• Jingga Senja

    Life is a struggle and keep it by your self.

  • Jingga Senja 2

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words.

  • Jingga Senja 3

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words.

Selasa, 17 Oktober 2023

MATERI BUDAYA POSITIF MODUL 1.4 CGP ANGKATAN 9

MATERI BUDAYA POSITIF

                Ki Hajar Dewantara mengumpamakan sekolah sebagai sebuah ladang tempat persemaian bibit, agar bibit bisa perkembang secara maksimal maka petani dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara bibit tanaman, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup bibit tanaman dan lain sebagainya.” Dari uraian tersebut, kita dapat memahami bahwa sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah jadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik. Dengan demikian, karakter murid tumbuh dengan baik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.        

            Salah satu cara yang dilakukan guru dalam membantu siswa tumbuh maksimal mempunyai karakter profil pelajar Pancasila adalah dengan membangun budaya positif yang berpihak pada murid, membangun keyakinan atau visi sekolah yang menumbuhkan dan mengembangkan budaya positif. Dalam mewujudkan budaya positif perlu adanya disiplin positif. Mari kita bahas tentang konsep disiplin positif dan motivasi melakukan disiplin positif dalam budaya positif

1. Konsep Disiplin Positif dan Motivasi

a. Makna Disiplin Positif

                Disiplin banyak orang yang memaknai sebagai sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan dan memiliki kecenderungan ketidaknyamanan serta sering dihubungkan dengan tata tertib yang berkaitan dengan sanksi dan hukuman bagi yang melanggarnya.

            Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa untuk mewujudkan murid yang merdeka, murid harus memiliki disiplin yang kuat yang berasal dari dirinya ataupun berasal dari luar diri. Yang dinyatakan dalam bukunya yaitu pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470 yang berbunyi
“dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat. 

            Sungguhpun disiplin itu bersifat ”self discipline” yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana yang merdeka

                Adapun definisi kata ‘merdeka’ menurut Ki Hajar adalah: mardika iku jarwanya, nora mung lepasing pangreh, nging uga kuwat kuwasa amandiri priyangga (merdeka itu artinya; tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri)

                Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, 2001. menyatakan bahwa arti asli dari kata disiplin ini juga berkonotasi dengan disiplin diri dari murid-murid yang dapat membuat seseorang menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan, sesuatu yang dihargai dan bermakna. bagaimana cara kita mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang kita hargai. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan universal.

            Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa murid yang memiliki disiplin positif akan memiliki motivasi internal yang tinggi dalam mengusai diri untuk melakukan Tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal. Sebagai pendidik tugasnya adalah membimbing siswa untuk memiliki disiplin diri yang berasal dari dirinya sendiri. Siswa dalam melakukan disiplin positif tidak terlepas dari motivasi yang ingin dicapai oleh siswa itu sendiri, berikut 3 Motivasi Perilaku Manusia

b. 3 Motivasi Perilaku Manusia

Menurut Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline,
menyatakan ada 3 alasan motivasi perilaku manusia yaitu
Ø Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
Ø Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
Ø Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya

                Dari ketiga motivasi prilaku manusia dalam mewujudkan disiplin positif yang harus ditanamkan dalam murid-murid adalah motivasi yang nomer 3 karena dengan memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau  hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai.

2. Keyakinan Kelas

                Setiap tindakan atau perilaku yang kita lakukan di dalam kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Perilaku warga kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan, yang akhirnya membentuk sebuah budaya positif. Dalam mewujudkan prilaku warga sekolah yang memiliki budaya positi hal pertama perlu diciptakan dan disepakati adalah membuat keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan yang disepakati Bersama.

