BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat diera globalisasi sekarang ini, secara langsung
atau tidak mempengaruhi perkembangan manajemen. Manajemen sebagai
suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada interaksi orang-orang, baik
orang-orang yang berada di dalam maupun di luar lembaga-lembaga formal, atau
yang berada di atas maupun di bawah posisi operasional seseorang. Selain itu
juga manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan,
karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup
berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, sehingga menuntut manajemen
pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini aspek manajemen pendidikan
pada berbagai tingkat dan satuan pendidikan belum mendapat perhatian yang
serius, sehingga seluruh komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan
baik. Lemahnya manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi
internal pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik yang mengulang dan
putus sekolah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa
belum mengenanya fungsi-fungsi dari manajemen karena kurangnya pemahaman tentang
pentingnya fungsi-fungsi manajemen.
Dalam
makalah ini penulis akan menguraikan apa itu manajemen dan fungsi-fungsi
manajemen serta pengaplikasian dari fungsi-fungsi manajemen tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa
yang dimaksud manajemen pendidikan?
B. Apa
yang dimaksud fungsi manajemen pendidikan dan apa sajakah fungsi-fungsi
manajemen
pendidikan itu?
C.
Bagaimana proses perencanaan dan pengorganisasian itu ?
D.
Apa sajakah prinsip-prinsip perencanaan dan pengorganisasian tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Pendidikan
Secara etimologi (B.english)
merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan,
ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan
John M. Echols dan Hasan Shadily (1995 : 372) management berasal dari akar
kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan,
mengelola, dan memperlakukan.
Sedangkan
beberapa Ahli mendefinisikan tentang manajemen yang dikemukakan antara
lain:
1. Menurut Hasibuan “ Manajemen adalah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
2. Menurut GR Terry
“Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari (planning)
tindakan-tindakan perencanaan, (Organizing) pengorganisasian, (staffing)
penataan staff ((actuating),) pengarahan, dan (Controlling)
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaat sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya
3. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
“Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang
lain. Dengan demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah
aktivitas rangg lain yang meliputi (planning) perencanaan, (Organizing)
pengorganisasian, (placing) penempatan, (actuating) pengarahan,
dan (Controlling) pengendalian.”
4. Menurut Andrew F. Sikula “ Manajemen
pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, (motivating)
pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap
organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan sehinggga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara
efisien.
5. Sedangkan Sejumlah ahli lain memberikan
Formulasi-Formulasi Alternatif tentang Fungsi manajemen diantaranya oleh Gregg,
Litchfield dan Campbell (dalam Campbell, 1966), Gregg mengemukakan
bahwa fungsi pokok manajemen itu meliputi: Decision making,planning,
organizing, communicating,influiting,coordinating,evaluating, menurut Litchfield,
manajemen terdiri atas : Decision making, Programming,
communicating, Controlling, dan reappraising. Sedangkan pendapat Campbell
sendiri meliputi: Decision making, programming, simulating,
coordinating dan appraising.
Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu
proses pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui
kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Dalam perspektif ini ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan
manajemen, yaitu : unsure manusia (men), barang-barang (materials),
mesin (machines) metode (methods), uang (money) dan pasar
(market). Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling
berinteraksi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan
secara efektif dan efisien.
B. Manajemen
Pendidikan
Sedangkan pengertian dari manajemen pendidikan itu sendiri
merupakan gabungan dari dua kata yaitu “manajemen” dan “pendidikan”. Secara
sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang
dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang
ada dalam penddikan.
Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang
diperlukan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Unsur manajemen dalam
pendidikan merupak penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam bidang
pendidikan, bahwa manajemen pendidikan merupakan rangkaian proses yang terdiri
dari, perencanaan, pengoordinasian, penggerakan, dan pengawasan yang dikaitkan
dengan bidang pendidikan.
Dalam hal ini para ahli juga telah
mengemukakan pendapat tentang pengertian manajemen yaitu:
Sementara manajemen menurut istilah adalah proses
mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara
efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbin dan Coulter,
2007:8).
Sedangkan Sondang
P Siagian (1980 : 5) mengartikan manajemen sebagai kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui
kegiatan-kegiatan orang lain.
Bila kita perhatikan dari kedua
pengertian manajemen di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa manajemen merupkan
sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan
bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif,
efesien, dan produktip. Sedangkan Pendidikan Islam merupakan proses
transinternalisasi nilai-nilai Islam kepada peserta didik sebagai bekal untuk
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
Dengan
demikian maka yang disebut dengan manajemen pendidikan sebagaimana dinyatakan
Ramayulis (2008:260) adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki
(ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun
lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain
secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.
