KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul
” DINAMIKA KELOMPOK“
Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai
penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Binjai , April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................................................... ii
BAB
IPENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
BABII
PEMBAHASAN............................................................................................................. 2
A.
Pengertian
dinamika kelompok........................................................................................ 2
B. Tujuan dinamika kelompok.............................................................................................. 2
C. Manfaat dinamika kelompok........................................................................................... 2
D.
Fungsi Dinamika Kelompok............................................................................................ 3
BABIII
PENUTUP ................................................................................................................... 15
A.
Kesimpulan
.................................................................................................................... 15
B.
Saran............................................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pentingnya kelompok bagi kehidupan
manusia bertumpu pada kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial dimana
manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya, guna memenuhi
kebutuhan hidup, kelompok manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan
manusia lain disekelilingnya. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia,
manusia selalu terlibat dalam interaksi, artinya tidak terlepas dari kelompok.
Di dalam kelompok ini proses
sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi dewasa dan mampu menyesuaikan
diri. Dengan demikian, hamper dari seluruh waktu dalam kehidupan sehari-hari
dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dididik dalam kelompok, belajar di
dalam kelompok, bekerja di dalam kelompok, bermain-main di dalam kelompok, dan
seterusnya dengan adanya berbagai kegiatan di dalam kelompok tersebut maka
dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam seluruh
kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam berbagai keanggotaan pada
berbagai jenis kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada setiap
perkembangannya, manusia membutuhkan kelompok.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat kami kaji dalam makalah ini
diantaranya:
1.
Bagaimana
cara mengindentifikasikan kelompok?
2.
Bagaimana
pertumbuhan kelompok?
3.
Bagaimana
proses dan dinamika kelompok?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dinamika kelompok
Istilah
dinamika kelompok tani berasal dari bahasa inggris “dynamics” yang berarti
mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti adanya
intraksi, saling mempengaruhidan ketergantungan antara anggota kelompok satu
sama lain secara timbal balik diantara Anggota kelompok dengan kelompok secara
keseluruhan.
Dinamika kelompok adalah suatu
kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan
psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain. Dinamika
kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok
yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
Pengertian dinamika kelompok
merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama
kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari
kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu
kesatuan kelompok dengan satu
tujuan,satu norma,dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.
B.
Tujuan dinamika kelompok
Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan
perlu memberi artah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan
keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus
dilakukanoleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan.
Tujuan dinamika kelompok :
- Meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
- Meningkatkan produktivitas anggota kelompok
- Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju
- Meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya
C.
Manfaat dinamika kelompok
Dinamik kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam
sebuah kelompok, Manfaat dinamika kelompok antara lain :
- Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup ( Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain )
- Memudahkan segala pekerjaan ( Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
- Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien (pekerjaan besar dibagi- bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing/ sesuai keahlian)
- Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberkan masukan, berintraksi dan peran yang sama dalam masyarakat)
Dinamika kelompok merupakan
kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari
dinamika kelompok itu antara lain:
1. Membentuk
kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun
manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2. Memudahkan
segala pekerjaan.
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan
yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4. Menciptakan
iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
1. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya: kelompok arisan,
v UNSUR-UNSUR
DINAMIKA KELOMPOK
Unsur-unsur dinamika kelompok disebut juga dengan variable atau dimensi
dinamika kelompok, unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari :
1. Tujuan kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang
akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh
seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas
bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan
anggota bisa :
a). Seluruhnya bertentangan
b). Sebagian bertentangan
c.). Netral
d). Searah
e). Identik
Dengan demikian bentuk hubungan a
tidak menguntungkan dan bentuk hubungan d adalah yang paling baik. Tujuan
kelompok dirumuskan sebagai perpaduan dari tujuan individu dan tujuan semua
anggota kelompok.
Tujuan kelompok yang efektif harus
mempunyai aspek-aspek sebagai berikut :
·
Dapat
didefinisikan secara operasional dapat diukur dan diamati
·
Mempunyai
makna bagi anggota kelompok,relevan, realistis dapat diterima dan dapat dicapai
·
Anggota
mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telahditetapkan
·
Adanya
keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan individu dan kelompok
·
Bersifat
menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang kecil dalam
mencapainya
·
Adanya
kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok
·
Berapa
lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan kelompok
2. Kekompakan kelompok
Kekompakan kelompok merupakan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok
hal ini yang berupa : loylitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan dan
keterikatan. Ada enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu :
a). Kepemimpinan kelompok
Kepemimpinan kelompok yang
melindungi , menimbulkan rasa aman dapat menetralisir setiap perbedaan
b). Keanggotaan kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa,
memiliki kelompok
c). Nilai tujuan kelompok
Makin tinggi apresiasi anggota
terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin kompak
d). Homogenitas anggota kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan
perbedaan masing-masing, bahkan harus merasa sama, merasa satu
e). Keterpaduan kegiatan kelompok
Keterpaduan anggoata kelompok
didalam mencapai tujuan sangatlah penting
f). Jumlah anggota kelompok
Bila jumlah anggota kelompok relatif
kecil, cenderung lebih kompak dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah
anggota besar
Sedangkan faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok adalah kesepakatan
anggota terhadap tujuan kelompok. Tingkat keseringan berinteraksi, adanya
keterikatan pribadi, persaingan antar kelompok adanya evaluasi yang
menyenangkan dan adanya perlakuan antar anggota dalam kelompok sebagai manusia
bukan mesin
3. Struktur Kelompok
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok
sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus
sesuai/memdukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur
kelompok yaitu:
a). Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok
harus lancar agar pesan sampai kepada seluruh anggota. Pada gilirannya kelompok
menjadi tidak kompak.