            Mengapa keyakinan kelas, mengapa tidak peraturan kelas saja ? jawabannya adalah suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotivasi secara intrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan yang mengatur mereka harus berlaku begini atau begitu yang membuat ketidaknyamanan dan keterpaksaan. Berikut adalah cara pembuatan keyakinan kelas

Pembuatan Keyakinan Kelas:

  1. Keyakinan kelas hendaklah bersifat lebih ‘abstrak’
  2. Keyakinan kelas dituliskan berupa pernyataan-pernyataan universal.
  3. Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
  4. Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat  dan dipahami oleh semua warga kelas.
  5. Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan
  6. Sesuai dengan kondisinya
  7. Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan  keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat.
  8. Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu

Demikianlah pembahasan Budaya Positif yang akan penulis lanjutkan di part 2 tentang pemenuhan kebutuhan dasar, 5 posisi kontrol , dan segitiga restitusi

35 Kebutuhan Dasar Manusia

5 Kebutuhan Dasar Manusia


            Seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), cinta dan kasih sayang (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan kekuasaan (power). Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat satu persatu kelima kebutuhan dasar ini.



Kebutuhan Bertahan Hidup (survival)

Kebutuhan Bertahan Hidu
p (survival) adalah kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan hidup misalnya kesehatan, rumah, dan makanan. Seks sebagai bagian dari proses reproduksi termasuk kebutuhan untuk tetap bertahan hidup. Komponen psikologis pada kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan perasaan aman. Dalam kasus Doni di atas, apabila jawaban Doni ketika ditanya oleh Ibu Ambar adalah karena ia lapar dan orangtuanya tidak membawakannya bekal makan siang, maka kebutuhan dasar yang sedang berusaha dipenuhi oleh Doni, adalah kebutuhan untuk bertahan hidup (survival).


Cinta dan kasih sayang (Kebutuhan untuk Diterima) 

Kebutuhan ini dan tiga kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan psikologis. Kebutuhan untuk mencintai dan memiliki meliputi kebutuhan akan hubungan dan koneksi sosial, kebutuhan untuk memberi dan menerima kasih sayang dan kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari suatu kelompok. Kebutuhan ini juga meliputi keinginan untuk tetap terhubung dengan orang lain, seperti teman, keluarga, pasangan hidup, teman kerja, binatang peliharaan, dan kelompok dimana kita tergabung. 

Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar cinta dan kasih sayang yang tinggi biasanya ingin disukai dan diterima oleh lingkungannya. Mereka juga akrab dengan orang tuanya. Biasanya mereka belajar karena suka pada gurunya. Bagi mereka, teman sebaya sangatlah penting. Mereka juga biasanya suka bekerja dalam kelompok. Dalam kasus diatas, apabila Doni menjawab bahwa alasannya mengambil bekal temannya karena dia merasa senang temannya jadi memperhatikan dia. Ketika temannya melaporkan tindakannya itu pada gurunya, dan gurunya memberitahu orang tuanya, sehingga orang tuanya jadi memperhatikan dia, maka kebutuhan dasar yang sedang dipenuhi Doni adalah kebutuhan akan cinta dan kasih sayang.

  1. Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan) 

  2. Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, diakui atas prestasi dan keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa harga diri. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dianggap berharga, bisa membuat perbedaan, bisa membuat pencapaian, kompeten, diakui, dihormati. Ini meliputi self esteem, dan keinginan untuk meninggalkan pengaruh. Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar akan kekuasaan yang tinggi biasanya selalu ingin menjadi pemimpin, mereka juga suka mengamati sebelum mencoba hal baru dan merasa kecewa bila melakukan kesalahan. Mereka juga biasanya rapi dan sistematik dan selalu Ingin mencapai yang terbaik. Dalam kasus diatas, apabila jawaban Doni adalah dia merasa hebat karena temannya jadi takut dengan dia dan menuruti keinginannya, maka sebetulnya Doni sedang berusaha memenuhi kebutuhan dasarnya akan kekuasaan.

