KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“PASAR UANG DAN MODAL ”
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Binjai , November 2013
Binjai , November 2013
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Biaya Modal
B.
Biaya Perolehan Efek Ekuitas
C.
Capital Asset Pricing Model - CAPM
D.
Model
Indeks Tunggal
E.
Teori Portofolio ( Arbitrage Pricing
Theory )
F.
Analisis
Keseimbangan /Equilibrium Dalam System Ekonomi
BAB
III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan. Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (Weighted Cost of Capital atau WACC). Namun tidak semua komponen modal diperhitungkan dalam menentukan WACC. Hutang dagang (accounts payable) tidak dperhitungkan dalam perhitungan WACC. Hutang wesel (notes payable) ata hutang jangka pendek yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt) dimasukkan dalam perhitungan WACC hanya jika hutang tersebut merupakan bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan bukan merupakan pembelanjaan sementara.
Efek
bersifat ekuitas adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham atau
efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham. Bukti kepemilikan suatu
perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perseroan yaitu
tercatat di Bursa Efek atau tidak tercatat di Bursa Efek. Salah satu jenis efek
bersifat ekuitas adalah saham (saham preferen dan saham biasa).
CAPM
mengembalikan return yang aset - sesuai atau tingkat diskon -ie tingkat di mana
arus kas masa depan yang dihasilkan oleh aset harus didiskontokan mengingat
bahwa relatif keberisikoan aset . Beta melebihi satu menandakan diatas
rata-rata " keberisikoan "; beta di bawah satu berarti lebih rendah
dari rata-rata. Dengan demikian , saham lebih berisiko akan memiliki beta yang
lebih tinggi dan akan didiskontokan pada tingkat yang lebih tinggi , saham
kurang sensitif akan memiliki beta yang lebih rendah dan didiskontokan pada
tingkat yang lebih rendah . Mengingat diterima fungsi utilitas cekung , CAPM
konsisten dengan intuisi - investor ( harus ) memerlukan pengembalian yang
lebih tinggi untuk memegang aset yang lebih berisiko.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
diharapkan kita akan lebih mengetahui tentang :
a.
Biaya Modal
b.
Biaya Perolehan
Efek Ekuitas
c.
CAPM
d.
Indeks Tunggal
e.
Arbitrase Teori
Princing
f.
Analisis
Ekuilibrium Bagi Hasil
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
G.
Biaya
Modal
Modal
adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi perusahaan. Modal
terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan
laba ditahan. Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan
alasan:
- Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimumkan.
- Keputusan penggagaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal.
- Keputusam-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis
investasi karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus
diproleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan
laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi
itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata
biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula
diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada
tingkat risiko tertentu.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah
rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (Weighted Cost of Capital
atau WACC). Namun tidak semua komponen modal diperhitungkan dalam menentukan
WACC. Hutang dagang (accounts payable) tidak dperhitungkan dalam
perhitungan WACC. Hutang wesel (notes payable) ata hutang jangka pendek
yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt) dimasukkan dalam perhitungan
WACC hanya jika hutang tersebut merupakan bagian dari pembelanjaan tetap
perusahaan bukan merupakan pembelanjaan sementara.
Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri
merupakan unsur untuk menghitung WACC. Dengan demikian kita harus menghitung: 1) Biaya Hutang (cost
of debt), 2) Biaya laba ditahan (cost of retained earning), 3) Biaya
saham Biasa Baru (cost of new common stock), dan 4) Biaya Saham Preferen
(cost of preferred stock). Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu
basis setelah pajak (after tax basis) karena arus kas setelah pajak
adalah yang paling relefan untuk keputusan investasi.
v FAKTOR-FAKTOR
YANG MENENTUKAN BIAYA MODAL
Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal
antara lain:
1. Keadaan-keadaan
umum perekonomian. Daya jual saham suatu perusahaan
Faktor ini
menentukan tingkat bebas risiko atau tingkat hasil tanpa risiko.
Jika daya jual
saham meningkat, tingkat hasil minimum para investor akan turun dan biaya modal
perusahaaan akan rendah.
2.
Keputusan-keputusan operasi dan
pembiayaan yang dibuat manajemen.
Jika manajemen menyetujui penanaman modal
berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif,
tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat
hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat pula.
3.
Besarnya pembiayaan yang diperlukan.
Permintaan modal dalam jumlah besar akan
meningkatkan biaya modal perusahaan.
v ASUMSI-ASUMSI
MODEL BIAYA MODAL
Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya:
- Risiko bisnis bersifat konstan.
Risiko bisnis merupakan potensi tingkat
perubahan return atas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu
perusahaan ditentukan dengan kebijakan manajemen investasi. Biaya modal
merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk suatu investasi yang
memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva yang telah ada.
- Risiko keuangan bersifat konstan.
Risiko keuangan didefinisikan sebagai
peningkatan variasi return atas saham umum karena bertambahnya pemanfaatan
sumber pemiayaan hutang dan saham istimewa. Biaya modal dari sumber individual
merupakan fungsi dari struktur keuangan berjalan.
- Kebijakan dividen bersifat konstan.
Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya
modal yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini menyatakan
bahwa rasio pembayaran dividen (dividen/laba bersih) juga konstan.
H.
