Jumat, 17 Januari 2014

MAKALAH PERBANKAN SYARIAH TENTANG “PASAR UANG DAN MODAL ”



KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“PASAR UANG DAN MODAL ”

            Dengan selesainya  makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
            Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.


Binjai ,   November   2013
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.    Biaya Modal
B.     Biaya Perolehan Efek Ekuitas
C.    Capital Asset Pricing Model - CAPM
D.    Model Indeks Tunggal
E.     Teori Portofolio ( Arbitrage Pricing Theory )
F.     Analisis Keseimbangan /Equilibrium Dalam System Ekonomi
   BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
            PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

            Modal  adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan. Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (Weighted Cost of Capital atau WACC). Namun tidak semua komponen modal diperhitungkan dalam menentukan WACC. Hutang dagang (accounts payable) tidak dperhitungkan dalam perhitungan WACC. Hutang wesel (notes payable) ata hutang jangka pendek yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt) dimasukkan dalam perhitungan WACC hanya jika hutang tersebut merupakan bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan bukan merupakan pembelanjaan sementara.
            Efek bersifat ekuitas adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham. Bukti kepemilikan suatu perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perseroan yaitu tercatat di Bursa Efek atau tidak tercatat di Bursa Efek. Salah satu jenis efek bersifat ekuitas adalah saham (saham preferen dan saham biasa).
          CAPM mengembalikan return yang aset - sesuai atau tingkat diskon -ie tingkat di mana arus kas masa depan yang dihasilkan oleh aset harus didiskontokan mengingat bahwa relatif keberisikoan aset . Beta melebihi satu menandakan diatas rata-rata " keberisikoan "; beta di bawah satu berarti lebih rendah dari rata-rata. Dengan demikian , saham lebih berisiko akan memiliki beta yang lebih tinggi dan akan didiskontokan pada tingkat yang lebih tinggi , saham kurang sensitif akan memiliki beta yang lebih rendah dan didiskontokan pada tingkat yang lebih rendah . Mengingat diterima fungsi utilitas cekung , CAPM konsisten dengan intuisi - investor ( harus ) memerlukan pengembalian yang lebih tinggi untuk memegang aset yang lebih berisiko.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan kita akan lebih mengetahui tentang :
a.       Biaya Modal
b.      Biaya Perolehan Efek Ekuitas
c.       CAPM
d.      Indeks Tunggal
e.       Arbitrase Teori Princing
f.       Analisis Ekuilibrium Bagi Hasil
BAB II
PEMBAHASAN
G.    Biaya Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan. Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan alasan:
  1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimumkan.
  2. Keputusan penggagaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal.
  3. Keputusam-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (Weighted Cost of Capital atau WACC). Namun tidak semua komponen modal diperhitungkan dalam menentukan WACC. Hutang dagang (accounts payable) tidak dperhitungkan dalam perhitungan WACC. Hutang wesel (notes payable) ata hutang jangka pendek yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt) dimasukkan dalam perhitungan WACC hanya jika hutang tersebut merupakan bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan bukan merupakan pembelanjaan sementara.
Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri merupakan unsur untuk menghitung WACC. Dengan demikian kita harus menghitung: 1) Biaya Hutang (cost of debt), 2) Biaya laba ditahan (cost of retained earning), 3) Biaya saham Biasa Baru (cost of new common stock), dan 4) Biaya Saham Preferen (cost of preferred stock). Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu basis setelah pajak (after tax basis) karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relefan untuk keputusan investasi.
 
 
v  FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA MODAL
Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:
1.      Keadaan-keadaan umum perekonomian. Daya jual saham suatu perusahaan
      Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko atau tingkat hasil tanpa risiko.
Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil minimum para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
2.    Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen.
      Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat pula.
3.    Besarnya pembiayaan yang diperlukan.
      Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan.

v  ASUMSI-ASUMSI MODEL BIAYA MODAL
Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya:
  1. Risiko bisnis bersifat konstan.
      Risiko bisnis merupakan potensi tingkat perubahan return atas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu perusahaan ditentukan dengan kebijakan manajemen investasi. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk suatu investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva yang telah ada.
  1. Risiko keuangan bersifat konstan.
      Risiko keuangan didefinisikan sebagai peningkatan variasi return atas saham umum karena bertambahnya pemanfaatan sumber pemiayaan hutang dan saham istimewa. Biaya modal dari sumber individual merupakan fungsi dari struktur keuangan berjalan.
  1. Kebijakan dividen bersifat konstan.
      Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya modal yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen (dividen/laba bersih) juga konstan.