  3. Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan)

  4. Kebutuhan untuk bebas adalah kebutuhan akan kemandirian, otonomi, memiliki pilihan dan mampu mengendalikan arah hidup seseorang. Anakanak dengan kebutuhan kebebasan yang tinggi menginginkan pilihan, mereka perlu banyak bergerak, suka mencoba-coba, tidak terlalu terpengaruh orang lain dan senang mencoba hal baru dan menarik. Bila jawaban Doni dalam kasus diatas adalah bahwa dia merasa bosan dengan bekal makanan yang dibawakan ibunya dari rumah, karena ibunya selalu membawakan bekal yang sama, oleh karena itu dia ingin mencoba makanan teman-temannya yang beraneka ragam, maka Doni sedang berusaha memenuhi kebutuhannya akan kebebasan/freedom.

  5. Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa senang) 

  6. Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan untuk mencari kesenangan, bermain, dan tertawa. Bayangkan hidup tanpa kenikmatan apa pun, betapa menyedihkan. Glasser menghubungkan kebutuhan akan kesenangan dengan belajar. Semua hewan dengan tingkat intelegensi tinggi (anjing, lumba-lumba, primata, dll) bermain. Saat mereka bermain, mereka mempelajari keterampilan hidup yang penting. Manusia tidak berbeda. Anak-anak dengan kebutuhan dasar kesenangan yang tinggi biasanya Ingin menikmati apa yang dilakukan. Mereka juga konsentrasi tinggi saat mengerjakan hal yang disenangi. Mereka suka permainan dan suka mengoleksi barang, suka bergurau, suka melucu dan juga menggemaskan, bahkan saat bertingkah laku buruk. Dalam kasus diatas, bila Doni menjawab bahwa ia melakukannya karena iseng saja dan ia menikmati ekspresi wajah teman-temannya yang kesal karena diambil makanannya dan menurut dia, ekspresi teman-temannya itu lucu. Maka berarti Doni sedang berusaha memenuhi kebutuhannya akan kesenangan.

 

4. 5 POSISI KONTROL

Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang-ruang kelas kita selama ini. Apakah telah efektif, apakah berpusat memerdekakan dan memandirikan murid, bagaimana dan mengapa? Melalui serangkaian riset dan bersandar pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. 

Kelima posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Orang Merasa Bersalah, Teman, Monitor (Pemantau) dan Manajer. 


Mari kita tinjau lebih dalam kelima posisi kontrol ini:

Penghukum: Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal. Orang-orang yang menjalankan posisi penghukum, senantiasa mengatakan bahwa sekolah memerlukan sistem atau alat yang dapat lebih menekan murid-murid lebih dalam lagi. 

Guru-guru yang menerapkan posisi penghukum akan berkata:

 “Patuhi aturan saya, atau awas!” “Kamu selalu saja salah!” 

“Selalu, pasti selalu yang terakhir selesai” 

Guru seperti ini senantiasa percaya hanya ada satu cara agar pembelajaran bisa berhasil, yaitu cara dia. Pembuat Orang Merasa Bersalah: pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut. 


Pembuat orang merasa bersalah akan menggunakan keheningan yang membuat orang lain merasa tidak nyaman, bersalah, atau rendah diri. Kata-kata yang keluar dengan lembut akan seperti: 

“Ibu sangat kecewa sekali dengan kamu”

 “Berapa kali Bapak harus memberitahu kamu ya?” 

“Gimana coba, kalau orang tua kamu tahu kamu berbuat begini?” 

Di posisi ini murid akan memiliki penilaian diri yang buruk tentang diri mereka, murid merasa tidak berharga, dan telah mengecewakan orang-orang disayanginya.


 Teman: Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan tetap berupaya mengontrol murid melalui persuasi. Posisi teman pada guru bisa negatif ataupun positif. Positif di sini berupa hubungan baik yang terjalin antara guru dan murid. Guru di posisi teman menggunakan hubungan baik dan humor untuk mempengaruhi seseorang. 

Mereka akan berkata:

 “Ayo bantulah, demi bapak ya?” 