BIAYA PEROLEHAN EFEK EKUITAS
Definisi
umum Efek adalah bukti-bukti pemilikan sebagian dari kekayaan (perusahaan),
pemilikan hak sebagian keuntungan atau hak sebagian atas hutang berjangka
panjang. Secara luas Efek merupakan suatu surat-surat berharga jangka panjang
yang diperjualbelikan di Pasar Modal. Pada umumnya instrumen atau surat-surat
berharga yang diperdagangkan di Pasar Modal dapat dibedakan menjadi surat
berharga yang bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat
berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal dengan nama obligasi sedangkan
surat berharga yang bersifat pemilikan dinamakan saham.
v Efek bersifat Ekuitas
Efek
bersifat ekuitas adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham atau
efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham. Bukti kepemilikan suatu
perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perseroan yaitu
tercatat di Bursa Efek atau tidak tercatat di Bursa Efek. Salah satu jenis efek
bersifat ekuitas adalah saham (saham preferen dan saham biasa).
Efek bersifat Hutang
Efek
bersifat Hutang merupakan surat pengakuan utang yang sifatnya sepihak dan dapat
dimiliki oleh umum. Salah satu jenis efek bersifat utang adalah obligasi.
Derivatif
Derivatif
merupakan efek yang diturunkan (underlying) dari instrumen efek baik yang
bersifat hutang atau ekuitas. Beberapa instrumen Pasar Modal : Rights, Waran,
dan Opsi (Kontrak Berjangka Indeks Efek dan Kontak Opsi Saham).
v Investasi Pada Efek Utang Dan Ekuitas
MENGAPA
PERUSAHAAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN LAIN
Perusahaan
berinvestasi pada efek utang dan ekuitas perusahaan lain untuk sejumlah alasan.
Lima dari alasan yang umum antara lain adalah:
1) Pelindung
Keamanan
2) Kebutuhan Kas
Yang Siklikal (Musiman)
Sebagian
perusahaan bersifat musiman, yang membutuhkan penyediaan banyak persediaan
sehinga membutuhkan sejumlah besar kas, yang kemudian diikuti dengan tingkat
penjualan dan penerimaan kas yang tinggi. Tentu saja, sebagian besar perusahaan
tidak puas dengan tingkat suku bunga simpanan bank yang rendah dan beralih pada
alternatif investasi lainnya. Berinvestasi pada saham (ekuitas) dan obligasi
(utang) dari perusahaan lain memungkinkan perusahaan untuk menyimpan surplus
kas musimannya dan mendapatkan tingkat bunga yan lebih tinggi dengan menerima
tingkat risiko yang lebih tinggi.
3) Investasi
Untuk Suatu Imbal Hasil
Alasan
lain bagi perusahaan untuk berinvestasi pada saham dan obligasi di perusahaan
lain adalah semata-mata untuk menghasilkan uang.
4) Investasi Untuk
mendapatkan Pengaruh
5) Pembelian Untuk
Mendapatkan Pengendalian
Ketika
sebuah perusahaan membeli saham perusahan lain dalam jumlah yang cukup besar
untuk dapat mengendalikan keputusan operasi, unvestasi dan keuangan perusahaan
tersebut, maka di butuhkan perlakuan akuntansi yang berbeda untuk akuisisi
tersebut.
v AKUNTANSI UNTUK
INVESTASI PADA SAHAM BIASA
Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada saham
biasa tergantung pada tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki investor
terhadap investee.
Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan
keuangan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban individuall untuk dua atau
lebih perusahaan yang berhubungan istimewa seakan-akan mereka adalah satu
perusahaan. Termasuk dalam prosedur ini pengeliminasian semua kepemilikan dan
aktifitas antarperusahaan. Konsolidasi umumnya tepat jika satu perusahaan,
disebut induk perusahaan (parent), mengendalikan perusahaan lain, disebut anak
perusahaan (subsidiary). Anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dengan
induk perusahaan disebut anak perusahaan tidak dikonsolidasikan (unconsolidated
subsidiary) dan disajikan sebagai investasi pada neraca induk perusahaan.
Metode ekuitas (equity method) digunakan untuk pelaporan eksternal jika
investor mempunyai pengaruh signifikan (significant influence) dalam kebijakan
operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. Metode ekuitas
tidak dapat digunakan sbagai pengganti konsolidasi jika konsolidasi sesuai, dan
karena itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan investasi.
Selain pada anak perusahaan. Metode ini paling sering digunakan ketika satu
perusahaan mempunyai kepemilikan antara 20% samapai 50% pada saham bbiasa
perusahaan lain. Dalam metide ekuitas, investir mengakui pendapatan
dari investasi ketika investee memperoleh laba. Tidak seperti konsolidasi yang
menggabungkan aktiva, kewajiban, pendapatann dan beban individual dari investee
dengan investor, investasi dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba
rugi investor. Investasi menyajikan bagian investor atas aktiva bersih
investee, dan pendapatan yang diakui adalah bagian investor atas laba bersih
investee.
I.
Capital Asset
Pricing Model - CAPM '
Capital Asset
Pricing Model ( CAPM )
adalah Sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko
dan return yang diharapkan dan yang digunakan dalam harga sekuritas berisiko.
Ide umum di belakang CAPM adalah bahwa investor perlu diberikan kompensasi dalam dua cara : nilai waktu dari uang dan risiko. Nilai waktu dari uang diwakili oleh tingkat bebas risiko ( rf ) pada formula dan mengkompensasi investor untuk menempatkan uang dalam investasi apapun selama periode waktu . Sisi lain formula merupakan risiko dan menghitung jumlah kompensasi membutuhkan investor untuk mengambil risiko tambahan . Ini dihitung dengan mengambil ukuran risiko ( beta ) yang membandingkan tingkat pengembalian aset ke pasar selama periode waktu dan untuk pasar premium ( Rm - rf ) .