1. G.Z. Roring sebagaimana
dikutip Ngalim Purwanto mengungkapkan manajemen pendidikan merupakan cara
bekerja dengan orang-orang di dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan
yang efektif, yang berarti mendatangkan hasil yang baik, tepat dan benar sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Husaini usman
mendefinisikan manajemen pendidikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara. Secara lebih singkat manajemen pendidikan diartikan sebagai seni
dalam mengelola sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
3. Hadari Nawawi mengemukakan
pendapat bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan
yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha
kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan
sistematis yang diselengggarakan dilingkungan tertentu, terutama berupa lembaga
pendidikan formal.
4. Djam’an Satori memberikan
pengertian manajemen pendidikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan
memanfaatkan semua sumber personil dan materi yang tersedia dan sesuai untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
Beberapa pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa
manajemen pendidikan merupakan keseluruhan proses semua sumberdaya yang ada
yang dikelola untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien dan
produktif.
Mahdi bin Ibrahim (l997:63) mengemukakan bahwa ada lima
perkara penting untuk diperhatikan
demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
a. Ketelitian dan kejelasan dalam
membentuk tujuan
b. Ketepatan waktu dengan
tujuan yang hendak dicapai
c.Keterkaitan antara fase-fase
operasional rencana dengan penanggung jawab operasional, agar mereka
mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak
dicapai
d. Perhatian terhadap
aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat, mempertimbangkan
perencanaa, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung jawab terhadap
operasionalnya atau dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa
dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam
merealisasikan tujuan.
e. Kemampuan
organisatoris penanggung jaawab operasional.
Sementara itu menurut Ramayulis
(2008:271) mengatakan bahwa dalam Manajemen pendidikan
itu meliputi :
a. Penentuan
prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan
agar melibatkanseluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan,
masyarakat dan bahkan murid.
b. Penetapan tujuan
sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil
pendidikan
c. Formulasi
prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
d. Penyerahan tanggung
jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja.
Dari uraian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan perencanaan merupakan kunci utama
untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan yang matang aktivitas
lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin akan gagal. Oleh
karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui kesuksesan yang
memuaskan.
A. Perencana’an (Planning)
1. Pengertian perencana’an
Perencanaan adalah sebuah proses
perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun
kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal.
Demikian pula halnya dalam pendidikan perencanaan harus dijadikan langkah
pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola
pendidikan Islam. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah
kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan akan berakibat
sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan Islam.
Ketika menyusun sebuah perencanaan
dalam pendidikan Islam tidaklah dilakukan hanya untuk mencapai tujuan dunia
semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui batas-batas target kehidupan
duniawi. Arahkanlah perencanaan itu juga untuk mencapai target kebahagiaan dunia
dan akhirat, sehingga kedua-duanya bisa dicapai secara seimbang.
Perencananan merupakan salah satu
hal penting yang perlu di buat untuk setiap usaha dalam rangka mencapai suatu
tujuan .
Sudut pandang dari beberapa ahli
perencana’an adalah penentuan secara
matang dan cerdas tentang apa yang akan di kerjakan di masa yang akan dating
dalam rangka mencapai tujuan. Anderson dan Bowman (1964)
mengatakan bahwa perencanan’an adalah proses mempersiapkan seperangkat
keputusan bagi perbuatan di masa datang. Definisi ini mengisyaratkan bahwa
pembuatan keputusan merupakan bagian dari perencanaan, namun proses
perencana’an dapat juga terpikir setelah tuhuan dan keputusan di Ambil.
Dari sudut pandang organisasi ,
Hicks & Gullet (1981) menyatakan perencanaan berurusan dengan :
-
Penentuan tujuan dan maksud-maksud organisasi
-
Prakiraan-prakiraan lingkungan di mana tujuan hendak di capai
-
Dan penetapapn pendekatan di mana tujuan dan maksud organisasi hendak di capai
Perencanaan memberikan kesempatan
kepada administrator (pimpinan atau manager) untuk berinisiatif menciptakan
situasi yang menguntungkan organisasi.