H.    BIAYA PEROLEHAN EFEK EKUITAS

            Definisi umum Efek adalah bukti-bukti pemilikan sebagian dari kekayaan (perusahaan), pemilikan hak sebagian keuntungan atau hak sebagian atas hutang berjangka panjang. Secara luas Efek merupakan suatu surat-surat berharga jangka panjang yang diperjualbelikan di Pasar Modal. Pada umumnya instrumen atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di Pasar Modal dapat dibedakan menjadi surat berharga yang bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal dengan nama obligasi sedangkan surat berharga yang bersifat pemilikan dinamakan saham.

v  Efek bersifat Ekuitas
            Efek bersifat ekuitas adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham. Bukti kepemilikan suatu perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perseroan yaitu tercatat di Bursa Efek atau tidak tercatat di Bursa Efek. Salah satu jenis efek bersifat ekuitas adalah saham (saham preferen dan saham biasa).

Efek bersifat Hutang
            Efek bersifat Hutang merupakan surat pengakuan utang yang sifatnya sepihak dan dapat dimiliki oleh umum. Salah satu jenis efek bersifat utang adalah obligasi.

Derivatif
            Derivatif merupakan efek yang diturunkan (underlying) dari instrumen efek baik yang bersifat hutang atau ekuitas. Beberapa instrumen Pasar Modal : Rights, Waran, dan Opsi (Kontrak Berjangka Indeks Efek dan Kontak Opsi Saham).

v  Investasi  Pada  Efek  Utang Dan Ekuitas

MENGAPA PERUSAHAAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN LAIN
Perusahaan berinvestasi pada efek utang dan ekuitas perusahaan lain untuk sejumlah alasan. Lima dari alasan yang umum antara lain adalah:


1)      Pelindung Keamanan
2)      Kebutuhan Kas Yang Siklikal (Musiman)
            Sebagian perusahaan bersifat musiman, yang membutuhkan penyediaan banyak persediaan sehinga membutuhkan sejumlah besar kas, yang kemudian diikuti dengan tingkat penjualan dan penerimaan kas yang tinggi. Tentu saja, sebagian besar perusahaan tidak puas dengan tingkat suku bunga simpanan bank yang rendah dan beralih pada alternatif investasi lainnya. Berinvestasi pada saham (ekuitas) dan obligasi (utang) dari perusahaan lain memungkinkan perusahaan untuk menyimpan surplus kas musimannya dan mendapatkan tingkat bunga yan lebih tinggi dengan menerima tingkat risiko yang lebih tinggi.
3)      Investasi Untuk Suatu Imbal Hasil
            Alasan lain bagi perusahaan untuk berinvestasi pada saham dan obligasi di perusahaan lain adalah semata-mata untuk menghasilkan uang.
4)      Investasi Untuk mendapatkan Pengaruh
5)      Pembelian Untuk Mendapatkan Pengendalian
            Ketika sebuah perusahaan membeli saham perusahan lain dalam jumlah yang cukup besar untuk dapat mengendalikan keputusan operasi, unvestasi dan keuangan perusahaan tersebut, maka di butuhkan perlakuan akuntansi yang berbeda untuk akuisisi tersebut.

 v  AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA SAHAM BIASA

Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada saham biasa tergantung pada tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki investor terhadap investee.
Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan keuangan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban individuall untuk dua atau lebih perusahaan yang berhubungan istimewa seakan-akan mereka adalah satu perusahaan. Termasuk dalam prosedur ini pengeliminasian semua kepemilikan dan aktifitas antarperusahaan. Konsolidasi umumnya tepat jika satu perusahaan, disebut induk perusahaan (parent), mengendalikan perusahaan lain, disebut anak perusahaan (subsidiary). Anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan disebut anak perusahaan tidak dikonsolidasikan (unconsolidated subsidiary) dan disajikan sebagai investasi pada neraca induk perusahaan.
          Metode ekuitas (equity method) digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai pengaruh signifikan (significant influence) dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. Metode ekuitas tidak dapat digunakan sbagai pengganti konsolidasi jika konsolidasi sesuai, dan karena itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan investasi. Selain pada anak perusahaan. Metode ini paling sering digunakan ketika satu perusahaan mempunyai kepemilikan antara 20% samapai 50% pada saham bbiasa perusahaan lain. Dalam metide ekuitas, investir mengakui pendapatan dari investasi ketika investee memperoleh laba. Tidak seperti konsolidasi yang menggabungkan aktiva, kewajiban, pendapatann dan beban individual dari investee dengan investor, investasi dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba rugi investor. Investasi menyajikan bagian investor atas aktiva bersih investee, dan pendapatan yang diakui adalah bagian investor atas laba bersih investee.