CAPM mengatakan bahwa pengembalian yang diharapkan dari portofolio keamanan atau sama dengan tingkat pada keamanan bebas risiko ditambah premi risiko . Jika pengembalian yang diharapkan tidak memenuhi atau mengalahkan tingkat pengembalian yang diinginkan , maka investasi tidak boleh dilakukan . Plot garis pasar keamanan hasil CAPM untuk semua risiko yang berbeda ( beta ) .
Dengan menggunakan model CAPM dan asumsi sebagai berikut , kita dapat menghitung expected return saham dalam contoh ini CAPM : jika tingkat bebas risiko adalah 3 % , beta ( ukuran risiko ) saham adalah 2 dan return pasar yang diharapkan selama periode adalah 10 % , saham diperkirakan akan kembali 17 % ( 3 % +2 ( 10 % -3 % ) ) .
Ide umum di belakang CAPM adalah bahwa investor perlu diberikan kompensasi dalam dua cara : nilai waktu dari uang dan risiko. Nilai waktu dari uang diwakili oleh tingkat bebas risiko ( rf ) pada formula dan mengkompensasi investor untuk menempatkan uang dalam investasi apapun selama periode waktu . Sisi lain formula merupakan risiko dan menghitung jumlah kompensasi membutuhkan investor untuk mengambil risiko tambahan . Ini dihitung dengan mengambil ukuran risiko ( beta ) yang membandingkan tingkat pengembalian aset ke pasar selama periode waktu dan untuk pasar premium ( Rm - rf ) .
CAPM mengatakan bahwa pengembalian yang diharapkan dari portofolio keamanan atau sama dengan tingkat pada keamanan bebas risiko ditambah premi risiko . Jika pengembalian yang diharapkan tidak memenuhi atau mengalahkan tingkat pengembalian yang diinginkan , maka investasi tidak boleh dilakukan . Plot garis pasar keamanan hasil CAPM untuk semua risiko yang berbeda ( beta ) .
Dengan menggunakan model CAPM dan asumsi sebagai berikut , kita dapat menghitung expected return saham dalam contoh ini CAPM : jika tingkat bebas risiko adalah 3 % , beta ( ukuran risiko ) saham adalah 2 dan return pasar yang diharapkan selama periode adalah 10 % , saham diperkirakan akan kembali 17 % ( 3 % +2 ( 10 % -3 % ) ) .
CAPM adalah model untuk menilai harga sebuah keamanan
individu atau portofolio . Untuk efek individual, kita menggunakan garis pasar
keamanan ( SML ) dan hubungannya dengan expected return dan risiko sistematis (
beta ) untuk menunjukkan bagaimana pasar harus harga sekuritas individual dalam
kaitannya dengan kelas resiko keamanan mereka. SML memungkinkan kita untuk
menghitung rasio reward -to-risk untuk keamanan apapun sehubungan dengan yang
dari pasar secara keseluruhan . Karena itu, ketika tingkat pengembalian yang
diharapkan untuk keamanan apapun dikurangi dengan koefisien beta , rasio reward
-to-risk untuk setiap individu keamanan di pasar adalah sama dengan rasio
reward-to - risiko pasar , demikian:
Pasarrewardrasio risikosecara efektifpremi risikopasar
dandengan mengatur kembalipersamaan di atasdan pemecahanuntuk E(Ri), kita memperolehCapital AssetPricing
Model(CAPM).
di mana :
~ ~ adalah expected return pada aset modal
~ adalah tingkat bebas risiko yang menarik seperti bunga yang timbul dari obligasi pemerintah
} ~ ~ ( beta ) adalah sensitivitas pengembalian aset berlebih yang diharapkan dengan yang diharapkan pengembalian pasar berlebih , atau juga ,
~ ~ adalah expected return pada aset modal
~ adalah tingkat bebas risiko yang menarik seperti bunga yang timbul dari obligasi pemerintah
} ~ ~ ( beta ) adalah sensitivitas pengembalian aset berlebih yang diharapkan dengan yang diharapkan pengembalian pasar berlebih , atau juga ,
~ adalah expected
return pasar
~ kadang-kadang dikenal sebagai pasar premium ( perbedaan antara tingkat pasar pengembalian yang diharapkan dan tingkat bebas risiko pengembalian ) .
~ juga dikenal sebagai premi risiko
Disajikan kembali , dalam hal premi risiko , kita menemukan bahwa :
~ kadang-kadang dikenal sebagai pasar premium ( perbedaan antara tingkat pasar pengembalian yang diharapkan dan tingkat bebas risiko pengembalian ) .
~ juga dikenal sebagai premi risiko
Disajikan kembali , dalam hal premi risiko , kita menemukan bahwa :
yang menyatakan
bahwa premi risiko individu sama dengan pasar premium kali β .
Catatan 1 : tingkat pasar pengembalian yang diharapkan biasanya diperkirakan dengan mengukur rata-rata geometrik dari sejarah kembali pada portofolio pasar (misalnya S & P 500 ) .