“Ayo ingat tidak bantuan Bapak selama ini?” 

“Ya sudah kali ini tidak apa-apa. Nanti Ibu bantu bereskan”. 


Hal negatif dari posisi teman adalah bila suatu saat guru tersebut tidak membantu maka murid akan kecewa dan berkata, 

“Saya pikir bapak/Ibu teman saya”. 

Murid merasa dikecewakan, dan tidak mau lagi berusaha, Hal lain yang mungkin timbul adalah murid hanya akan bertindak untuk guru tertentu, dan tidak untuk guru lainnya. Murid akan tergantung pada guru tersebut. 


Monitor/Pemantau: Memonitor berarti mengawasi. Pada saat kita mengawasi, kita bertanggung jawab atas perilaku orang-orang yang kita awasi. Posisi pemantau berdasarkan pada peraturan-peraturan dan konsekuensi. Dengan menggunakan sanksi/konsekuensi, kita dapat memisahkan hubungan pribadi kita dengan murid, sebagai seseorang yang menjalankan posisi pemantau. 

Pertanyaan yang diajukan seorang pemantau: 

“Peraturannya apa?” “Apa yang telah kamu lakukan?” 

“Sanksi atau konsekuensinya apa?” 

Seorang pemantau sangat mengandalkan penghitungan, catatan, data yang dapat digunakan sebagai bukti atas perilaku seseorang. Posisi ini akan menggunakan stiker, slip catatan, daftar cek. Posisi monitor sendiri berawal dari teori stimulus-respon, yang menunjukkan tanggung jawab guru dalam mengontrol murid. 


Manajer: Posisi terakhir, Manajer, adalah posisi mentor di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Seorang manajer telah memiliki keterampilan di posisi teman maupun pemantau, dan dengan demikian, bisa jadi di waktu-waktu tertentu kembali kepada kedua posisi tersebut bila diperlukan. Namun bila kita menginginkan murid-murid kita menjadi manusia yang merdeka, mandiri dan bertanggung jawab, maka kita perlu mengacu kepada Restitusi yang dapat menjadikan murid kita seorang manajer bagi dirinya sendiri. 

Di manajer, murid diajak untuk menganalisis kebutuhan dirinya, maupun kebutuhan orang lain. Disini penekanan bukan pada kemampuan membuat konsekuensi, namun dapat berkolaborasi dengan murid bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada. 

Seorang manajer akan berkata: 

“Apa yang kita yakini?” (kembali ke keyakinan kelas) 

“Apakah kamu meyakininya?” 

“Jika kamu menyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya?” 

“Jika kamu memperbaiki ini, hal ini menunjukkan apa tentang dirimu?” 

“Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini?” 


Tugas seorang manajer bukan untuk mengatur perilaku seseorang. Kita membimbing murid untuk dapat mengatur dirinya. Seorang manajer bukannya memisahkan murid dari kelompoknya, tapi mengembalikan murid tersebut ke kelompoknya dengan lebih baik dan kuat. Bisa jadi dalam praktik penerapan disiplin sehari-hari, kita akan kembali ke posisi Teman atau Pemantau, karena murid yang ditangani belum siap diajak berdiskusi atau diundang melakukan restitusi. Namun perlu disadari tujuan akhir dari 5 posisi kontrol seorang guru adalah pencapaian posisi Manajer, di mana di posisi inilah murid dapat menjadi pribadi yang mandiri, merdeka, dan bertanggung jawab atas segala perilaku dan sikapnya, yang pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan yang positif, nyaman, dan aman.

 

  1. SEGITIGA RESTITUSI

                 Restitusi Sebuah Cara Menanamkan disiplin positif Pada Murid Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004) Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996). Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah.

          Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai. Sebelumnya kita telah belajar tentang teori kontrol bahwa pada dasarnya, kita memiliki motivasi intrinsik. Melalui restitusi, ketika murid berbuat salah, guru akan menanggapi dengan cara yang memungkinkan murid untuk membuat evaluasi internal tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan mendapatkan kembali harga dirinya. Restitusi menguntungkan korban, tetapi juga menguntungkan orang yang telah berbuat salah. Ini sesuai dengan prinsip dari teori kontrol William Glasser tentang solusi menang-menang.

Di bawah ini adalah ciri-ciri restitusi yang membedakannya dengan program disiplin lainnya.

-  Restitusi bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan
  • -  Restitusi memperbaiki hubungan
  • -  Restitusi adalah tawaran, bukan paksaan
  • -  Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri

-  Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan

-  Restitusi diri adalah cara yang paling baik, Restitusi menguatkan

-  Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan

-  Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya

Disarikan dari Buku It’s All About WE; Rethinking Discipline using Restitution, Third Edition, Diane Gossen, 2008

 

Demikianlah pembahasan materi 1.4 Budaya Positif, Yang saya ambil dari dalam LMS Pendidikan Guru Penggerak, Semoga kita semua dapat melaksanakan Budaya Positif dalam kehidupan sehari demi terwujudnya tujuan pembelajaran yang kita harapkan.

Minggu, 15 Oktober 2023

 Terimakasih  untuk hari ini telah sampai aku diusiaku yang ke-29 tahun, bnayak hal yang telah terjadi dalam kehidupanku, semua kupercaya berjalan sesuai kehendakmu dan pasti itu yang terbaik untuk diriku dan membuatku bisa naik kelas dan memiliki kesabaran yang luas tiada batas. 

untukmu anakku zhafi  althafurahman dan yassir akram  terimakasih untuk kebahagiaan yang kalian berikan untuk umi nak ku. semoga kalian kelak menjadi anak yang soleh, menjadi kebanggaan  umi ,  kalian kebanggaan umi, semua kerja keras ini untuk kalian kelak dimasa depan agar tidak menjadi penghambat dalam mencapai  cita-cita kalian. 

umi harap  kelak kalian bisa berdiri diatas kaki kalian nak, karena hidup itu tidaklah mudah  , bnyak jalan sulit menanti kalian di depan, umi hanya ingin mempersiapkan diri kalian untuk menghadapi masa depan .


peluk dan cinta umi untuk kalian putra kebanggaan  umi

Rabu, 16 Oktober 2019

about MARS

aku tahu ini salah , ini tidak benar , tapi aku  bisa apa , aku tak dapat menahan mars datang , dan tak dapat menahan mars untuk pergi
aku cuma yakin semua ini  terjadi untuk menguji kita , aku percaya aku mampu menjadi yang terbaik dalam hidup ini, kan kujalani kehidupanku  seperti yang kau katakan tak ada lagi penyesalan dan aku bahagia , apapun   yang terjadi hari ini pertemuan dan perpisahan , aku hanya ingin mengucapkan terimakasih  untukmu  wahai MARS

Minggu, 28 Juli 2019

Modul 1 Bahasa Inggris About Letter


Module 1 Activty 1 Task 2
Foto Ilustrasi 


1.      What personal relation do each sender of the letter to the addressees? Provide evidence from the letters
Answer:
ü  Example 1 :
Personal relation sender of the letter to the addresses is  close friend
Evidence from the letter are
1.            I want to share something that is disturbing me these days. Mom has not been keeping good health and I am really worried for her. Sometimes I see bad dreams about mom and they wake me up in the middle of the night. I am sure you know what bad dreams I am talking about. Please don’t share this with anybody and I know I can trust you on this. (Paragraph 3)
2.            Give my love to your mom and dad and loads of love to you too. (Paragraph 5)

ü  Example 2:
Personal relation sender of the letter to the addresses is new friend
Evidence from the letter are
     I would like to get to know someone from your country and a friend has told me that you would like to practise your English. Perhaps we could email each other. Could you tell me a bit about yourself and your family? Could you suggest how we might meet sometime in the future? (Paragraph 1)