I.       Capital Asset Pricing Model - CAPM '

            Capital Asset Pricing Model ( CAPM ) adalah Sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkan dan yang digunakan dalam harga sekuritas berisiko.
            Ide umum di belakang CAPM adalah bahwa investor perlu diberikan kompensasi dalam dua cara : nilai waktu dari uang dan risiko. Nilai waktu dari uang diwakili oleh tingkat bebas risiko ( rf ) pada formula dan mengkompensasi investor untuk menempatkan uang dalam investasi apapun selama periode waktu . Sisi lain formula merupakan risiko dan menghitung jumlah kompensasi membutuhkan investor untuk mengambil risiko tambahan . Ini dihitung dengan mengambil ukuran risiko ( beta ) yang membandingkan tingkat pengembalian aset ke pasar selama periode waktu dan untuk pasar premium ( Rm - rf ) .
            CAPM mengatakan bahwa pengembalian yang diharapkan dari portofolio keamanan atau sama dengan tingkat pada keamanan bebas risiko ditambah premi risiko . Jika pengembalian yang diharapkan tidak memenuhi atau mengalahkan tingkat pengembalian yang diinginkan , maka investasi tidak boleh dilakukan . Plot garis pasar keamanan hasil CAPM untuk semua risiko yang berbeda ( beta ) .

            Dengan menggunakan model CAPM dan asumsi sebagai berikut , kita dapat menghitung expected return saham dalam contoh ini CAPM : jika tingkat bebas risiko adalah 3 % , beta ( ukuran risiko ) saham adalah 2 dan return pasar yang diharapkan selama periode adalah 10 % , saham diperkirakan akan kembali 17 % ( 3 % +2 ( 10 % -3 % ) ) .

            CAPM adalah model untuk menilai harga sebuah keamanan individu atau portofolio . Untuk efek individual, kita menggunakan garis pasar keamanan ( SML ) dan hubungannya dengan expected return dan risiko sistematis ( beta ) untuk menunjukkan bagaimana pasar harus harga sekuritas individual dalam kaitannya dengan kelas resiko keamanan mereka. SML memungkinkan kita untuk menghitung rasio reward -to-risk untuk keamanan apapun sehubungan dengan yang dari pasar secara keseluruhan . Karena itu, ketika tingkat pengembalian yang diharapkan untuk keamanan apapun dikurangi dengan koefisien beta , rasio reward -to-risk untuk setiap individu keamanan di pasar adalah sama dengan rasio reward-to - risiko pasar , demikian:
Description: \frac {E(R_i)- R_f}{\beta_{i}}  = E(R_m) - R_f
            Pasarrewardrasio risikosecara efektifpremi risikopasar dandengan mengatur kembalipersamaan di atasdan pemecahanuntuk E(Ri), kita memperolehCapital AssetPricing Model(CAPM).
Description: E(R_i) = R_f + \beta_{i}(E(R_m) - R_f)\,
di mana :
    
Description: E(R_i)~~ ~ ~ adalah expected return pada aset modal
    
Description: R_f~ ~ adalah tingkat bebas risiko yang menarik seperti bunga yang timbul dari obligasi pemerintah
Description: \beta_{i}~~ } ~ ~ ( beta ) adalah sensitivitas pengembalian aset berlebih yang diharapkan dengan yang diharapkan pengembalian pasar berlebih , atau juga Description: \beta_{i} = \frac {\mathrm{Cov}(R_i,R_m)}{\mathrm{Var}(R_m)},
Description: E(R_m)~ ~ adalah expected return pasar
Description: E(R_m)-R_f~ ~ kadang-kadang dikenal sebagai pasar premium ( perbedaan antara tingkat pasar pengembalian yang diharapkan dan tingkat bebas risiko pengembalian ) .
Description: E(R_i)-R_f~ ~ juga dikenal sebagai premi risiko

Disajikan kembali , dalam hal premi risiko , kita menemukan bahwa :
Description: E(R_i) - R_f = \beta_{i}(E(R_m) - R_f)\,
 yang menyatakan bahwa premi risiko individu sama dengan pasar premium kali β .

Catatan 1 : tingkat pasar pengembalian yang diharapkan biasanya diperkirakan dengan mengukur rata-rata geometrik dari sejarah kembali pada portofolio pasar (misalnya S & P 500 ) .