Dari uraian di atas dapa di
simpulkan bahwa perencanaan mengandung pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
-
Perencanaan selalu berorientasi ke masa depan
-
Perencanaan merupakan suatu yang sengaja di lahirkan dan bukan kebetulansebagai
hasil dari pemikiran yangmatangdan cerdas yang bersumber dari hasil eksplorasi
sebelumnya;
-
Perencanaan memerlukan tindakan baik oleh individu maupun organisasi yang
melaksanakanya, Dan;
-
Perencanaan harus bermakna
Berdasarkan Uraian di atas dapat di
tarik kesimpulan bahwa sebagai berikut :
-
Keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan sangat di tentukan oleh baik buruknya
suatu perencanaanperncanaan harus mampu meramalkan kejadian-kejadian di masa
yang akan datang berdasarkan kenyataan objektif yang ada pada masa sekarang dan
masa lalu.
-
Perencanaan harus di arahkan kepada tercapainya suatu tujuan
-
Perencanaan harus memikirkan anggaran kebijakan prosedur, metode dan
criteria-kriteria untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
2. Sumber-Sumber Perencanaan
Perencanaan di buat berdasarkan
beberapa sumber antara lain :
a.
Kebijaksanaan pucuk pimpinan (policy top management), Bahwa perencanaan itu
sering kali berasal dari badan-badan ataupun orang-orang yang berhak mempunyai
wewenang untuk membuat berbagai kebijakan (policy), sebab merekalah para
pemegang policy
b.
Hasil pengawasan, yaitu suatu perencanaan akan di buat atas dasar fakta-fakta
maupun data-data dari pada hasil pengawasan suatu kegiatan kerja, sehingga
dengan demikian di buatlah suatu perencanaan perbaikan maupun penyesuaian
ataupun perombakan secara menyeluruh dari pada rencana yang telah pernah di
laksanakan
c.
Kebutuhan masa depan yaitu suatu perencanaan sengaja di buat untuk
mempersiapkan masa depan yang baik ataupun untuk mencegah hambatan0hambatan
dari rintangan-rintangan guna mengatasi persoalan-persoalan yang akan timbul
d.
Penemuan-penemuan baru yaitu suatu perencanaan yang di buat berdasarkan studi
factual ataupun yang terus menerus maka akan menemukan ide-ide ataupun pendapat
baru untuk suatu kegiatan kerja.
e.
Prakarsa dari dalam yaitu suatu planning yang di buat akibat inisiatif dari
bawahan (pegawai atau anggota) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
f.
Prakarsa dari luar yaitu suatu planning yang di buat akibat inisiatif atau
kritik-kritik dari orang-orang di luar organisasi ataupun dari masyarakat luas.[6]
3. Kategori perencanaan
a. Perencana’an fisik
(physical planning)
b. Perencana’an fungsional
(fungsional planning)
c. Perencanaan secara
luas (comprehensive Planing)
d. Perencanaan yang di
kombinasikan (General Combination planning)
4. Tujuan dan manfaat
perencanaan
Menurut benowitz (2001) ada tujuan dari perencanaan yaitu :
·
Untuk menawarkan tujuan dan rencana
pada suatu organisasi
·
Focus perhatian tujuan dan hasil
·
Memberi landasan bagi kerja tim
·
Membantu mengantisipasi masalah dan
mengatais perubahan
·
Menyediakan pedoman untuk
pengambilan keputusan.
·
Berfungsi sebagai persyarat untuk
mengoperasionalisasi semua fungsi-fungsi manajemen.
·
Perencanaan juga menjawab enam
pertanyaan mendasar dalam setiap aktivitasnya yaitu apa, kapan, dimana, siapa,
bagaimana, yang harus di lakukan dan berapa banyak waktu, energy, dan Sumber
daya yang di perlukan untuk mencapai tujuan itu.
Sedangkan menurut usman (2006)
adalah sebagai berikut :
·
Standar pengawasan
·
Mengetahui kapan pelaksanaan dan
selesainya suatu kegiatan
·
Mengetahui siapa saja yang terlibat
(struktur organisasinya). Baik kualifikasi atau kwantitasnya
·
Mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya dan kwalitas pekerjaan
·
Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang
tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu.
·
Memberikan gambaran yang menyeluruh
mengenai kegiatan pekerjaan
·
Menyerasikan dan memadukan berbagai
sub kegiatan
·
Mendeteksi hambatan kesulitan yang
bakal di temui
·
Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Yang namanya Rencana selalu mengandung ide, gagasan, konsep
dan mimpi (gambaran) tentang masa depan yang di tuangkan dalam bentuk suatu
desain perencanaan.