ü  Example 3 :
Personal relation sender of the letter to the addresses is  new friend
Evidence from the letter are

      Let me start by telling you a bit about myself and my family. My name's Ivo and I live in KutnaHora, which is about 45 minutes from Prague by car. (Paragraph 2)
What about you? Have you ever been to the Czech Republic? It would be great if you could come over one (Paragraph 4)



2.      What is the tone of each letter? Provide evidences from the letters.
ü  Example 1
The tone are
a. be courteous
I hope this letter finds all of you in the best of health and spirits. All of us are also doing fine here (Paragraph 1)
b. Show how the feeling
§  We just got back from our vacation to Malang and had a great time (Paragraph 2)
§  I want to share something that is disturbing me these days. Mom has not been keeping good health and I am really worried for her (Paragraph 2)

ü  Example 2
The tone are
a. Serious
I would you like to get to know someone from your country and a friend has told me that you would like to practice your English. Perhaps we could email each other
(First-second sentences)

ü  Example 3
The tone are
a. Comic
I live at home with my parents, which is convenient, as I don’t have to do much housework and my meals are cooked for me. My younger brother is studying at university. Although he is four years younger than me, we get on quite well. We both enjoy snowboarding and music. (Paragraph 3)


MODUL 1 BAHASA INGGRIS ABOUT LETTER


Example 1: 


April 17th 2018
Dear Fatima, 

I hope this letter finds all of you in the best of health and spirits. All of us are also doing fine here. It has been a very long time since we met or wrote to each other. So I thought of penning down a few lines to check things with you.

We just got back from our vacation to Malang and had a great time. We went to Bromo and Kota Batu. Amazing must see places. If you happen to ever plan a holiday to that side of the world do let me know and I shall give you tips on sight seeing, culinary, etc.

I want to share something that is disturbing me these days.Mom has not been keeping good health and I am really worried for her. Sometimes I see bad dreams about mom and they wake me up in the middle of the night. I am sure you know what bad dreams I am talking about. Please don’t share this with anybody and I know I can trust you on this.

Anyways you say what is up with you and how is work? I can see that it is keeping you really busy, as I haven’t heard from you at all.

Give my love to your mom and dad and loads of love to you too.
Stay in touch and do write!

Take care

Love, 
Aleena






Example 2: 

Hello,

I would like to get to know someone from your country and a friend has told me that you would like to practise your English. Perhaps we could email each other. Could you tell me a bit about yourself and your family? Could you suggest how we might meet sometime in the future?

Thanks...
























Example 3:

Hello Alexa,

I'm glad you're interested in my country. As your friend said, I'd like us to email each other to help me  improve your English.

Let me start by telling you a bit about myself and my family. My name's Ivo and I live in Kutna Hora, which is about 45 minutes from Prague by car. I used to work for a medical company but now I'm learning to be a salesperson. In the future I want a job where I can travel for my work. I've already been to a few places in Europe but I've never been to an English-speaking country.

I live at home with my parents, which is convenient, as I don't have to do much housework and my meals are cooked for me. My younger brother is studying at university. Although he is four years younger than  me, we get on quite well. We both enjoy snowboarding and music.

What about you? Have you ever been to the Czech Republic? It would be great if you could come over one 
Anyway, I must go and get on with my work! Looking forward to hearing from you soon.
 