Catatan 2 : tingkat return bebas risiko digunakan untuk menentukan premi risiko biasanya rata-rata aritmatika dari sejarah tingkat return bebas risiko dan bukan risk free rate saat pengembalian .

v  RUMUS MODIFIED
            CAPM dapat dimodifikasi untuk menyertakan ukuran premium dan risiko tertentu. Hal ini penting bagi investor di perusahaan swasta yang kerap tidak memegang portofolio terdiversifikasi dengan baik. Persamaan ini mirip dengan persamaan CAPM tradisional "dengan premi risiko pasar digantikan oleh produk kali beta premi risiko pasar:"

Description: E( R_i ) = R_f + \beta( RP_m ) + RP_s + RP_u
"di mana:
Description: E(R_i) : diperlukan pengembalian keamanan i
Description: Description: R_f : adalah tingkat bebas risiko
Description: RP_m : bersifat umum premi risiko pasar
Description: Description: RP_s  : adalah premi risiko untuk ukuran kecil
Description: RP_u : adalah premi risiko akibat-perusahaan tertentu faktor risiko

            CAPM mengembalikan return yang aset - sesuai atau tingkat diskon -ie tingkat di mana arus kas masa depan yang dihasilkan oleh aset harus didiskontokan mengingat bahwa relatif keberisikoan aset . Beta melebihi satu menandakan diatas rata-rata " keberisikoan "; beta di bawah satu berarti lebih rendah dari rata-rata. Dengan demikian , saham lebih berisiko akan memiliki beta yang lebih tinggi dan akan didiskontokan pada tingkat yang lebih tinggi , saham kurang sensitif akan memiliki beta yang lebih rendah dan didiskontokan pada tingkat yang lebih rendah . Mengingat diterima fungsi utilitas cekung , CAPM konsisten dengan intuisi - investor ( harus ) memerlukan pengembalian yang lebih tinggi untuk memegang aset yang lebih berisiko.
            Karena beta mencerminkan sensitivitas aset khusus untuk non - diversifiable , risiko pasar yaitu , pasar secara keseluruhan , menurut definisi , memiliki beta dari satu. Indeks pasar saham yang sering digunakan sebagai proxy lokal untuk pasar - dan dalam hal itu ( dengan definisi) memiliki beta dari satu. Seorang investor dalam besar , portofolio yang terdiversifikasi ( seperti reksadana ) , oleh karena itu, mengharapkan kinerja sesuai dengan pasar .

v  RISIKO DAN DIVERSIFIKASI
            Risiko portofolio terdiri risiko sistematis , juga dikenal sebagai risiko undiversifiable , dan risiko tidak sistematis yang juga dikenal sebagai risiko idiosyncratic atau resiko diversifiable . Risiko sistematis mengacu pada risiko umum untuk semua efek - yaitu risiko pasar . Unsystematic risk adalah risiko yang terkait dengan aktiva secara individual . Unsystematic risk dapat diversifikasi pergi ke tingkat yang lebih kecil dengan memasukkan lebih banyak aset dalam portofolio ( risiko spesifik " rata-rata keluar " ) .

            Hal yang sama tidak mungkin untuk risiko sistematis di dalam satu pasar . Tergantung pada pasar , portofolio sekuritas sekitar 30-40 di pasar negara maju seperti Inggris atau AS akan membuat portofolio yang cukup terdiversifikasi sehingga eksposur risiko terbatas pada risiko sistematis saja. Di pasar berkembang jumlah yang lebih besar diperlukan , karena volatilitas aset yang lebih tinggi .

            Seorang investor yang rasional tidak harus melakukan apapun risiko diversifiable , karena hanya risiko non - diversifiable dihargai dalam lingkup model ini . Oleh karena itu, diperlukan pengembalian aset , yaitu, tingkat pengembalian yang mengkompensasi risiko yang diambil , harus dikaitkan dengan keberisikoan dalam portofolio konteks - yaitu kontribusinya terhadap portofolio keseluruhan keberisikoan - sebagai lawan yang " berdiri sendiri risiko. " Dalam konteks CAPM , risiko portofolio diwakili oleh varians yang lebih tinggi yaitu kurang prediktabilitas . Dengan kata lain beta portofolio adalah faktor yang menentukan dalam menghadiahi paparan sistematis diambil oleh investor .        

            CAPM mengasumsikan bahwa risk-return profile dari portofolio dapat dioptimalkan - portofolio optimal menampilkan tingkat serendah mungkin risiko untuk tingkat pengembalian . Selain itu , karena masing-masing aset tambahan diperkenalkan ke portofolio lebih lanjut diversifikasi portofolio , portofolio optimal harus terdiri setiap aset, ( dengan asumsi tidak ada biaya perdagangan ) dengan masing-masing nilai aset - tertimbang untuk mencapai di atas (dengan asumsi bahwa aset apapun sangat jauh dibagi ) . Semua portofolio yang optimal tersebut , yaitu , satu untuk setiap tingkat return , terdiri dari batas efisien .