Catatan 2 : tingkat return bebas risiko digunakan untuk menentukan premi risiko biasanya rata-rata aritmatika dari sejarah tingkat return bebas risiko dan bukan risk free rate saat pengembalian .
Catatan 1 : tingkat pasar pengembalian yang diharapkan biasanya diperkirakan dengan mengukur rata-rata geometrik dari sejarah kembali pada portofolio pasar (misalnya S & P 500 ) .
Catatan 2 : tingkat return bebas risiko digunakan untuk menentukan premi risiko biasanya rata-rata aritmatika dari sejarah tingkat return bebas risiko dan bukan risk free rate saat pengembalian .
v RUMUS MODIFIED
CAPM dapat
dimodifikasi untuk menyertakan ukuran premium dan risiko tertentu. Hal ini
penting bagi investor di perusahaan swasta yang kerap tidak memegang portofolio
terdiversifikasi dengan baik. Persamaan ini mirip dengan persamaan CAPM
tradisional "dengan premi risiko pasar digantikan oleh produk kali beta
premi risiko pasar:"
"di mana:
: diperlukan pengembalian keamanan i
: adalah tingkat bebas risiko
: bersifat umum premi risiko pasar
: adalah premi risiko untuk ukuran kecil
: adalah premi risiko akibat-perusahaan
tertentu faktor risiko
CAPM
mengembalikan return yang aset - sesuai atau tingkat diskon -ie tingkat di mana
arus kas masa depan yang dihasilkan oleh aset harus didiskontokan mengingat
bahwa relatif keberisikoan aset . Beta melebihi satu menandakan diatas
rata-rata " keberisikoan "; beta di bawah satu berarti lebih rendah
dari rata-rata. Dengan demikian , saham lebih berisiko akan memiliki beta yang
lebih tinggi dan akan didiskontokan pada tingkat yang lebih tinggi , saham
kurang sensitif akan memiliki beta yang lebih rendah dan didiskontokan pada
tingkat yang lebih rendah . Mengingat diterima fungsi utilitas cekung , CAPM
konsisten dengan intuisi - investor ( harus ) memerlukan pengembalian yang
lebih tinggi untuk memegang aset yang lebih berisiko.
Karena beta mencerminkan sensitivitas aset khusus untuk non - diversifiable , risiko pasar yaitu , pasar secara keseluruhan , menurut definisi , memiliki beta dari satu. Indeks pasar saham yang sering digunakan sebagai proxy lokal untuk pasar - dan dalam hal itu ( dengan definisi) memiliki beta dari satu. Seorang investor dalam besar , portofolio yang terdiversifikasi ( seperti reksadana ) , oleh karena itu, mengharapkan kinerja sesuai dengan pasar .
Karena beta mencerminkan sensitivitas aset khusus untuk non - diversifiable , risiko pasar yaitu , pasar secara keseluruhan , menurut definisi , memiliki beta dari satu. Indeks pasar saham yang sering digunakan sebagai proxy lokal untuk pasar - dan dalam hal itu ( dengan definisi) memiliki beta dari satu. Seorang investor dalam besar , portofolio yang terdiversifikasi ( seperti reksadana ) , oleh karena itu, mengharapkan kinerja sesuai dengan pasar .
v RISIKO DAN DIVERSIFIKASI
Risiko
portofolio terdiri risiko sistematis , juga dikenal sebagai risiko
undiversifiable , dan risiko tidak sistematis yang juga dikenal sebagai risiko
idiosyncratic atau resiko diversifiable . Risiko sistematis mengacu pada risiko
umum untuk semua efek - yaitu risiko pasar . Unsystematic risk adalah risiko
yang terkait dengan aktiva secara individual . Unsystematic risk dapat
diversifikasi pergi ke tingkat yang lebih kecil dengan memasukkan lebih banyak
aset dalam portofolio ( risiko spesifik " rata-rata keluar " ) .
Hal yang sama
tidak mungkin untuk risiko sistematis di dalam satu pasar . Tergantung pada
pasar , portofolio sekuritas sekitar 30-40 di pasar negara maju seperti Inggris
atau AS akan membuat portofolio yang cukup terdiversifikasi sehingga eksposur
risiko terbatas pada risiko sistematis saja. Di pasar berkembang jumlah yang
lebih besar diperlukan , karena volatilitas aset yang lebih tinggi .
Seorang investor yang rasional tidak harus melakukan apapun risiko diversifiable , karena hanya risiko non - diversifiable dihargai dalam lingkup model ini . Oleh karena itu, diperlukan pengembalian aset , yaitu, tingkat pengembalian yang mengkompensasi risiko yang diambil , harus dikaitkan dengan keberisikoan dalam portofolio konteks - yaitu kontribusinya terhadap portofolio keseluruhan keberisikoan - sebagai lawan yang " berdiri sendiri risiko. " Dalam konteks CAPM , risiko portofolio diwakili oleh varians yang lebih tinggi yaitu kurang prediktabilitas . Dengan kata lain beta portofolio adalah faktor yang menentukan dalam menghadiahi paparan sistematis diambil oleh investor .
CAPM
mengasumsikan bahwa risk-return profile dari portofolio dapat dioptimalkan -
portofolio optimal menampilkan tingkat serendah mungkin risiko untuk tingkat
pengembalian . Selain itu , karena masing-masing aset tambahan diperkenalkan ke
portofolio lebih lanjut diversifikasi portofolio , portofolio optimal harus
terdiri setiap aset, ( dengan asumsi tidak ada biaya perdagangan ) dengan
masing-masing nilai aset - tertimbang untuk mencapai di atas (dengan asumsi
bahwa aset apapun sangat jauh dibagi ) . Semua portofolio yang optimal tersebut
, yaitu , satu untuk setiap tingkat return , terdiri dari batas efisien .