Best wishes, 
Ivo
 
 

Module 1 Activty 1 Task 2

1.      What personal relation do each sender of the letter to the addressees? Provide evidence from the letters
Answer:
ü  Example 1 :
Personal relation sender of the letter to the addresses is  close friend
Evidence from the letter are
1.            I want to share something that is disturbing me these days. Mom has not been keeping good health and I am really worried for her. Sometimes I see bad dreams about mom and they wake me up in the middle of the night. I am sure you know what bad dreams I am talking about. Please don’t share this with anybody and I know I can trust you on this. (Paragraph 3)
2.            Give my love to your mom and dad and loads of love to you too. (Paragraph 5)

ü  Example 2:
Personal relation sender of the letter to the addresses is new friend
Evidence from the letter are
     I would like to get to know someone from your country and a friend has told me that you would like to practise your English. Perhaps we could email each other. Could you tell me a bit about yourself and your family? Could you suggest how we might meet sometime in the future? (Paragraph 1)

ü  Example 3 :
Personal relation sender of the letter to the addresses is  new friend
Evidence from the letter are

      Let me start by telling you a bit about myself and my family. My name's Ivo and I live in KutnaHora, which is about 45 minutes from Prague by car. (Paragraph 2)
What about you? Have you ever been to the Czech Republic? It would be great if you could come over one (Paragraph 4)



2.      What is the tone of each letter? Provide evidences from the letters.
ü  Example 1
The tone are
a. be courteous
I hope this letter finds all of you in the best of health and spirits. All of us are also doing fine here (Paragraph 1)
b. Show how the feeling
§  We just got back from our vacation to Malang and had a great time (Paragraph 2)
§  I want to share something that is disturbing me these days. Mom has not been keeping good health and I am really worried for her (Paragraph 2)

ü  Example 2
The tone are
a. Serious
I would you like to get to know someone from your country and a friend has told me that you would like to practice your English. Perhaps we could email each other
(First-second sentences)

ü  Example 3
The tone are
a. Comic
I live at home with my parents, which is convenient, as I don’t have to do much housework and my meals are cooked for me. My younger brother is studying at university. Although he is four years younger than me, we get on quite well. We both enjoy snowboarding and music. (Paragraph 3)


 task 3

THE ANALYSIS OF THE LETTER STRUCTURE BY THE SENDERS AND RECEIVERS BY REFERRING TO THE PREVIOUS LETTER IN TASK 1

L1
L2
L3
Date of writing

April 17th 2018
-
-
Sender

Aleena
-
Ivo
Greetings form

Dear Fatima,
Hello,
Hello Alexa,
Main content
Telling the receiver that she worried about her mothers’ health.
Telling that the receiver is the person who would like to practice his/her English. The sender hope they could email each other.
Telling that the receiver is the person who would like to improve her English. The sender would like if they can email each other.

Personal news
Telling about the sender condition and vacation.
-
Introduced the sender himself and telling about his family.

Complementary close/Sign off
Stay in touch and do write!
Take care
Love, 
Aleena
Thanks...
Looking forward to hearing from you soon.

Best wishes,
Ivo

Receiver

Fatima
-
Alexa

  task4

THE SIMILARITIES AND DIFFERENCES OF THE LETTERS
  
Letter 1
Letter 2
Letter 3
  


Similarities
Social
Function
Text function is to exchange news about the sender’s last vocation and her mother’s condition
Text function is to make a relationship with a new friend 
Text function is to exchange information to a new friend. 
Text
Structures
·      Date
·      Salutation and name
·      Introduction
·      Body
·      Closing (to indicate the letter is going to end; Give my love to your mom and dad and loads of love to you too)
·      Complimentary close (short expression; love)
·      Signature (name of the writer; Aleena)
·   Salutation
·   Introduction
·   Body
·   Complimentary close (short expression; thanks)
·      Salutation and name
·      Introduction
·      Body
·      Closing (to indicate the letter is going to end; anyway I must go and get on with my work!)
·      Complimentary close (short expression; best wishes)
·      Signature (name of the writer; Ivo)
Lexico-gram matical Feature
The text using:
·      Simple present tense

·      Simple past tense to tell the past experience
The text use simple present tense
 The text usesimple present tense

Differences
Social
Function
To exchange information to someone already known
To inform that the sender wants to make a friend with someone new. 
To reply the letter from a new friend. 
Text
Structures
There is a date
 There is no date, name of addressee, closure, name of sender nor  signature
There is no date