J.      MODEL INDEKS TUNGGAL
William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal (single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhankan perhitungan. disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan resiko portofolio.

v  MODEL INDEKS TUNGGAL DAN KOMPONEN RETURNNYA
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya juga benar, yaitu jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return-return sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Dengan dasar ini, return dari suatu sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan sebagai hubungan :
Ri = ai + βi.RM
                Keterangan :
            Ri        = return sekuritas ke-I,
            ai         = suatu variable acak yang menunjukan komponen dari return sekuritas
                         ke-i yang independen terhadap kinerja pasar.
            βi         = Beta, yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat
                         Dari perubahan RM
            RM      = tingkatan return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel acak.
Variabel ai merupakan komponen return yang tidak tergantung dari return yang tidak tergantung dari return pasar. Variabel ai dapat dipecah menjadi nilai yang diekspektasikan (expected value) αi dan kesalahan residu (residual error) ei sebagai berikut:
ai = αi + ei
subtitusikan persamaan diatas kedalam rumus di atas, maka didapatkan persamaan model indeks tunggal sebgi berikut :
Ri = αi + βi . RM + ei
Keterangan :
αi          = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar,
ei          = kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya sama
             dengan nol atau E (ei)=0.
            Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen, yaitu sebagai berikut :
Komponen return yang unik diwakili oleh αi yang independen terhadap return pasar.
Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili oleh βi . RM.
Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro (micro event) yang mempengaruhi perusahaan begitu saja, tetapi tidak mempengaruhi semua perusahaan secara umum. Contoh dari peristiwa mikro misalnya adalah pemogokan karyawan, kebakaran, penemuan-penemuan penelitian, dsb. Bagian return yang berhubungan dengan return pasar ditunjukkan oleh Beta (βi) yang merupakan sensitivitas return suatu sekuritas terhadap return dari pasar. Secara konsensus, return pasar mempunyai Beta bernilai 1. Suatu sekuritasyang mempunyai Beta 1,5 misalnya mempunyai artibahwa perubahan return pasar sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan return dari sekuritas tersebut dengan arah yang sama sebesar 1,5%.
            Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk return ekspektasi (expected return). Return ekspektasi dari model ini dapat diderivasi dari model sebagai berikut :
E(Ri)= E (αi + βi . RM + ei)
Dari properti ke-2 diketahui bahwa nilai ekspektasi dari suatu konstanta adalah bernilai konstanta itu sendiri, mak E(αi) = αi dan (βi.RM) = βi.E(RM) dan secara konstruktif nilai E(ei) = 0, maka return ekspektasi model indeks tunggal dapat dinyatakan sebagai :
E(Ri) = αi + βi . E(RM)
Contoh :
Misalnya return ekspektasidari indeks pasar E(RM) adalah sebesar 20%,bagian dari return ekspektasi suatu sekuritas yang independen terhadap pasar (αi) dalah sebesar 4% dan βi adalah sebesar 0.75.
v  ASUMSI – ASUMSI MODEL INDEKS TUNGGAL
            Model indeks tunggal menggunakan asumsi – asumsi yang merupakan karakteristik model ini sehingga menjadi berbeda dengan model – model yang lainnya. Asumsi utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari ( berkorelasi ) dengan ej untuk semua nilai dari I dan j. Asumsi ini secara matematis dapat dituliskan sebagai :
Cov(ei,ej) = 0
Besarnya Cov(ei,ej) dapat juga ditulis sebagai berikut :
Cov(ei,ej) = E([ei – E(ei)] . [ej – E(ej)])
Karena secara konstruktif bahwa E(ei) dan E(ej) adalah sama dengan nol, maka :
Cov(ei,ej) = E(ei – 0)] . [ej – 0)]
= E(ei . ej)
sehingga asumsi bahwa kesalahan residu untuk sekuritas ke-i tidak mempunyai korelasi dengan kesalahan residu untuk sekuritas ke-j dapat juga ditulis
E(ei . ej ) = 0
            Return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk tiap – tiap sekuritas (ei) merupakan variabel – variabel acak. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa ei tidak berkovari degan return indeks pasar RM. Asumsi kedua ini dapat dinyatakan secara matematis sebagai :
Cov(ei . RM) = 0
            Asumsi – asumsi dari model indeks tunggal mempunyai implikasi bahwa sekuritas – sekuritas bergerak bersama – sama bukan karena efek diluar pasar ( misalnya efek dari industri atau perusahaan itu sendiri ), melainkan karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks pasar. Asumsi – asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah.

Salah satu kegunaan model indeks tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan model Markowitz. Untuk menghitung return dan resiko portfolio, model Markowitz membutuhkan parameter-parameter input berupa return ekspektasi masing-masing sekuritas, varian masing-masing sekuritas dan kovarian antara sekuritas-sekuritas. Untuk menghitung risiko portfolio yang terdiri dari n-buah aktiva, model Markowitz membutuhkan perhitungan sebanyak n buah varian dan (n . (n-1)) buah varian.

