Rabu, 16 April 2014

makalah tentang ” DINAMIKA KELOMPOK“



KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis ucapkan  kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
                        DINAMIKA KELOMPOK
            Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik secara langsung  maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih  dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

                                                                                                      Binjai ,    April   2014



                                                                                                                              Penulis




 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii   
BAB IPENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A.     Latar Belakang................................................................................................................ 1
B.     Rumusan  Masalah........................................................................................................... 1

BABII PEMBAHASAN............................................................................................................. 2
A.    Pengertian dinamika kelompok........................................................................................ 2
B.     Tujuan dinamika kelompok.............................................................................................. 2
C.    Manfaat dinamika kelompok........................................................................................... 2
D.    Fungsi Dinamika Kelompok............................................................................................ 3

BABIII PENUTUP ................................................................................................................... 15
A.    Kesimpulan .................................................................................................................... 15
B.     Saran............................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 16


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya, guna memenuhi kebutuhan hidup, kelompok manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan manusia lain disekelilingnya. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu terlibat dalam interaksi, artinya tidak terlepas dari kelompok.
Di dalam kelompok ini proses sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi dewasa dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, hamper dari seluruh waktu dalam kehidupan sehari-hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dididik dalam kelompok, belajar di dalam kelompok, bekerja di dalam kelompok, bermain-main di dalam kelompok, dan seterusnya dengan adanya berbagai kegiatan di dalam kelompok tersebut maka dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam berbagai keanggotaan pada berbagai jenis kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada setiap perkembangannya, manusia membutuhkan kelompok.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah  yang dapat kami kaji dalam makalah ini diantaranya:
1.      Bagaimana cara mengindentifikasikan kelompok?
2.      Bagaimana pertumbuhan kelompok?
3.      Bagaimana proses dan dinamika kelompok?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dinamika kelompok
            Istilah dinamika kelompok tani berasal dari bahasa inggris “dynamics” yang berarti mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti adanya intraksi, saling mempengaruhidan ketergantungan antara anggota kelompok satu sama lain secara timbal balik diantara Anggota kelompok dengan kelompok secara  keseluruhan.
            Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
            Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan,satu norma,dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.

B.     Tujuan dinamika kelompok
      Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu memberi artah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukanoleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan.
Tujuan dinamika kelompok :
  1. Meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
  2. Meningkatkan produktivitas anggota kelompok
  3. Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju
  4. Meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya

C.    Manfaat dinamika kelompok
      Dinamik kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok, Manfaat dinamika kelompok antara lain :
  1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup ( Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain )
  2. Memudahkan segala pekerjaan ( Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
  3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien (pekerjaan besar dibagi- bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing/ sesuai keahlian)
  4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberkan masukan, berintraksi dan peran yang sama dalam masyarakat)

            Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:

1.      Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2.      Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3.      Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4.      Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)


Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:

1. Kelompok Primer
            Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
            Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.

2. Kelompok Sekunder
            Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.

3. Kelompok Formal
            Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.

4. Kelompok Informal
            Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya: kelompok arisan,

v  UNSUR-UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
       Unsur-unsur dinamika kelompok disebut juga dengan variable atau dimensi dinamika kelompok, unsur-unsur dinamika kelompok  terdiri dari :
1.   Tujuan kelompok
            Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran  yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa :
a). Seluruhnya bertentangan
b). Sebagian bertentangan
c.). Netral
d). Searah
e). Identik
Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan dan bentuk hubungan d adalah yang paling baik. Tujuan kelompok dirumuskan sebagai perpaduan dari tujuan individu dan tujuan semua anggota kelompok.

Tujuan kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-aspek sebagai berikut :
·         Dapat didefinisikan secara operasional dapat diukur dan diamati
·         Mempunyai makna bagi anggota kelompok,relevan, realistis dapat diterima dan dapat dicapai
·         Anggota mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telahditetapkan
·         Adanya keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan individu dan kelompok
·         Bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang kecil dalam mencapainya
·         Adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok
·         Berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan kelompok
2.   Kekompakan kelompok
            Kekompakan kelompok merupakan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok hal ini yang berupa : loylitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan dan keterikatan. Ada enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu :
a).  Kepemimpinan kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi , menimbulkan rasa aman dapat  menetralisir setiap perbedaan
b).  Keanggotaan kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa, memiliki kelompok
c).  Nilai tujuan kelompok
Makin tinggi apresiasi anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin kompak
d).  Homogenitas anggota kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan harus merasa sama, merasa satu
e).  Keterpaduan kegiatan kelompok
Keterpaduan anggoata kelompok didalam mencapai tujuan sangatlah penting
f).   Jumlah anggota kelompok
Bila jumlah anggota kelompok relatif kecil, cenderung lebih kompak dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar
            Sedangkan faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok adalah kesepakatan anggota terhadap tujuan kelompok. Tingkat keseringan berinteraksi, adanya keterikatan pribadi, persaingan antar kelompok adanya evaluasi yang menyenangkan dan adanya perlakuan antar anggota dalam kelompok sebagai manusia bukan mesin

3.  Struktur Kelompok
            Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai/memdukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu:
a).  Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada seluruh anggota. Pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.
b).  Struktur Tugas dan Pengambilan keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan peranan, dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota kelompok ikut berpatisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok harus semakin kuat.
c).  Struktur Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan  kecepatan pengambilan keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok.
d).  Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangakan dalam struktur kelompok harus menjamin kelancaran interksi, kelancaran interaksi memerlukan rencana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.

