Rabu, 07 Mei 2014

makalah tentang fungsi manajemen pendidikan



BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat diera globalisasi sekarang ini, secara langsung atau tidak  mempengaruhi perkembangan manajemen. Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam maupun di luar lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah posisi operasional seseorang. Selain itu juga manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, sehingga menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dan satuan pendidikan belum mendapat perhatian yang serius, sehingga seluruh komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik. Lemahnya manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi internal pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik yang mengulang dan putus sekolah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa belum mengenanya fungsi-fungsi dari manajemen karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya fungsi-fungsi manajemen.
Dalam makalah ini penulis akan menguraikan apa itu manajemen dan fungsi-fungsi manajemen serta pengaplikasian dari fungsi-fungsi manajemen tersebut.

B.  RUMUSAN MASALAH

A.  Apa yang dimaksud manajemen pendidikan?
       B.  Apa yang dimaksud fungsi manajemen pendidikan dan apa sajakah fungsi-fungsi manajemen
             pendidikan  itu?
C.  Bagaimana proses perencanaan dan pengorganisasian itu ?
D.  Apa sajakah prinsip-prinsip perencanaan dan pengorganisasian tersebut

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen Pendidikan
Secara etimologi (B.english) merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily (1995 : 372) management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.

Sedangkan beberapa Ahli  mendefinisikan tentang manajemen yang dikemukakan antara lain:
1. Menurut Hasibuan “ Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
2.  Menurut GR Terry  “Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari (planning) tindakan-tindakan perencanaan, (Organizing) pengorganisasian, (staffing) penataan staff  ((actuating),) pengarahan, dan (Controlling) pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaat sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
3.  Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel “Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas rangg lain yang meliputi (planning)  perencanaan, (Organizing)  pengorganisasian, (placing) penempatan, (actuating) pengarahan, dan (Controlling)  pengendalian.”
4. Menurut Andrew F. Sikula “ Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, (motivating) pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehinggga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
5. Sedangkan Sejumlah ahli lain memberikan Formulasi-Formulasi Alternatif tentang Fungsi manajemen diantaranya oleh Gregg, Litchfield dan Campbell (dalam Campbell, 1966), Gregg mengemukakan bahwa fungsi pokok manajemen itu meliputi: Decision making,planning, organizing, communicating,influiting,coordinating,evaluating, menurut Litchfield, manajemen terdiri atas : Decision making, Programming, communicating,  Controlling, dan reappraising. Sedangkan pendapat Campbell sendiri meliputi: Decision making, programming, simulating, coordinating dan appraising.

Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam perspektif ini ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines) metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan secara efektif dan efisien.

B.     Manajemen Pendidikan
Sedangkan pengertian dari manajemen pendidikan itu sendiri merupakan gabungan dari dua kata yaitu “manajemen” dan “pendidikan”. Secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam penddikan.
Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Unsur manajemen dalam pendidikan merupak penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam  bidang pendidikan, bahwa manajemen pendidikan merupakan rangkaian proses yang terdiri dari, perencanaan, pengoordinasian, penggerakan, dan pengawasan yang dikaitkan dengan bidang pendidikan.
            Dalam hal ini para ahli juga telah mengemukakan pendapat tentang pengertian manajemen yaitu:
Sementara manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbin dan Coulter, 2007:8).
            Sedangkan Sondang P Siagian (1980 : 5) mengartikan manajemen sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Bila kita perhatikan dari kedua pengertian manajemen di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa manajemen merupkan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif, efesien, dan produktip. Sedangkan Pendidikan Islam merupakan proses transinternalisasi nilai-nilai Islam kepada peserta didik sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
            Dengan demikian maka yang disebut dengan manajemen pendidikan sebagaimana dinyatakan Ramayulis (2008:260) adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.

1.   G.Z. Roring sebagaimana dikutip Ngalim Purwanto mengungkapkan manajemen pendidikan merupakan cara bekerja dengan orang-orang di dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti mendatangkan hasil yang baik, tepat dan benar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
2.   Husaini usman mendefinisikan manajemen pendidikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Secara lebih singkat manajemen pendidikan diartikan sebagai seni dalam mengelola sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
3.   Hadari Nawawi mengemukakan pendapat bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselengggarakan dilingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.
4.   Djam’an Satori memberikan pengertian manajemen pendidikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materi yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. 

Beberapa pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa manajemen pendidikan merupakan keseluruhan proses semua sumberdaya yang ada yang dikelola untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien dan produktif.
Mahdi bin Ibrahim (l997:63) mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk diperhatikan
demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
a. Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan
b. Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai
c.Keterkaitan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab operasional, agar mereka     mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai
d.  Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat, mempertimbangkan perencanaa, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan tujuan.
e.  Kemampuan organisatoris penanggung jaawab operasional.