Pendekatan
langkah-langkah, proses dan prinsip perencanaan
Menurut Ackoff, sebagaimana di kutip Fellows,et al.
(2002:29) terdapat tiga sifat perencanaan yaitu:
1.
perencanaan adalah suatu yang di lakukan sebelum mengambil tindakan, bahwa
pengambil keputusan bersifat antisipatif;
2.
perencanaan di perlukan, manakala keadaan masa depan yang diinginkan melibatkan
serangkaian system keputusan yang saling tergantung dan
3.
perencanaan adalah proses yang bertujuan utnuk menghsilkan satu atau lebih masa
depan yangdi inginkan dan yang tidak di harapkan terjadi jika tidak melakukan
sesuatu.
Memang dalam proses perencanaan di perlukan setidaknya
pengetahuan dan ketrampilan mengenai langkah-langkah, asas, proses dan prinsip
dalam membuat perencanaan sebagiamana di gambarkan Mulyono (2008) sebagai
berikut:
Langkah-langkah
perencanaan.
·
Memilih sasaran (tujuan) organisasi
·
Sasaran (tujuan) di tetapkan untuk
sub-unit organisasi, divisi, departemen, dansebagainya
·
Program di tentukan untuk mencapai
utjuan dengan cara yang sistematik (tetntunya dengan mempertimbangkan kelayakan
program tersebut).
Proses
perencanaan.
·
Merumuskan tujuan yang
jelas/operasional.
·
Mengidentifikasi dan menganilisis
data terkait dengan masalah
·
Mencari dan menganalisis alternatif pemecahan
masalah
·
Mengomparasikan alternatif yang di
temukan, antara yang tepat guna, berhasil guna, dan praktis
·
Mengambil keputusan
·
Menyusun rencana kegiatan
Aspek
perencanaan
·
Sanantiasa future oriented
·
Di sajikan untuk mencapai tujuan
·
Sebagai usaha menjabarkan
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksankan pada masa yang akan datang
·
Kegiatan yang mengidentifikasi
sumber-sumber yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan
·
Merupakan kegiatan mempersiapkan
sejumlah alternative.
Prinsip-prinsip
perencanaan
·
Mengacu pada tujuan yang ingin di
capai
·
Mempertimbangkan efisiensi
·
Praktis dapat dilaksanakan
·
Mempertimbangkan potensi sumber daya
yang ada
·
Komprehensif: berwawasan luas
·
Integrated: terpadu dengan semua
komponen terkait
·
Berorientasi ke masa depan
·
Fleksibel
·
Mengikutsertakan komponen-komponen
terkait
·
Jelas: tidak menimbulkan
interpretasi ganda.
Teori-teori
perencanaan
Hudson
, sepeti dikutip pidarta (2005:20) mengemukakan 5 teori perencanaan yaitu; radical,
advocacy,transactive, synoptic,dan incremental
a.
Teori radical
Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau
organisasi local untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dengan
cepat mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan.
b.
Teori Advocacy
Berbeda halnya dengan teori radikal, maka teori
advocermenekankan hal-hal yang bersifat umum atau jamak. Perbedaan-perbedaan
lingkungan dan Perbedaan-perbedaan daerah tidak begitu di hiraukan.
c.
Teori transactive
Teori ini menekankan harkat individu, menjunjung tinggi
kepentingan pribadi
d.
Teori synoptic
Teori ini lebih komprehensif di banding teori-teori
sebelumnyasebab itu didalam keputusan sering di sebut system planning,
rational system approach atau rational comperehensive planning. Teori ini
sudah memakai model berpikir system dalam perencanaan.
e.
Teori incremental
Teori ini berpegang pada kemampuan lembaga dan performa para
personalianya. Teori ini berhati-hati sekali terhadap ruang lingkup obyek yang
akan di tanganinya.
B. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
- Pengertian Pengorganisasian
Hicks dan Gullet (1981:321) pengorganisasian adalah kegiatan
membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan wewenang diantara sekelompok oran guntuk
mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan.
- Unsur-unsur Organisasi
Menurut Koontz & O’donnel
(1980:331), organisasi adalah pembinaan hubungan, wewenang dan di maksudkan
untuk mencapai koordinasi yang structural baik secara vertical/horizontal
di antara posisi-posisi yang telah di serahi tugas-tugas khusus untuk mencapai
tujuan. Jadi organisasi adalah hubungan structural yang mengikat/menyatukan
unsure-unsur sebagaiberikut:
a.