J.
MODEL INDEKS TUNGGAL
William
Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal
(single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhankan
perhitungan. disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk
menghitung return ekspektasi dan resiko portofolio.
v MODEL
INDEKS TUNGGAL DAN KOMPONEN RETURNNYA
Model
indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa sekuritas berfluktuasi searah
dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham
cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya
juga benar, yaitu jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami
penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return-return sekuritas mungkin
berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap
perubahan-perubahan nilai pasar. Dengan dasar ini, return dari suatu sekuritas
dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan sebagai hubungan :
Ri
= ai + βi.RM
Keterangan :
Ri = return sekuritas ke-I,
ai = suatu variable acak yang menunjukan
komponen dari return sekuritas
ke-i yang independen terhadap kinerja pasar.
βi = Beta, yang merupakan koefisien yang
mengukur perubahan Ri akibat
Dari perubahan RM
RM = tingkatan return dari indeks pasar, juga
merupakan suatu variabel acak.
Variabel
ai merupakan komponen return yang tidak tergantung dari return yang tidak
tergantung dari return pasar. Variabel ai dapat dipecah menjadi nilai yang
diekspektasikan (expected value) αi dan kesalahan residu (residual error) ei
sebagai berikut:
ai = αi + ei
subtitusikan persamaan diatas
kedalam rumus di atas, maka didapatkan persamaan model indeks tunggal sebgi
berikut :
Ri = αi + βi . RM
+ ei
Keterangan :
αi = nilai ekspektasi dari return
sekuritas yang independen terhadap return pasar,
ei = kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan
nilai ekspektasinya sama
dengan nol atau E (ei)=0.
Model
indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen, yaitu
sebagai berikut :
Komponen return yang unik diwakili
oleh αi yang independen terhadap return pasar.
Komponen return yang berhubungan
dengan return pasar yang diwakili oleh βi . RM.
Bagian return yang unik (αi)
hanya berhubungan dengan peristiwa mikro (micro event) yang mempengaruhi
perusahaan begitu saja, tetapi tidak mempengaruhi semua perusahaan secara umum.
Contoh dari peristiwa mikro misalnya adalah pemogokan karyawan, kebakaran,
penemuan-penemuan penelitian, dsb. Bagian return yang berhubungan dengan return
pasar ditunjukkan oleh Beta (βi) yang merupakan sensitivitas return
suatu sekuritas terhadap return dari pasar. Secara konsensus, return pasar
mempunyai Beta bernilai 1. Suatu sekuritasyang mempunyai Beta 1,5 misalnya
mempunyai artibahwa perubahan return pasar sebesar 1% akan mengakibatkan
perubahan return dari sekuritas tersebut dengan arah yang sama sebesar 1,5%.
Model
indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk return ekspektasi (expected
return). Return ekspektasi dari model ini dapat diderivasi dari model sebagai
berikut :
E(Ri)= E (αi + βi . RM
+ ei)
Dari properti ke-2 diketahui bahwa nilai
ekspektasi dari suatu konstanta adalah bernilai konstanta itu sendiri, mak E(αi)
= αi dan (βi.RM) = βi.E(RM)
dan secara konstruktif nilai E(ei) = 0, maka return ekspektasi model
indeks tunggal dapat dinyatakan sebagai :
E(Ri) = αi + βi . E(RM)
Contoh :
Misalnya return ekspektasidari
indeks pasar E(RM) adalah sebesar 20%,bagian dari return ekspektasi
suatu sekuritas yang independen terhadap pasar (αi) dalah sebesar 4%
dan βi adalah sebesar 0.75.
v ASUMSI
– ASUMSI MODEL INDEKS TUNGGAL
Model indeks tunggal menggunakan
asumsi – asumsi yang merupakan karakteristik model ini sehingga menjadi berbeda
dengan model – model yang lainnya. Asumsi utama dari model indeks tunggal
adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan
residu sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari ( berkorelasi ) dengan ej untuk
semua nilai dari I dan j. Asumsi ini secara matematis dapat dituliskan sebagai
:
Cov(ei,ej) = 0
Besarnya Cov(ei,ej) dapat juga
ditulis sebagai berikut :
Cov(ei,ej) = E([ei – E(ei)]
. [ej – E(ej)])
Karena secara konstruktif bahwa
E(ei) dan E(ej) adalah sama dengan nol, maka :
Cov(ei,ej)
= E(ei – 0)] . [ej – 0)]
=
E(ei . ej)
sehingga asumsi bahwa kesalahan
residu untuk sekuritas ke-i tidak mempunyai korelasi dengan kesalahan residu
untuk sekuritas ke-j dapat juga ditulis
E(ei . ej ) = 0
Return
indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk tiap – tiap sekuritas
(ei) merupakan variabel – variabel acak. Oleh karena itu,
diasumsikan bahwa ei tidak berkovari degan return indeks pasar RM.
Asumsi kedua ini dapat dinyatakan secara matematis sebagai :
Cov(ei . RM) = 0
Asumsi – asumsi dari model indeks
tunggal mempunyai implikasi bahwa sekuritas – sekuritas bergerak bersama – sama
bukan karena efek diluar pasar ( misalnya efek dari industri atau perusahaan
itu sendiri ), melainkan karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks
pasar. Asumsi – asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah.