Sementara itu menurut Ramayulis (2008:271) mengatakan bahwa dalam Manajemen pendidikan
    itu meliputi :
a.   Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar melibatkanseluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan murid.
b.   Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan
c.   Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
d.   Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui kesuksesan yang memuaskan.

A.     Perencana’an (Planning)
1.      Pengertian perencana’an
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan Islam. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan akan berakibat sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan Islam.

Ketika menyusun sebuah perencanaan dalam pendidikan Islam tidaklah dilakukan hanya untuk mencapai tujuan dunia semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui batas-batas target kehidupan duniawi. Arahkanlah perencanaan itu juga untuk mencapai target kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga kedua-duanya bisa dicapai secara seimbang.

Perencananan merupakan salah satu hal penting yang perlu di buat untuk setiap usaha dalam rangka mencapai suatu tujuan .

Sudut pandang dari beberapa ahli
perencana’an adalah penentuan secara matang dan cerdas tentang apa yang akan di kerjakan di masa yang akan dating dalam rangka mencapai tujuan. Anderson dan Bowman (1964) mengatakan bahwa perencanan’an adalah proses mempersiapkan seperangkat keputusan bagi perbuatan di masa datang. Definisi ini mengisyaratkan bahwa pembuatan keputusan merupakan bagian dari perencanaan, namun proses perencana’an dapat juga terpikir setelah tuhuan dan keputusan di Ambil.
Dari sudut pandang organisasi , Hicks & Gullet (1981) menyatakan perencanaan berurusan dengan :
-          Penentuan tujuan dan maksud-maksud organisasi
-          Prakiraan-prakiraan lingkungan di mana tujuan hendak di capai
-          Dan penetapapn pendekatan di mana tujuan dan maksud organisasi hendak di capai
Perencanaan memberikan kesempatan kepada administrator (pimpinan atau manager) untuk berinisiatif menciptakan situasi yang menguntungkan organisasi.
Dari uraian di atas dapa di simpulkan bahwa perencanaan mengandung pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
-          Perencanaan selalu berorientasi ke masa depan
-          Perencanaan merupakan suatu yang sengaja di lahirkan dan bukan kebetulansebagai hasil dari pemikiran yangmatangdan cerdas yang bersumber dari hasil eksplorasi sebelumnya;
-          Perencanaan memerlukan tindakan baik oleh individu maupun organisasi yang melaksanakanya, Dan;
-          Perencanaan harus bermakna
Berdasarkan Uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sebagai berikut :
-          Keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan sangat di tentukan oleh baik buruknya suatu perencanaanperncanaan harus mampu meramalkan kejadian-kejadian di masa yang akan datang berdasarkan kenyataan objektif yang ada pada masa sekarang dan masa lalu.
-          Perencanaan harus di arahkan kepada tercapainya suatu tujuan
-          Perencanaan harus memikirkan anggaran kebijakan prosedur, metode dan criteria-kriteria untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

2.      Sumber-Sumber Perencanaan
Perencanaan di buat berdasarkan beberapa sumber antara lain :
a.       Kebijaksanaan pucuk pimpinan (policy top management), Bahwa perencanaan itu sering kali berasal dari badan-badan ataupun orang-orang yang berhak mempunyai wewenang untuk membuat berbagai kebijakan (policy), sebab merekalah para pemegang policy
b.      Hasil pengawasan, yaitu suatu perencanaan akan di buat atas dasar fakta-fakta maupun data-data dari pada hasil pengawasan suatu kegiatan kerja, sehingga dengan demikian di buatlah suatu perencanaan perbaikan maupun penyesuaian ataupun perombakan secara menyeluruh dari pada rencana yang telah pernah di laksanakan
c.       Kebutuhan masa depan yaitu suatu perencanaan sengaja di buat untuk mempersiapkan masa depan yang baik ataupun untuk mencegah hambatan0hambatan dari rintangan-rintangan guna mengatasi persoalan-persoalan yang akan timbul
d.      Penemuan-penemuan baru yaitu suatu perencanaan yang di buat berdasarkan studi factual ataupun yang terus menerus maka akan menemukan ide-ide ataupun pendapat baru untuk suatu kegiatan kerja.
e.       Prakarsa dari dalam yaitu suatu planning yang di buat akibat inisiatif dari bawahan (pegawai atau anggota) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
f.       Prakarsa dari luar yaitu suatu planning yang di buat akibat inisiatif atau kritik-kritik dari orang-orang di luar organisasi ataupun dari masyarakat luas.[6]

3.      Kategori perencanaan
a.       Perencana’an fisik (physical planning)
b.      Perencana’an fungsional (fungsional planning)
c.       Perencanaan secara luas (comprehensive Planing)
d.      Perencanaan yang di kombinasikan (General Combination planning)

