyataannya bukan satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan
karena masih banyak faktor-faktor lain yang juga memengaruhinya.
·
Kriteria
Luas dan Kompleksitas Proyek
Kriteria lain yang bisa digunakan untuk membuat keputusan
investasi adalah luas dan tingkat kompleksitas elemen-elemen yang terdapat
dalam proyek. Semakin luas suatu proyek semakin kompleks permasalahan yang
dihadapinya. Luas dan kompleksitas tersebut meliputi aspek keuangan, produksi
dan keuangan yang diperoleh dari aspek-aspek lain.
·
Kriteria
Pendapatan Valuta Asing/Devisa
Salah satu pertimbangan keputusan dilaksanakan suatu proyek
adalah seberapa besar penghematan devisa yang diperoleh bagi produk-produk yang
diproduksi proyek jika produk tersebut adalah subtitusi impor, atau
seberapa pendapatan devisa yang diperkirakan akan didapat dari eksport produk
yang akan dihasilkan proyek.
Suatu negara kadang mengalami pengurangan cadangan devisa,
baik disebabkan oleh pengurangan pendapatan devisa ataupun oleh meningkatnya
pengeluaran devisa. Hal tersebut disebabkan misalnya kegagalan produksi
pertanian sehingga pemerintah perlu membeli lebih banyak bahan pangan untuk
memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri agar tercukupi.
·
Kriteria
Profitabilitas Komersial
Berbeda dengan kriteria-kriteria sebelumnya yang hanya
mempertimbangkan satu aspek dalam proyek maka kriteria profitabilitas komersial
yang mempertimbangkan berbagai faktor, lebih diterima secara luas sebagai alat
untuk menilai proyek secara keseluruhan. Kriteria tersebut digunakan oleh
investor swasta maupun pemerintah atau lembaga-lembaga keuangan, baik swasta
maupun pemrintah. Perkiraan profitabilitas adalah laba bersih yang diharapkan
sesudah pajak.
·
Kriteria
Profitabilitas Ekonomi Nasional
Profitabilitas ekonomi nasional adalah rata-rata rate of
turn bersih suatu investasi dalam hubungannya dengan perekonomian
nasional. Perhitungan profitabilitas nasional selain memasukan biaya ekonomis
dan laba yang sering tidak diperhitungkan juga memasukan biaya dan manfaat
nonekonomis yang seharusnya dibutuhkan dalam suatu penilaian proyek agar
diperoleh nilai proyek yang sebenarnya terhadap perekonomian nasional.
·
Kriteria
Pemilihan Proyek
Kriteria pemilihan proyek mendasarkan pada kriteria
profitabilitas komersial dan kriteria profitabilitas ekonomi nasional ditambah
dengan pertimbangan kualitatif. Kelemahan kriteria ini adalah jika pertimbangan
kualitatif diluar pertimbangan ekonomis mendominasi pengambilan keputusan.
Kriteria pemilihan proyek ini dipergunakan untuk menentukan urutan proyek dari
sekelompok usulan proyek. Caranya dengan membuat analisis perbandingan
sekelompok usulan proyek, kemudian menentukan prioritasnya.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. kesimpulan
Identifikasi
Kesempatan usaha dapat di lakukan dengan menyimak
bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya
manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengenbangan
usaha
Aspek-aspek yang harus
diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu:
-
Aspek hukum
-
Aspek sosial ekonomi dan budaya
-
Aspek pasar dan pemasaran
-
Aspek teknis dan teknologi
-
Aspek manajemen
-
Aspek keuangan
-
Kriteria penilaian
·
Kriteria
Intensitas Faktor
·
Kriteria
Luas dan Kompleksitas Proyek
·
Kriteria
Pendapatan Valuta Asing/Devisa
·
Kriteria
Profitabilitas Komersial
·
Kriteria
Profitabilitas Ekonomi Nasional
·
Kriteria
Pemilihan Proyek
B. Saran.
Makalah saya ini masih jauh dari
kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan
dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah saya ini.
DAFTAR PUSTAKA
“Strategi
Pemasaran untuk Bisnis Kecil”. Yang disarikan dari sumber: How to Build
YourSmall Business Fast with Simple Poscard, oleh Bob Leduc. Majalah Aura,
edisi 44/th.XI/Minggu ke3/21-27 Nopember 2007.
Ibrahim
Yacob, H. M.Studi kelayakan Bisnis. Bandung. 2005.
Ibrahim
Yacob, H. M.Studi kelayakan Bisnis. Bandung. 2005.
Basu
Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2006
Gitosudanno,
Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 2004
Observasi
Jasa Catering.
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman yang mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Bpk. Benjamin Di WhatsApp Via_. 1-989-394-3740
BalasHapusTerima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya berterima kasih.