Salah
satu kegunaan model indeks tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan
model Markowitz. Untuk menghitung return dan resiko portfolio, model Markowitz
membutuhkan parameter-parameter input berupa return ekspektasi masing-masing
sekuritas, varian masing-masing sekuritas dan kovarian antara
sekuritas-sekuritas. Untuk menghitung risiko portfolio yang terdiri dari n-buah
aktiva, model Markowitz membutuhkan perhitungan sebanyak n buah varian dan (n .
(n-1)) buah varian.
Salah
satu alasan dipergunakannya model indeks tunggal adalah untuk mengurangi jumlah
variabel yang harus ditaksir. Model indeks tunggal akan mampu mengurangi jumlah
variabel sekuritas yang perlu ditaksir karena untuk portofolio model indeks
tunggal mempunyai karakteristik sebagai berikut
- Beta portofolio merupakan rata – rata tertimbang dari beta saham – saham yang membentuk portofolio tersebut.
- Risiko tidak bisa dihilangkan kalau kita membentuk portofolio yang terdiri dari sekuritas yang semakin banyak
Menaksir Beta
Penggunaan
model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari saham – saham yang akan
dimasukkan ke dalam portofolio. Para analis bisa saja menggunakan judgement
mereka dalam menentukan beta. Kita juga bisa menggunakan data historis untuk
menghitung beta waktu lalu yang dipergunakan sebagai taksiran beta dimasa yang
akan datang. Karena itu sering para analis menggunakan beta historis sebelum
mereka menggunakan judgement untuk memperkirakan beta di masa yang akan datang.
Beta
sekuritas individual cenderung mempunyai koefisien determinasi (yaitu bentuk
kuadrat dari koefisien korelasi) yang lebih rendah dari beta portofolio.
Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin akurat nilai estimade nilai
beta tersebut. Beta portofolio umumnya lebih akurat dari beta sekuritas
individual karena dua hal
Penggunaan
model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari saham – saham yang akan
dimasukkan ke dalam portofolio. Para analis bisa saja menggunakan judgement
mereka dalam menentukan beta. Kita juga bisa menggunakan data historis untuk
menghitung beta waktu lalu yang dipergunakan sebagai taksiran beta dimasa yang
akan datang. Karena itu sering para analis menggunakan beta historis sebelum
mereka menggunakan judgement untuk memperkirakan beta di masa yang akan datang.
Beta
sekuritas individual cenderung mempunyai koefisien determinasi (yaitu bentuk
kuadrat dari koefisien korelasi) yang lebih rendah dari beta portofolio.
Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin akurat nilai estimade nilai
beta tersebut. Beta portofolio umumnya lebih akurat dari beta sekuritas
individual karena dua hal yaitu:
1. Beta mungkin berubah dari waktu ke
waktu.
Ada
sekuritas yang betanya berubah menjadi lebih besar, ada pula yang mengecil.
Pembentukan portofolio memungkinkan perubahan tersebut menjadi saling
meniadakan, atau paling tidak mengecil.
2. Penaksiran beta selalu mengandung
unsur kesalahan acak.
Pembentukan
portofolio memungkinkan kesalahan tersebut diperkecil. Karena itu, semakin
banyak sekuritas yang dipergunakan untuk membentuk portofolio, semakin besar
nilai koefisien determinasinya.
Dengan
demikian maka beta portofolio histories akan merupakan predictor beta masa
depan yang lebih baik dibandingkan dengan beta sekuritas individual.
Model
Indeks Tunggal
1. Model Indeks Tunggal
Model
ini menyederhanakan perhitungan model Markowitz dengan menyediakan paramater –
parameter input yang dibutuhkan dalam perhitungan dalam perhitungan model
Portofolio Markowitz. Di samping itu, model indeks tunggal dapat di
gunakan untuk menghitung return ekspektasi dan resiko portofolio.
Model
indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks pasar. Hal ini menyarankan return – return
dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum terhadap perubahan
– perubahan nilai pasar.
Konsep
Model Indeks Tunggal
Kalau kita melakukan pengamatan maka
akan nampak bahwa pada saat “pasar” membaik (yang ditujukan oleh indeks pasar
yang tersedia) harga saham – saham individual juga meningkat. Demikian pula
sebaliknya pada saat pasar memburuk maka harga saham – saham akan turun
harganya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham nampaknya
berkorelasi dengan perubahan pasar.
Model indeks tunggal mendasarkan
diri pada pemikiran bahwa tingkat keuntungan suatu sekuritas dipengaruhi oleh
tingkat keuntungan portofolio pasar. Dengan menggunakan model indeks tunggal
bisa diredusir jumlah variabel yang perlu ditaksir, karena tidak perlu lagi
ditaksir koefisien korelasi untuk menaksir deviasi standar portofolio.
v MODEL
PASAR
Model Pasar (market model)
merupakan bentuk dari model indeks tunggal dengan batasan yang lebih sedikit.
Model pasar bentuknya sama dengan model indek tunggal. Perbedaannya terletak di
asumsinya. Di model indeks tunggal, diasumsikan bahwa kesalahan residu masing-masing
sekuritas tidak berkovari satu dengan yang lainnya atau Cov(ei, ej) = 0.