Model Indeks Tunggal Untuk Portofolio

            Salah satu alasan dipergunakannya model indeks tunggal adalah untuk mengurangi jumlah variabel yang harus ditaksir. Model indeks tunggal akan mampu mengurangi jumlah variabel sekuritas yang perlu ditaksir karena untuk portofolio model indeks tunggal mempunyai karakteristik sebagai berikut
  1. Beta portofolio merupakan rata – rata tertimbang dari beta saham – saham yang membentuk portofolio tersebut.
  2. Risiko tidak bisa dihilangkan kalau kita membentuk portofolio yang terdiri dari sekuritas yang semakin banyak
Menaksir Beta
            Penggunaan model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari saham – saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio. Para analis bisa saja menggunakan judgement mereka dalam menentukan beta. Kita juga bisa menggunakan data historis untuk menghitung beta waktu lalu yang dipergunakan sebagai taksiran beta dimasa yang akan datang. Karena itu sering para analis menggunakan beta historis sebelum mereka menggunakan judgement untuk memperkirakan beta di masa yang akan datang.
            Beta sekuritas individual cenderung mempunyai koefisien determinasi (yaitu bentuk kuadrat dari koefisien korelasi) yang lebih rendah dari beta portofolio. Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin akurat nilai estimade nilai beta tersebut. Beta portofolio umumnya lebih akurat dari beta sekuritas individual karena dua hal
            Penggunaan model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari saham – saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio. Para analis bisa saja menggunakan judgement mereka dalam menentukan beta. Kita juga bisa menggunakan data historis untuk menghitung beta waktu lalu yang dipergunakan sebagai taksiran beta dimasa yang akan datang. Karena itu sering para analis menggunakan beta historis sebelum mereka menggunakan judgement untuk memperkirakan beta di masa yang akan datang.
            Beta sekuritas individual cenderung mempunyai koefisien determinasi (yaitu bentuk kuadrat dari koefisien korelasi) yang lebih rendah dari beta portofolio. Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin akurat nilai estimade nilai beta tersebut. Beta portofolio umumnya lebih akurat dari beta sekuritas individual karena dua hal yaitu:
1.      Beta mungkin berubah dari waktu ke waktu.
            Ada sekuritas yang betanya berubah menjadi lebih besar, ada pula yang mengecil. Pembentukan portofolio memungkinkan perubahan tersebut menjadi saling meniadakan, atau paling tidak mengecil.
2.      Penaksiran beta selalu mengandung unsur kesalahan acak.
            Pembentukan portofolio memungkinkan kesalahan tersebut diperkecil. Karena itu, semakin banyak sekuritas yang dipergunakan untuk membentuk portofolio, semakin besar nilai koefisien determinasinya.
            Dengan demikian maka beta portofolio histories akan merupakan predictor beta masa depan yang lebih baik dibandingkan dengan beta sekuritas individual.

Model Indeks Tunggal

1.      Model Indeks Tunggal
            Model ini menyederhanakan perhitungan model Markowitz dengan menyediakan paramater – parameter input yang dibutuhkan dalam perhitungan dalam perhitungan model Portofolio Markowitz. Di samping itu, model  indeks tunggal dapat di gunakan untuk menghitung return ekspektasi dan resiko portofolio.         
            Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar. Hal ini menyarankan return – return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum terhadap perubahan – perubahan nilai pasar.

Konsep Model Indeks Tunggal
            Kalau kita melakukan pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat “pasar” membaik (yang ditujukan oleh indeks pasar yang tersedia) harga saham – saham individual juga meningkat. Demikian pula sebaliknya pada saat pasar memburuk maka harga saham – saham akan turun harganya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkorelasi dengan perubahan pasar.

            Model indeks tunggal mendasarkan diri pada pemikiran bahwa tingkat keuntungan suatu sekuritas dipengaruhi oleh tingkat keuntungan portofolio pasar. Dengan menggunakan model indeks tunggal bisa diredusir jumlah variabel yang perlu ditaksir, karena tidak perlu lagi ditaksir koefisien korelasi untuk menaksir deviasi standar portofolio.

v  MODEL PASAR
               Model Pasar (market model) merupakan bentuk dari model indeks tunggal dengan batasan yang lebih sedikit. Model pasar bentuknya sama dengan model indek tunggal. Perbedaannya terletak di asumsinya. Di model indeks tunggal, diasumsikan bahwa kesalahan residu masing-masing sekuritas tidak berkovari satu dengan yang lainnya atau Cov(ei, ej) = 0.
               Di model pasar, asumsi ini tidak digunakan atau kesalahan residu masing-masing sekuritas dapat berkorelasi. Kenyataannya bahwa sekuritas berkovari atau berkorelasi satu dengan yang lainnya membuat model pasar lebih realitas. Model pasar ini banyak digunakan oleh peneliti-peneliti pasar modal untuk menghitung abnormal return. Bentuk model pasar yang sama dengan bentuk model indeks tunggal mempunyai return dan return ekspektasi sebagai berikut :
Ri = αi + βi . RM + ei
dan
E(Ri) = αi + βi . E(RM)