TASK 5 (M1 LA1 PART 1)
NAMA                       : NOVIASARI  RITONGA, S.Pd
NO. PESERTA         : 19070815710065
SEKOLAH ASAL    : SMP NEGERI 3 PURBATUA



Text Box: Brisbane, June 5th 2018
 




        









Text Box: Dearest John and Jane,


Text Box: I hope this letter finds you well. I’m just writing to thank you both for the holiday and for the photos you sent. The photos arrived this morning in the post. They reminded me what a great time I had during my stay with you last month. You really were fantastic hosts, and I couldn’t have asked for better guides to show me around.


Text Box: Sorry I didn’t write to you earlier, but I’ve been working flat out since the moment I arrived home. Do you remember I told you I had an assignment to finish? Well, the deadline was two weeks earlier than I thought it was!


Text Box: Anyway, I’m back to normal now and I’ve handed in all of my assignments. In fact, now that I’m free, why don’t you both come and stay? There’s a spare room here, so you’re welcome to use it whenever you like.


Text Box: Hope to see you soon,



Text Box: Peter


task 6









Email letter sequence is F-B-D-E-A-C

F.
Lissy wrote:
Bryan,
Since I know that you're teaching speaking, may I know what kind of test you used? and how did you test them? is it one to one test like a common international speaking test?
Have you ever tried using portfolio assessment in speaking class? Looking forward to hearing from you soon.
Thank you and have a great day ahead!!:)
Wassalam
Lissy
B
From: Bryan@gmail.com
CC: michael@gmail.com To: Lissy @gmail.com
Dear Lissy:
Coincidentally, my Speaking III curriculum is a project that ends in a recorded assessment (which becomes a time capsule) and a portfolio of the work done in the creation of it over the two preceding months. It's hard to share all of the pieces with you digitally, as the videos are around 100MB apiece, and the examples of student work aren't even digitized. That said, if you really want to know more, maybe we can schedule a Skype chat, and I can just show you? Or better yet, perhaps I can just bring some stuff to Jakarta some time over the next month, and you and I can sit and chat about the project while Akang Michael smokes cigarettes. =)
takzim,
Bryan
CC:    Hey Michael, any idea when you'll be around through January?       I may swing by.    Also, do recall that I inquired about catching up via phone last week, friend. =)

D
Lissy wrote:
Dear Bryan,
Wow...yes..yes..I'd love to know more how you did the project=) and i think it would be better if you swing by to Jakarta next month then we have that chat...may I know when will it be exactly?
The main reason why I prefer to have the chat directly is..I don't know how to use a Skype chat=D
Wassalam
Lissy

E.
From: Bryan@gmail.com
Bryan wrote:
Dear Sister bear (and papa bear, CC'd):
At long last, I am planning to swing through Jakarta next month!   While my plans are not yet solid, it seems likely I'll be there for the second week of January. During that time, I'd like you to consider the possibility of us:
a)         discussing my "World Tomorrow" Project, as mentioned below. I will bring examples on Nina's behalf, and would be happy to work with Michael to get the project into a readily-sharable form for future ETAs and ELFs. It is a project I am quite proud of, which targets a number of skills in speaking, writing, and critical thinking, and which has proven successful with over 200 Indonesian students now!
b)         baking cookies! Last year, Jackie, Michael and I did so, and I still remember the experience fondly. In fact, I've just added Jackie to the CC list too, on the off-chance she might want to join us for some cookie-baking… wishing you a wonderful year's end,
Bryan


A
To: Bryan@gmail.com From: Lissy@gmail.com Great!!
but FYI, I'm not good at baking cookies actually=/ So, I'll probably rely on you guys..=D
Lissy
C
From: Jackie@gmail.com
To: Bryan@gmail.com CC: Lissy
Cookies! I'm down :)