Di model pasar, asumsi ini tidak
digunakan atau kesalahan residu masing-masing sekuritas dapat berkorelasi.
Kenyataannya bahwa sekuritas berkovari atau berkorelasi satu dengan yang
lainnya membuat model pasar lebih realitas. Model pasar ini banyak digunakan
oleh peneliti-peneliti pasar modal untuk menghitung abnormal return. Bentuk
model pasar yang sama dengan bentuk model indeks tunggal mempunyai return dan
return ekspektasi sebagai berikut :
Ri = αi + βi
. RM + ei
dan
E(Ri) = αi + βi
. E(RM)
K.
TEORI
PORTOFOLIO ( ARBITRAGE PRICING THEORY )
APT pada dasarnya menggunakan
pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai
karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda.
Konsep yang dipergunakan adalah hokum satu harga ( the law of one price ).
Apabila aktiva yang berkarakteristik sama tersebut terjual dengan harga yang
berbeda, maka akan terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrage dengan membeli
aktiva yang berharga murah dan pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang
lebih tinggi sehingga memperoleh laba tanpa risiko.
APT ini berangkat dari konsep
Capitel Asset Pricing Model (CAPM). Asumsi CAPM adalah pasar efisien,
terdistribusi normal, dan tidak ada biaya transaksi, hanya satu faktor
sedangkan APT tidak terdistribusi normal, memiliki banyak faktor dari ekonomi
makro). Model APT di uji lagi dengan model Canonical oleh McGowan,
C. B & Dobson, W. (1993), hasilnya hubungan antara return saham
sebagai pengukuran oleh industri dan lima variabel makroekonomi sangat penting
untuk menjelaskan return saham yang ada, hal ini ditunjukkan dari hasil
statistik yang signifikan dan hubungan ekonomi itu sendiri. Model CAPM diperkenalkan
oleh Treynor, Sharpe, dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori
portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru
yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Pada tahun 1990, William
Sharpe memperoleh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keungan yang
kemudian disebut Capital aset pricing model ( CAPM ).
Disamping itu ada penelitian Kuznitz, A., et al. (2008) memberikan tambahan penekanan
terhadap model utilitas dan hasil dapat disimpulkan bahwa pemilihan model
portofolio dengan utilitas lebih baik karena mengantisipasi konsumsi masa yang
akan datang dan rata-rata retun yang akan diperolehnya kembali.
Pengumuman, Surprises, dan Tingkat
Keuntungan yang Diharapkan Dalam Model FaktorTingkat keuntungan dari setiap
sekuritas yang diperdagangkan di pasar keuangan terdiri dari dua komponen. Yang
pertama, tingkat keuntungan yang normal atau yang diharapkan. Tingkat
keuntungan ini merupakan bagian dari tingkat keuntungan actual yang
diperkirakan oleh para pemegang saham. Kedua, adalah tingkat keuntungan yang
tidak pasti atau beresiko. Bagian tingkat keuntungan ini berasal dari informasi
yang bersifat tidak terduga. Secara formal, tingkat keuntungan suatu sekuritas
dapat dituliskan menjadi :
R = E (R)
+ U
Dalam hal ini R adalah tingkat
keuntungan actual, E (R) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan, dan U
merupakan bagian keuntungan yang tidak terduga.
Informasi
yang Memengaruhi Harga Sekuritas :
1.Berita tentang keberhasilan
riset yang dilakukan perusahaan.
2.Pengumuman pemerintah tentang
pertumbuhan GNP
3.Berita bahwa produk pesaing
mengalami gangguan
4.Penurunan tingkat bunga yang
tidak diperkirakan
5.Penjualan yang meningkat lebih
dari yang diharapkan.
6.Dan lain-lain.
Risiko
Sistematis dan Tidak Sistematis
Sumber
risiko dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1.Systematic risk, yang merupakan
risiko yang memengaruhi semua (banyak) perusahaan.
2.Unsystematic risk, yang
merupakan risiko yang mempengaruhi satu (sekelompok kecil) perusahaan.
Karena systematic dan unsystematic
risk tersebut akan mempengaruhi bagian keuntungan yang unexpected, maka tingkat
keuntungan yang diperoleh oleh pemodal dapat dituliskan sebagai berikut:
R = E
(R) + U
= E (R)
+ m + e
M =
risiko sistematis atau risiko pasar (market risk)
E =
risiko tidak sistematis, atau spesifik untuk perusahaan tertentu.
Risiko
tidak sistematis dari perusahaanA tidak berkorelasi dengan risiko tidak
sistematis dari perusahaan B. dengan demikian maka,
Korelasi
(Ea, Eb) = 0
Perbandingan
CAPM dan APT
Seperti CAPM, APT menekankan bahwa
tingkat keuntungan yang diharapkan tergantung pada pengaruh faktor-faktor makro
ekonomi dan tidak oleh risiko unik. Daya tarik APT adalah bahwa kita tidak
perlu mengidentifikasi market portofolio. Karena itu kita tidak perlu khawatir
dengan perhitungan market portofolio, secara teoritis kita bisa menguji APT
meskipun kita hanya memiliki sejumlah saham yang berisiko. Disamping itu, APT
memungkinkan penggunaan lebih dari satu faktor untuk menjelaskan tingkat keuntungan
yang diharapkan.