K.    TEORI PORTOFOLIO ( ARBITRAGE PRICING THEORY )

            APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda. Konsep yang dipergunakan adalah hokum satu harga ( the law of one price ). Apabila aktiva yang berkarakteristik sama tersebut terjual dengan harga yang berbeda, maka akan terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrage dengan membeli aktiva yang berharga murah dan pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga memperoleh laba tanpa risiko.
            APT ini berangkat dari konsep Capitel Asset Pricing Model (CAPM). Asumsi CAPM adalah pasar efisien, terdistribusi normal, dan tidak ada biaya transaksi, hanya satu faktor sedangkan APT tidak terdistribusi normal, memiliki banyak faktor dari ekonomi makro). Model APT di uji lagi dengan model Canonical oleh McGowan, C. B & Dobson, W. (1993), hasilnya hubungan antara return saham sebagai pengukuran oleh industri dan lima variabel makroekonomi sangat penting untuk menjelaskan return saham yang ada, hal ini ditunjukkan dari hasil statistik yang signifikan dan hubungan ekonomi itu sendiri. Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe, dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Pada tahun 1990, William Sharpe memperoleh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keungan yang kemudian disebut Capital aset pricing model ( CAPM ).
            Disamping itu ada penelitian Kuznitz, A., et al. (2008) memberikan tambahan penekanan terhadap model utilitas dan hasil dapat disimpulkan bahwa pemilihan model portofolio dengan utilitas lebih baik karena mengantisipasi konsumsi masa yang akan datang dan rata-rata retun yang akan diperolehnya kembali.
            Pengumuman, Surprises, dan Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Dalam Model FaktorTingkat keuntungan dari setiap sekuritas yang diperdagangkan di pasar keuangan terdiri dari dua komponen. Yang pertama, tingkat keuntungan yang normal atau yang diharapkan. Tingkat keuntungan ini merupakan bagian dari tingkat keuntungan actual yang diperkirakan oleh para pemegang saham. Kedua, adalah tingkat keuntungan yang tidak pasti atau beresiko. Bagian tingkat keuntungan ini berasal dari informasi yang bersifat tidak terduga. Secara formal, tingkat keuntungan suatu sekuritas dapat dituliskan menjadi :
R = E (R) + U
            Dalam hal ini R adalah tingkat keuntungan actual, E (R) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan, dan U merupakan bagian keuntungan yang tidak terduga.
Informasi yang Memengaruhi Harga Sekuritas :
1.Berita tentang keberhasilan riset yang dilakukan perusahaan.
2.Pengumuman pemerintah tentang pertumbuhan GNP
3.Berita bahwa produk pesaing mengalami gangguan
4.Penurunan tingkat bunga yang tidak diperkirakan
5.Penjualan yang meningkat lebih dari yang diharapkan.
6.Dan lain-lain.

Risiko Sistematis dan Tidak Sistematis
Sumber risiko dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1.Systematic risk, yang merupakan risiko yang memengaruhi semua (banyak) perusahaan.
2.Unsystematic risk, yang merupakan risiko yang mempengaruhi satu (sekelompok kecil) perusahaan.
            Karena systematic dan unsystematic risk tersebut akan mempengaruhi bagian keuntungan yang unexpected, maka tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pemodal dapat dituliskan sebagai berikut:
R = E (R) + U
= E (R) + m + e
M = risiko sistematis atau risiko pasar (market risk)
E = risiko tidak sistematis, atau spesifik untuk perusahaan tertentu.
Risiko tidak sistematis dari perusahaanA tidak berkorelasi dengan risiko tidak sistematis dari perusahaan B. dengan demikian maka,
Korelasi (Ea, Eb) = 0
Perbandingan CAPM dan APT
            Seperti CAPM, APT menekankan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan tergantung pada pengaruh faktor-faktor makro ekonomi dan tidak oleh risiko unik. Daya tarik APT adalah bahwa kita tidak perlu mengidentifikasi market portofolio. Karena itu kita tidak perlu khawatir dengan perhitungan market portofolio, secara teoritis kita bisa menguji APT meskipun kita hanya memiliki sejumlah saham yang berisiko. Disamping itu, APT memungkinkan penggunaan lebih dari satu faktor untuk menjelaskan tingkat keuntungan yang diharapkan.
            APT tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pricing. CAPM, sebaliknya, menyatukan semua faktor makro kedalam satu faktor, yaitu return market portfolio. APT akan sangat bermanfaat kalau kita bisa :
1.Mengidentifikasi tidak terlalu banyak faktor-faktor makro ekonomi
2.Mengukur expected return dari masing-masing faktor tersebut
3.Mengukur kepekaan masing-masing saham terhadap faktor tersebut
Roll dan Ross (1984) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan, yaitu:
1.Perubahan inflasi yang tidak diantisipasi
2.Perubahan produksi industry yang tidak diantisipasi
3.Perubahan dalam premi risiko (perbedaan antara obligasi dengan grade yang tinggi dengan yang rendah) yang tidak diantisipasi.
4.Perubahan slope dari kurva hasil (yield curve) yang tidak diantisipasi