4.      Tujuan dan manfaat perencanaan
Menurut benowitz (2001) ada tujuan dari perencanaan yaitu :
·         Untuk menawarkan tujuan dan rencana pada suatu organisasi
·         Focus perhatian tujuan dan hasil
·         Memberi landasan bagi kerja tim
·         Membantu mengantisipasi masalah dan mengatais perubahan
·         Menyediakan pedoman untuk pengambilan keputusan.
·         Berfungsi sebagai persyarat untuk mengoperasionalisasi semua fungsi-fungsi manajemen.
·         Perencanaan juga menjawab enam pertanyaan mendasar dalam setiap aktivitasnya yaitu apa, kapan, dimana, siapa, bagaimana, yang harus di lakukan dan berapa banyak waktu, energy, dan Sumber daya yang di perlukan untuk mencapai tujuan itu.

Sedangkan menurut usman (2006) adalah sebagai berikut :
·         Standar pengawasan
·         Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
·         Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya). Baik kualifikasi atau kwantitasnya
·         Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kwalitas pekerjaan
·         Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu.
·         Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
·         Menyerasikan dan memadukan berbagai sub kegiatan
·         Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal di temui
·         Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Yang namanya Rencana selalu mengandung ide, gagasan, konsep dan mimpi (gambaran) tentang masa depan yang di tuangkan dalam bentuk suatu desain perencanaan.

Pendekatan langkah-langkah, proses dan prinsip perencanaan
Menurut Ackoff, sebagaimana di kutip Fellows,et al. (2002:29) terdapat tiga sifat perencanaan yaitu:
1.      perencanaan adalah suatu yang di lakukan sebelum mengambil tindakan, bahwa pengambil keputusan bersifat antisipatif;
2.      perencanaan di perlukan, manakala keadaan masa depan yang diinginkan melibatkan serangkaian system keputusan yang saling tergantung dan
3.      perencanaan adalah proses yang bertujuan utnuk menghsilkan satu atau lebih masa depan yangdi inginkan dan yang tidak di harapkan terjadi jika tidak melakukan sesuatu.
Memang dalam proses perencanaan di perlukan setidaknya pengetahuan dan ketrampilan mengenai langkah-langkah, asas, proses dan prinsip dalam membuat perencanaan sebagiamana di gambarkan Mulyono (2008) sebagai berikut:

Langkah-langkah perencanaan.
·         Memilih sasaran (tujuan) organisasi
·         Sasaran (tujuan) di tetapkan untuk sub-unit organisasi, divisi, departemen, dansebagainya
·         Program di tentukan untuk mencapai utjuan dengan cara yang sistematik (tetntunya dengan mempertimbangkan kelayakan program tersebut).

Proses perencanaan.
·         Merumuskan tujuan yang jelas/operasional.
·         Mengidentifikasi dan menganilisis data terkait dengan masalah
·         Mencari dan menganalisis alternatif pemecahan masalah
·         Mengomparasikan alternatif yang di temukan, antara yang tepat guna, berhasil guna, dan praktis
·         Mengambil keputusan
·          Menyusun rencana kegiatan

Aspek perencanaan
·         Sanantiasa future oriented
·         Di sajikan untuk mencapai tujuan
·         Sebagai usaha menjabarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksankan pada masa yang akan datang
·         Kegiatan yang mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan
·         Merupakan kegiatan mempersiapkan sejumlah alternative.
Prinsip-prinsip perencanaan
·         Mengacu pada tujuan yang ingin di capai
·         Mempertimbangkan efisiensi
·         Praktis dapat dilaksanakan
·         Mempertimbangkan potensi sumber daya yang ada
·         Komprehensif: berwawasan luas
·         Integrated: terpadu dengan semua komponen terkait
·         Berorientasi ke masa depan
·         Fleksibel
·         Mengikutsertakan komponen-komponen terkait
·         Jelas: tidak menimbulkan interpretasi ganda.

Teori-teori perencanaan
Hudson , sepeti dikutip pidarta (2005:20) mengemukakan 5 teori perencanaan yaitu; radical, advocacy,transactive, synoptic,dan incremental
a.       Teori radical
Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi local untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dengan cepat mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan.
b.      Teori Advocacy
Berbeda halnya dengan teori radikal, maka teori advocermenekankan hal-hal yang bersifat umum atau jamak. Perbedaan-perbedaan lingkungan dan Perbedaan-perbedaan daerah tidak begitu di hiraukan.
c.       Teori transactive
Teori ini menekankan harkat individu, menjunjung tinggi kepentingan pribadi
d.      Teori synoptic
Teori ini lebih komprehensif di banding teori-teori sebelumnyasebab itu didalam keputusan sering di sebut system planning, rational system approach atau rational comperehensive planning. Teori ini sudah memakai model berpikir system dalam perencanaan.
e.       Teori incremental
Teori ini berpegang pada kemampuan lembaga dan performa para personalianya. Teori ini berhati-hati sekali terhadap ruang lingkup obyek yang akan di tanganinya.