b). Struktur Tugas dan Pengambilan keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan
memperhatikan kemampuan peranan, dan posisi masing-masing anggota. Dengan
demikian seluruh anggota kelompok ikut berpatisipasi dan terlibat, sehingga
dinamika kelompok harus semakin kuat.
c). Struktur Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat
dengan kecepatan pengambilan keputusan selain harus jelas siapa yang
mengambil keputusan dan ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan
menunjukkan lemahnya struktur kelompok.
d). Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat
diperlukan sedangakan dalam struktur kelompok harus menjamin kelancaran
interksi, kelancaran interaksi memerlukan rencana (contoh ketersediaan ruang
pertemuan kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.
4. Fungsi Tugas Kelompok
Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka
mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya dilakukan dengan
kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang menyenangkan dapat menjamin
fungsi tugas ini dapat terpenuhi klasifikasi fungsi tugas yaitu:
a).
Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan
antar anggota.
b).
Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing masing anggota.
c). Prakarsa, berfungsi
menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota.
d).
Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok kepada
masyarakat atau lingkungannya.
e). Kepuasan, berfungsi untuk
memberikan kepuasan pada anggota.
f).
Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota seperti tujuan
dan kebutuhan anggota.
5. Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok
Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan
kehidupan kelompok. Kehidupan berkelompok dapat dilihat dari adanya kegiatan,
yaitu:
a).
Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam
setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok dari para
anggotanya akan tinggi.
b). Tersedianya fassilitas
c).
Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan agar para anggota bisa ikut
aktif berperan.
d).
Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini adalah sebagai acuan anggota
kelompok bertindak.
e).
Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah jumlah maupun
mengganti anggota yang keluar.
f).
Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru
adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya.
6. Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau
apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya
merasa saling menerima, saling menghargai , saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
suasana kelompok adalah:
a).
Hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang rukun,
bersahabat, persaudaraan.
b).
Kebebasan berpatisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi akan
menimbulkan semangat kerja yang tinggi.
c). Lingkungan fisik yang mendukung.
7. Efektivitas Kelompok
Efektivitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai,
semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota
kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.
8. Tekanan Kelompok
Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok
yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul
dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yang cermat,
dan terukur akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat
sebaliknya.
9. Maksud Terselubung
Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang terselubung atau
ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota lainnya dalam
melakukan suatu aktivitas tertentu dalam kelompok, karena tujuan sebenarnya
dari anggota kelompok berlawanan dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang
telah disepakati bersama.
v Cara
Mengidentifikasikan Kelompok
Cara
mengidentifikasikan kelompok berdasarkan beberapa hal berikut
1.
Berdasarkan persepsi
2.
Berdasarkan motivasi
3.
Berdasarkan tujuan
4.
Berdasarkan organisasi
5.
Berdasarkan interdependensi
6.
Berdasarkan interaksi
v Pertumbuhan
Kelompok
Mills menjelaskan bahwa pertumbuhan pengertiannya “bukan
penambahan dalam keanggotaan” tetapi penambahan kapabilitas-kapabilitas untuk
mempertemukan kemungkinan permintaan dalam tingkatan yang lebih luas.
Mills menyarankan seperangkat indikator pertumbuhan kelompok
sebagai berikut:
1.
Adaptasi
a. Menjadi lebih terbuka dalam menerima
penambahan informasi dari dunia luar
b. Kapasitas memperluas lingkup kontak
kelompok dan obligasinya
c. Kapasitas untuk mengalihkan
kebisaaan kelompok, aturan teknik dalam mengakomodasikan informasi baru
2.
Pencapaian Tujuan
a. Kapastias untuk menunda tujuan yang
telah ditetapkan karena ada alternatif yang dipertimbangkan.
b. Kapasitas untuk perubahan atau
penambahan tujuan-tujuan baru.
3.
Integrasi
a. Kapasitas untuk membedakan kedalam
sub-sub bagian karena pemeliharaan gabungan kolektif
b. Kapasitas untuk mengekspor sumber
tanpa menjadikan kemiskinan dan untuk mengirim utusan tanpa meninggalkan
loyalitasnya
4.
Pola Pemeliharaan dan Perluasan
a. Kapasitas untuk menerima
anggota-anggota baru mentransmisikan mereka untuk kultur dan kemampuan kelompok
b. Kapasitas untuk mempromosikan
permanen dalam pengalaman kelompok serta teknik penyampaiannya kepada kelompok
lain dan generasi berikutnya. (Bertrand, 1974: 164-165)
Perkembangan kelompok sebenarnya
banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994) mengemukakan perkembangan
kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:
a.