Manusia (human factor) berupa unsure manusia yang bekerja sama ada pimpinan dan
ada yang si pimpin dan seterusnya.
b.
Sasaran
c.
Tempat kedudukan di mana manusia memainkan peran
d.
Pekerjaan dan wewenang sesuai dengan peran dan kedudukanya yang di susun dalam
pembagian tugas
e.
Teknologi, yaitu berupa hubungan manusia yang satu dengan yanglain sehungga
tercipta organisasi
f.
Lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya system kerja sama social
- Prinsip-prinsip pengorganisasian
Adalah kebenaran-kebenaran yang menjadi pegangan atau
pedoman dalam melakukan tindakan pengorganisasian
Siagin(1990)
menyebutkan ada lima belas prinsip organisasi yakni
1.
Kejelasan tujuan yang ingin di capai
2.
Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi
3.
Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi
4.
Adanya kesatuan arah
5.
Kesatuan perintah
6.
Fungsionalisasi
7.
Deleniasi berbagai tugas
8. Keseimbangan antara
wewenang dan tanggung jawab
9. Pembagian tugas’
10. Kesederhanaan struktur
11. Pola dasar organisasi yang relative permanen
12. Adanya pola pendelegasian wewenang
13. Rentang pengawasan
14. Jaminan pekerjaan dan
15. Keseimbangan antara jasa dan imbalan
- Proses organisasi
Tahap-tahap atau langkah-langkah
manajemen dalam membentuk kegiatan pada proses pengorganisian sensiri meliputi
:
- Sasaran
- Penetuan kegiatan-kegiatan
- Pengelompokan kegiatan-kegiatan
- Pendelegasian wewnang
- Rentang kendali
- Perincian peranan perorangan
- Type organisasi
- Bagian organisasi
- Teori organisasi
Terdapat dua pendekatan yang di ajukan untuk memandang
organisasi;
Pendekatan klasik yang di dasarkan pada “teori mesin”kedua
pendekatan yang di dasarkan pada hubungan manusiwi.
Pendekatan organisasi yang di dasarkan pada teori mesin di
atas dikririk oleh pendekatan organisasi yang mendasarkan pada hubungan
manusiawi. Bahwa onderdil mesin mudah di dapat dan diganti. Tetapi personal
organisasi walaupun mudah di dapat kita tidak dapat menguasai sepenuhnya agar
dapat berfungsi dengan tepat sesungai dengan perincian kita.
hubungan antar manusia menekankan
pentingnya memperhitungkan aspek menusia secara utuh dalam merancang suatu
struktur organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi (B.english)
merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan,
ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia
karangan John M. Echols dan Hasan Shadily (1995 : 372) management berasal dari
akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur,
melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam perspektif
ini ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure
manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines)
metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam
unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam mencapai
tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan pengertian dari manajemen pendidikan itu sendiri merupakan gabungan
dari dua kata yaitu “manajemen” dan “pendidikan”. Secara sederhana manajemen
pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia
pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam penddikan.
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik
dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai
mendapatkan hasil yang optimal.
Pengertian
Pengorganisasian
Hicks
dan Gullet (1981:321) pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas,
tanggung jawab dan wewenang diantara sekelompok oran guntuk mencapai suatu
tujuan yang telah di tetapkan.
Prinsip-prinsip pengorganisasian
Adalah
kebenaran-kebenaran yang menjadi pegangan atau pedoman dalam melakukan tindakan
pengorganisasian
Terdapat dua pendekatan yang di ajukan untuk memandang
organisasi;
Pendekatan
klasik yang di dasarkan pada “teori mesin”kedua pendekatan yang di
dasarkan pada hubungan manusiwi.
B. Saran
Makalah
kami ini masih jauh dari kata sempurna
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan
makalah kami ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
- Amtu Onisimus, 2011 manajemen pendidikan di era otonomi daerah, Bandung:ALVABETA.
- Marno,dan Triyatno supriyatno, 2008 manajemen dan kepemimpinan pendidikan islam Bandung: Refika Aditama,
- http:// Fungsi Fungsi Manajemen Pendidikan
- Kamus ilmiyah
· Ara Hidayat dan Imam Machali,
2010 Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Pustaka Educa.
- Syafaruddin Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: PT Ciputat Press
- http://stainjayapuratarbiyah.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-fungsi-fungsi-manajemen.html
0 komentar:
Posting Komentar