B.     Fungsi Pengorganisasian (organizing)
  1. Pengertian Pengorganisasian
Hicks dan Gullet (1981:321) pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan wewenang diantara sekelompok oran guntuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan.
  1. Unsur-unsur Organisasi
Menurut Koontz & O’donnel (1980:331), organisasi adalah pembinaan hubungan, wewenang dan di maksudkan untuk mencapai koordinasi yang structural  baik secara vertical/horizontal di antara posisi-posisi yang telah di serahi tugas-tugas khusus untuk mencapai tujuan. Jadi organisasi adalah hubungan structural yang mengikat/menyatukan unsure-unsur sebagaiberikut:
a.       Manusia (human factor) berupa unsure manusia yang bekerja sama ada pimpinan dan ada yang si pimpin dan seterusnya.
b.      Sasaran
c.       Tempat kedudukan di mana manusia memainkan peran
d.      Pekerjaan dan wewenang sesuai dengan peran dan kedudukanya yang di susun dalam pembagian tugas
e.       Teknologi, yaitu berupa hubungan manusia yang satu dengan yanglain sehungga tercipta organisasi
f.       Lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya system kerja sama social

  1. Prinsip-prinsip pengorganisasian
Adalah kebenaran-kebenaran yang menjadi pegangan atau pedoman dalam melakukan tindakan pengorganisasian
Siagin(1990) menyebutkan ada lima belas prinsip organisasi yakni

1.      Kejelasan tujuan yang ingin di capai
2.      Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi
3.      Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi
4.      Adanya kesatuan arah
5.      Kesatuan perintah
6.      Fungsionalisasi
7.      Deleniasi berbagai tugas
8.      Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
9.      Pembagian tugas’
10.  Kesederhanaan struktur
11.  Pola dasar organisasi yang relative permanen
12.  Adanya pola pendelegasian wewenang
13.  Rentang pengawasan
14.  Jaminan pekerjaan dan
15.  Keseimbangan antara jasa dan imbalan


  1. Proses organisasi
Tahap-tahap atau langkah-langkah manajemen dalam membentuk kegiatan pada proses pengorganisian sensiri meliputi :
  1. Sasaran
  2. Penetuan kegiatan-kegiatan
  3. Pengelompokan kegiatan-kegiatan
  4. Pendelegasian wewnang
  5. Rentang kendali
  6. Perincian peranan perorangan
  7. Type organisasi
  8. Bagian organisasi

  1. Teori organisasi
Terdapat dua pendekatan yang  di ajukan untuk memandang organisasi;
Pendekatan klasik yang di dasarkan pada “teori mesin”kedua pendekatan yang di dasarkan pada hubungan manusiwi.
Pendekatan organisasi yang di dasarkan pada teori mesin di atas dikririk oleh pendekatan organisasi yang mendasarkan pada hubungan manusiawi. Bahwa onderdil mesin mudah di dapat dan diganti. Tetapi personal organisasi walaupun mudah di dapat kita tidak dapat menguasai sepenuhnya agar dapat berfungsi dengan tepat sesungai dengan perincian kita.

hubungan antar manusia menekankan pentingnya memperhitungkan aspek menusia secara utuh dalam merancang suatu struktur organisasi.

 BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Secara etimologi (B.english) merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily (1995 : 372) management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
            Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam perspektif ini ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines) metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan secara efektif dan efisien.
            Sedangkan pengertian dari manajemen pendidikan itu sendiri merupakan gabungan dari dua kata yaitu “manajemen” dan “pendidikan”. Secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam penddikan.
            Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal.
Pengertian Pengorganisasian
Hicks dan Gullet (1981:321) pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan wewenang diantara sekelompok oran guntuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan.
Prinsip-prinsip pengorganisasian
Adalah kebenaran-kebenaran yang menjadi pegangan atau pedoman dalam melakukan tindakan pengorganisasian
Terdapat dua pendekatan yang  di ajukan untuk memandang organisasi;
Pendekatan klasik yang di dasarkan pada “teori mesin”kedua pendekatan yang di dasarkan pada hubungan manusiwi.

B.     Saran
Makalah kami  ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari  para pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah kami ini kedepannya.




DAFTAR PUSTAKA

  • Amtu Onisimus, 2011 manajemen pendidikan di era otonomi daerah, Bandung:ALVABETA.
  • Marno,dan Triyatno supriyatno, 2008 manajemen dan kepemimpinan pendidikan islam Bandung: Refika Aditama,
  • http:// Fungsi Fungsi Manajemen Pendidikan
  • Kamus ilmiyah
·         Ara Hidayat dan Imam Machali, 2010 Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Pustaka Educa.

0 komentar:

Posting Komentar