Fase orientasi
Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan
persamaan serta perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat
terlihat sebagai kesatuan kelompok, tapi masih tampak individual.
b.
Fase bekerja
Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya,
tujuan kelompok mulai ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada
voting. Perbedaan yang ada ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan
pemecahan masalah daripada dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara
terbuka.
c.
Fase terminasi
Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada
perubahan perasaan dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas,
tergantung pada pencapaian tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan kelompok)
Perkembangan
kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana
komunikasi dalam kelompok. Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:
- Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan dengan
diawali adanya perkenalan dimana semua individu akan saling mengenal satu
dengan yang lain, kemudian berkembang menjaadi kelompok yang sangat akrab
dengan mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
Tahap Fungsional
Tahap ini tumbuh ditandai adanya
perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan
dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan terjadi pembagian dalam menjalankan
fungsi kelompok.
- Tahap Disolusi
Tahap ini terjadi apabila
keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam
kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan pola hidup, sehingga
percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi pembubaran
kelompok.
v Proses
dan Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok
merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain
yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika
kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggabarkan proses
kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan,
antara lain:
Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok
terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling
menghargai
·
Menimbulkan rasa solidaritas anggota
sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain
·
Menciptakan komunikasi yang terbuka
terhadap sesame anggot kelompok
·
Meninggalkan adanya i’tikad yang
baik diantara sesame anggota kelompok
Proses dinamika kelompok mulai dari ndividu sebagai pribadi
yang masuk kedalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum
mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es.
Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es
yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Ice breaking adalah padanan dua kata Inggris yang mengandung makana
‘memecah es’. Dalam kelomok ice breaking ditujukan
untuk menghilangkan kebekuan-kebekuan diantara individu-individu dalam satu
kelompok sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi
dengan baik antara satu dengan yang lainnya.
Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang
kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut “storming”. Storming akan
membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu
mengalami “forming”. Dalam setiap
kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota
kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut “norming”. Dimana tahapan norming terdiri dari peran (role),
norma, hubungan antar anggota. Berdasarkan
aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini
disebut “performing”.
Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak
mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri
dalam memenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian
kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik masyarakat yang demoksratis
dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif.
v Ciri Kelompok Sosial
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki
motive yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
2. Terdapat
akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain
(Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat)
(Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat)
3. Adanya
penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan
terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing
4. Adanya
peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi
dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Pembentukan kelompok dapat diawali
dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam
memanuhi kebutuhannya. Seperti yang terlihat dalam bagan berikut ini:
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
v Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok
Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
2.
Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
v Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.
Kelebihan
Kelompok
a. Keterbukaan
antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat
anggota yang lain.
b. Kemauan
anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan
kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
c. Kemampuan
secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati
kelompok.
Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
Pentingnya Dinamika Kelompok dalam
Perawatan
-
Profesi Keperawatan merupakan bagian
dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri atas perawat dalam satu ikatan
profesi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan
-
Profesi keperawatan terbentuk dari
adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang memiliki tradisi, norma, prosedur
dan aktivitas yang sama.
-
Setiap anggota saling tergantung satu
dengan yang lain karena saling membutuhkan bantuan.
Setiap anggota profesi memiliki
ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
a) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
b) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
c) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada.
a) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
b) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
c) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dinamika
kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang
lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam
situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
Pengertian
dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan
nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang
semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain
menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu
tujuan,satu norma,dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.
Tujuan kelompok merupakan sesuatu
yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu memberi artah pada kegiatan dan
memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan
jumlah kegiatan yang harus dilakukanoleh kelompok yang menjadi kriteria
pengukur kemajuan.
Tujuan dinamika kelompok :
- Meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
- Meningkatkan produktivitas anggota kelompok
- Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju
- Meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik juga simpulan
sebagai berikut.
1. Cara mengidentifikasikan kelompok berdasarkan
persepsi, berdasarkan motivasi, berdasarkan tujuan, berdasarkan organisasi, berdasarkan
interdependensi, berdasarkan interaksi
2.
Seperangkat indikator pertumbuhan kelompok diantaranya adaptasi, pencampaian
tujuan, integrasi, pola pemeliharaan dan perluasan.
3.
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu
dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara
bersama. Dinamika kelompok melalui proses ice
breaking, storming, forming, norming,
performing.
B.
Saran
Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak
mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri
dalam memenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian
kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik masyarakat yang demoksratis
dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif.
Dinamika kelompok menjadi bahan persaingan dari para ahli psikologi, ahli
sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap dinamika kelompok
sebagai eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap
pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Huraerah,
Abu,dkk.2005. Dinamika Kelompok. Bandung:
Rafika Aditama
Fallen,
R,dkk.2009.Catatn Kuliah Keperawatan
Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika
0 komentar:
Posting Komentar