KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul
” Gerhana Matahari “
Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai
penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak
pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut
berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Binjai , januari 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada
dasarnya pengertian ilmu Kealaman dasar (IKD) adalah suatu ilmu pembelajaran
mengenai masalah alam dan isinya. IKD sebenarnya merupakan ilmu yang dapat
dipelajari secara logis tetapi tetap realistis, membutuhkan evaluasi dan
ekserimen untuk mengetahui benar atau tidaknya proses alamiah tersebut. Seperti
contohnya apabila kita ingin mengetahui bagaimana proses pertumbuhan seekor
ayam maka kita harus mengikuti dari ayam tersebut masih didalam telur sampai
ayam itu menetas.
Dalam konsepnya ilmu ini bisa dipelajari dengan mudah, dapat
mempelajari apapun yang berkaitan dengan kealamiaan, seperti pertumbuhan
makhluk hidup, tata surya, proses hujan dan lain-lain. IKD sebenarnya merupakan
pembelajaran yang sangat luas karna membicarakan peristiwa alam yang nyata yang
pada dasarnya berbeda satu dengan yang lainnya. Membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam proses pembentukan atau eksperimen.
IKD merupakan suatu Ilmu pembelajaran tentang bagian dari
kehidupan semesta ini dan melalui makalah ini, penulis membahas tentang Gerhana
Matahari, Gerhana Bulan dan Pasang Surut. Gerhana Matahari merupakan Gerhana Matahari adalah salah satu fenomena alam yang
menakjubkan. Namun, berbeda dengan gerhana bulan, gerhana matahari berbahaya
bila dilihat hanya dengan mata telanjang karena dapat merusak mata secara
permanen yang mengakibatkan kebutaan.
Pada dasarnya terjadinya gerhana matahari
terjadi pada saat posisi bulan terletak di antara matahari dan bulan sehingga
sebagian atau seluruh cahaya dari matahari tertutup oleh bulan. Walaupun
matahari lebih besar dari bulan namun karena jarak bulan ke bumi lebih dekat
dibandingkan dengan jarak matahari ke bumi yaitu sekitar 384.400 kilometer
berbeda sangat jauh dibanding jarak matahari ke bumi yaitu sekitar 149.680.000
kilometer.
Selain Gerhana Matahari dalam makalah ini
membahas tentang Gerhana bulan. Gerhana bulan terjadi pada waktu
bumi berada di antara bulan dan matahari, yaitu pada waktu bulan purnama dan
bayang-bayang bumi menutup permukan bulan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan makalah kami
ini dapat menambah pengetahuan kita tentang :
a.
Gerhana
Matahari
b.
Pengertian
Gerhana Matahari
c.
Jenis
–Jenis Gerhana Matahari
d.
Mengamati
Gerhana Matahari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerhana Matahari
1.
Pengertian Gerhana Matahari
Gerhana mattahari terjadi pada waktu bulan berada di antara
bumi dan matahari, yaitu pada waktu bulan mati, dan bayang-bayang bulan yang
berbentuk kerucut menutupi permukaan bumi.
Bayang-bayang
bulan ada dua bagian,
1.
umbra
, Umbra adalah bagian yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke
bumi.
Daerah yang berada dalam liputan
umbra akan mengalami gerhana matahari total.
2.
penumbra
, Penumbra adalah bagian yang agak terang dan bentuknya makin jauh dari bulan
semakin lebar.
Daerah berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana
mattahari sebagian. Pada gerhana matahari total akan tampak cahaya korona
matahari yang bentuknya seperti mahkota dan semburan gas dari permukaan
matahari yang berwarna lebih merah.
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya
Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya
Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga
jenis yaitu: gerhana
Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total
apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan
Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan
Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah
tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak
gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini,
selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan
Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak
gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini
terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga
ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan
Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak
tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat
seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40
detik. Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan
mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan
mengakibatkan kebutaan.
2. Jenis –Jenis Gerhana Matahari
Gerhana
matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu gerhana matahari sebagian,
gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.
1.
Gerhana
matahari sebagian. Gerhana matahari sebagian terjadi apabila hanya sebagian
piringan matahari tertutup oleh piringan bulan (Saat puncak gerhana). Pada
gerhana matahari sebagian ini, pasti masih ada bagian dari piringan matahari
yang tidak tertutup oleh piringan bilan.
2.
Gerhana matahari total. Gerhana matahari total
terjadi apabila piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada
saat itu, pringan bulan sama besar atau lebih besar dibandingkan dengan
piringan matahari. Ukuran piringan matahari dari piringan bulan itu sendiri
selalu berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak bumi-matahari dan
bumi-bulan.
3.
Gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin terjadi
apabila piringan bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari
piringan matahari. Gerhana ini terjadi apabila piringan bulan lebih kecil
dibandingkan dengan piringan bulan. Sehingga pada saat piringan bulan berada di
depan piringan matahari tidak semua piringan matahari tertutup oleh piringan
bulan. Hal ini yang membuat gerhana terlihat seperti cincin.
3.
Mengamati Gerhana Matahari
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian
cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat
mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena
radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang
ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari
membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara
tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak
aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat
merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana
matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika
ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pemaparan materi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gerhana
Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya
Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya
Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer.
2. Gerhana
Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis
yaitu: gerhana
Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yaitu:
Ø Mengamati peristiwa alam seperti Gerhana Matahari, Gerhana
Bulan maupun Pasang Surut merupakan suatu bentuk yang terjadi dialami. Sebagai
manusia yang dikaruniai dengan berbagai kelebihan diantaranya kemampuan untuk
mempelajari keadaan alam maka maka patutlah disyukuri.
Ø Makalah kami ini masih jauh dari
kata sempurna untuk itu kritik dans aran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Defant, A.
1958. Ebb And Flow. The Tides of Earth, Air, and Water. The University of
Michigan Press, Michigan.
Diposaptono,
S. 2007. Karakteristik Laut Pada Kota Pantai. Direktorat
Bina Pesisir, Direktorat Jendral Urusan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Dronkers,
J. J. 1964. Tidal Computations in rivers and coastal waters. North-Holland
Publishing Company. Amsterdam
Gross, M.
G.1990. Oceanography ; A View of Earth Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff. New
Jersey
King, C.
A. M. 1966. An Introduction to Oceanography. McGraw Hill Book Company, Inc. New
York. San Francisco.
Mac
Millan, C. D. H. 1966. Tides. American Elsevier Publishing Company, Inc., New
York
Miharja,
D. K., S. Hadi, dan M. Ali, 1994. Pasang Surut Laut. Kursus Intensive Oseanografi bagi perwira TNI AL. Lembaga
Pengabdian masyarakat dan jurusan Geofisika dan Meteorologi. Institut Teknologi
Bandung. Bandung.
Pariwono,
J.I. 1989. Gaya Penggerak Pasang Surut. Dalam Pasang Surut. Ed. Ongkosongo,
O.S.R. dan Suyarso. P3O-LIPI. Jakarta. Hal. 13-23
0 komentar:
Posting Komentar