v  PEMILIHAN PORTOFOLIO
-Mencari sekuritas yang mempunyai potensi return tinggi sekaligus memiliki risiko yang rendah (portofolio optimal dan efisien)
-Single index model, sebuah model pasar, harga sebuah sekuritas hanya dipengaruhi satu faktor saja.
Beberapa langkah membentuk portofolio :
1.Menentukan ERB (excess return to beta), menggambarkan seberapa besar selisih antara return dengan opportunity cost dihitung dengan risk free asset (risiko bebas aset). Menurut single index model, kita harus mencari ERBnya tinggi.
2.Menentukan cut off (titik batas)
3.Menentukan proporsi


L.     Analisis Keseimbangan /Equilibrium Dalam System Ekonomi
            Kata Equilibrium sebenarnya diadopsi dari bahasa latin ―aequilībrium‖yang berawalan aequi– yang berkonotasi equi, dan lībra yang bermakna seimbang (balance), stabil, tidak bergerak, dan/atau tidak berubah. Dalam bahasa Indonesia, equilibrium biasanya diterjemahkan sebagai keseimbangan (ataukesetimbangan). keseimbangan atau equilibrium artinya suatu keadaan dimana tidak terdapat suatukekuatan yang dapat menyebabkan terjadi perubahan keadaan dipasar dapat dikatakan dalamkeseimbangan apabila jumlah yang disupplay para penjual pada suatu tingkat harga tertentu adalah samadengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut.Dengan demikian harga suatu barang dan jumlah yang diperjual belikan ditentukan dengan melihat keseimbangan suatu pasar

·         Equilibrium Menurut Ekonomika
            Menurut Adam Smith (1723-1790), keseimbangan (atau kondisiequal(ity)) terjadi apabila tenagakerja secara terus-menerus berusaha mencari exchangeable value(tukar nilai) dalam dirinya dalaminteraksinya dengan industri, dan pada saat yang sama industri/kapital juga beroperasi berdasarkanadvantages employment(keuntungan kerja).

·         Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium)
            Harga adalah kemampuan suatu barang/jasa yang dinyatakan dengan uang. Dengan adanya harga,orang menjadi mudah dalam melakukan tukar-menukar dan kita dapat membandingkan nilai barang.Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Hargapasar sering disebut juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada keseimbanganantara permintaan dan penawaran barang.

Proses terbentuknya harga pasar.
1. Secara praktik Adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui oleh keduabelah pihak sehingga harga pasar disebut harga objektif.2. Dalam tabel permintaan dan penawaranApabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan jumlah penawaran sama, harga pasar disebut hargakeseimbangan.

                                                                                                                                      

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan.
            Efek bersifat ekuitas adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham. Bukti kepemilikan suatu perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perseroan yaitu tercatat di Bursa Efek atau tidak tercatat di Bursa Efek. Salah satu jenis efek bersifat ekuitas adalah saham (saham preferen dan saham biasa).
            Capital Asset Pricing Model ( CAPM ) adalah Sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkan dan yang digunakan dalam harga sekuritas berisiko.
William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal (single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhankan perhitungan. disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan resiko portofolio.
            APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda. Konsep yang dipergunakan adalah hokum satu harga ( the law of one price ). Apabila aktiva yang berkarakteristik sama tersebut terjual dengan harga yang berbeda, maka akan terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrage dengan membeli aktiva yang berharga murah dan pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga memperoleh laba tanpa risiko.
            Kata Equilibrium sebenarnya diadopsi dari bahasa latin ―aequilībrium‖yang berawalan aequi– yang berkonotasi equi, dan lībra yang bermakna seimbang (balance), stabil, tidak bergerak, dan/atau tidak berubah.

B.     Saran
          Makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang mendukung dari para pembaca sekalian sangat  penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

1.Husnan, Suad. 2006. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: YKPN
2.http://www.unika.ac.id/staff/blog/Lucky
3.http://www.scribd.com/doc/110728745/Capm-Dan-Apt-fx-Hadisumarta-Nuhuyanan-2012- 1906-44-Hanny-Oktaria-2012-1906-45

0 komentar:

Posting Komentar