APT tidak menjelaskan faktor-faktor
apa yang mempengaruhi pricing. CAPM, sebaliknya, menyatukan semua faktor makro
kedalam satu faktor, yaitu return market portfolio. APT akan sangat bermanfaat
kalau kita bisa :
1.Mengidentifikasi tidak terlalu
banyak faktor-faktor makro ekonomi
2.Mengukur expected return dari masing-masing
faktor tersebut
3.Mengukur kepekaan masing-masing
saham terhadap faktor tersebut
Roll dan
Ross (1984) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan,
yaitu:
1.Perubahan inflasi yang tidak
diantisipasi
2.Perubahan produksi industry yang
tidak diantisipasi
3.Perubahan dalam premi risiko
(perbedaan antara obligasi dengan grade yang tinggi dengan yang rendah) yang
tidak diantisipasi.
4.Perubahan slope dari kurva hasil
(yield curve) yang tidak diantisipasi
v PEMILIHAN PORTOFOLIO
-Mencari sekuritas yang mempunyai
potensi return tinggi sekaligus memiliki risiko yang rendah (portofolio optimal
dan efisien)
-Single index model, sebuah model
pasar, harga sebuah sekuritas hanya dipengaruhi satu faktor saja.
Beberapa langkah membentuk portofolio :
1.Menentukan ERB (excess return
to beta), menggambarkan seberapa besar selisih antara return dengan opportunity
cost dihitung dengan risk free asset (risiko bebas aset). Menurut single index
model, kita harus mencari ERBnya tinggi.
2.Menentukan cut off (titik batas)
3.Menentukan proporsi
L.
Analisis Keseimbangan /Equilibrium
Dalam System Ekonomi
Kata
Equilibrium sebenarnya diadopsi dari bahasa latin ―aequilībrium‖yang berawalan
aequi– yang berkonotasi equi, dan lībra yang bermakna seimbang (balance),
stabil, tidak bergerak, dan/atau tidak berubah. Dalam bahasa Indonesia,
equilibrium biasanya diterjemahkan sebagai keseimbangan (ataukesetimbangan).
keseimbangan atau equilibrium artinya suatu keadaan dimana tidak terdapat
suatukekuatan yang dapat menyebabkan terjadi perubahan keadaan dipasar dapat
dikatakan dalamkeseimbangan apabila jumlah yang disupplay para penjual pada
suatu tingkat harga tertentu adalah samadengan jumlah yang diminta para pembeli
pada harga tersebut.Dengan demikian harga suatu barang dan jumlah yang
diperjual belikan ditentukan dengan melihat keseimbangan suatu pasar
·
Equilibrium
Menurut Ekonomika
Menurut
Adam Smith (1723-1790), keseimbangan (atau kondisiequal(ity)) terjadi apabila
tenagakerja secara terus-menerus berusaha mencari exchangeable value(tukar
nilai) dalam dirinya dalaminteraksinya dengan industri, dan pada saat yang sama
industri/kapital juga beroperasi berdasarkanadvantages employment(keuntungan
kerja).
·
Harga Pasar/Harga Keseimbangan
(Equilibrium)
Harga
adalah kemampuan suatu barang/jasa yang dinyatakan dengan uang. Dengan adanya
harga,orang menjadi mudah dalam melakukan tukar-menukar dan kita dapat
membandingkan nilai barang.Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh
penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Hargapasar sering disebut
juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada
keseimbanganantara permintaan dan penawaran barang.
Proses terbentuknya harga pasar.
1. Secara praktik Adanya proses
tawar-menawar antara penjual dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui
oleh keduabelah pihak sehingga harga pasar disebut harga objektif.2. Dalam
tabel permintaan dan penawaranApabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan
jumlah penawaran sama, harga pasar disebut hargakeseimbangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modal
adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi perusahaan. Modal
terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan
laba ditahan.
Efek
bersifat ekuitas adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham atau
efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham. Bukti kepemilikan suatu
perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perseroan yaitu
tercatat di Bursa Efek atau tidak tercatat di Bursa Efek. Salah satu jenis efek
bersifat ekuitas adalah saham (saham preferen dan saham biasa).
Capital Asset
Pricing Model ( CAPM )
adalah Sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko
dan return yang diharapkan dan yang digunakan dalam harga sekuritas berisiko.
William
Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal
(single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhankan
perhitungan. disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk
menghitung return ekspektasi dan resiko portofolio.
APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan
bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama
tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda. Konsep yang dipergunakan adalah
hokum satu harga ( the law of one price ). Apabila aktiva yang berkarakteristik
sama tersebut terjual dengan harga yang berbeda, maka akan terdapat kesempatan
untuk melakukan arbitrage dengan membeli aktiva yang berharga murah dan pada
saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga memperoleh
laba tanpa risiko.
Kata Equilibrium sebenarnya diadopsi
dari bahasa latin ―aequilībrium‖yang berawalan aequi– yang berkonotasi
equi, dan lībra yang bermakna seimbang (balance), stabil, tidak bergerak,
dan/atau tidak berubah.
B. Saran
Makalah
ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang mendukung
dari para pembaca sekalian sangat
penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.Husnan,
Suad. 2006. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:
YKPN
2.http://www.unika.ac.id/staff/blog/Lucky
3.http://www.scribd.com/doc/110728745/Capm-Dan-Apt-fx-Hadisumarta-Nuhuyanan-2012-
1906-44-Hanny-Oktaria-2012-1906-45
0 komentar:
Posting Komentar