4.   Fungsi Tugas Kelompok
            Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya dilakukan dengan kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang menyenangkan  dapat menjamin fungsi tugas ini dapat terpenuhi klasifikasi fungsi tugas yaitu:

a).  Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan   antar anggota.
b). Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing masing anggota.
c).  Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota.
d). Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok kepada masyarakat atau lingkungannya.
e).  Kepuasan, berfungsi untuk memberikan kepuasan pada anggota.
f).  Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota seperti tujuan dan kebutuhan anggota.

5.  Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok
            Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Kehidupan berkelompok dapat dilihat dari adanya kegiatan, yaitu:
a). Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi  dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok dari para anggotanya akan tinggi.
b).  Tersedianya fassilitas
c).  Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan agar para anggota bisa ikut aktif berperan.
d). Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini adalah sebagai acuan anggota kelompok bertindak.
e). Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar.
f). Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya.

6. Suasana Kelompok
            Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling menerima, saling menghargai , saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah:
a). Hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan.
b). Kebebasan berpatisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi akan menimbulkan semangat kerja yang tinggi.
c). Lingkungan fisik yang mendukung.

7. Efektivitas Kelompok
            Efektivitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.

8.  Tekanan Kelompok
            Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yang cermat, dan terukur akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.

9.  Maksud Terselubung
            Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang terselubung atau ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota lainnya dalam melakukan suatu aktivitas tertentu dalam kelompok, karena tujuan sebenarnya dari anggota kelompok berlawanan dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah disepakati bersama.

v  Cara Mengidentifikasikan Kelompok
Cara mengidentifikasikan kelompok berdasarkan beberapa hal berikut
1.      Berdasarkan persepsi
2.      Berdasarkan motivasi
3.      Berdasarkan tujuan
4.      Berdasarkan organisasi
5.      Berdasarkan interdependensi
6.      Berdasarkan interaksi




v  Pertumbuhan Kelompok
Mills menjelaskan bahwa pertumbuhan pengertiannya “bukan penambahan dalam keanggotaan” tetapi penambahan kapabilitas-kapabilitas untuk mempertemukan kemungkinan permintaan dalam tingkatan yang lebih luas.
Mills menyarankan seperangkat indikator pertumbuhan kelompok sebagai berikut:
1.      Adaptasi
a.       Menjadi lebih terbuka dalam menerima penambahan informasi dari dunia luar
b.      Kapasitas memperluas lingkup kontak kelompok dan obligasinya
c.       Kapasitas untuk mengalihkan kebisaaan kelompok, aturan teknik dalam mengakomodasikan informasi baru
2.      Pencapaian Tujuan
a.       Kapastias untuk menunda tujuan yang telah ditetapkan karena ada alternatif yang dipertimbangkan.
b.      Kapasitas untuk perubahan atau penambahan tujuan-tujuan baru.
3.      Integrasi
a.       Kapasitas untuk membedakan kedalam sub-sub bagian karena pemeliharaan gabungan kolektif
b.      Kapasitas untuk mengekspor sumber tanpa menjadikan kemiskinan dan untuk mengirim utusan tanpa meninggalkan loyalitasnya
4.      Pola Pemeliharaan dan Perluasan
a.       Kapasitas untuk menerima anggota-anggota baru mentransmisikan mereka untuk kultur dan kemampuan kelompok
b.      Kapasitas untuk mempromosikan permanen dalam pengalaman kelompok serta teknik penyampaiannya kepada kelompok lain dan generasi berikutnya. (Bertrand, 1974: 164-165)
Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:
a.       Fase orientasi
Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan persamaan serta perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat sebagai kesatuan kelompok, tapi masih tampak individual.     
b.      Fase bekerja
Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.
c.       Fase terminasi
Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada perubahan perasaan dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas, tergantung pada pencapaian tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan kelompok)
Perkembangan kelompok  dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi dalam kelompok. Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
  1. Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan dengan diawali adanya perkenalan dimana semua individu akan saling mengenal satu dengan yang lain, kemudian berkembang menjaadi kelompok yang sangat akrab dengan mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
*      Tahap Fungsional
Tahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
  1. Tahap Disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan pola hidup, sehingga percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi pembubaran kelompok.

v  Proses dan Dinamika Kelompok
      Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggabarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
·         Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain
·         Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesame anggot kelompok
·         Meninggalkan adanya i’tikad yang baik diantara sesame anggota kelompok
Proses dinamika kelompok mulai dari ndividu sebagai pribadi yang masuk kedalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Ice breaking adalah padanan dua kata Inggris yang mengandung makana ‘memecah es’. Dalam kelomok ice breaking ditujukan untuk menghilangkan kebekuan-kebekuan diantara individu-individu dalam satu kelompok sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya.  Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut “storming”. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami “forming”. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut “norming”. Dimana tahapan norming terdiri dari peran (role), norma, hubungan antar anggota. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut “performing”.
Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik masyarakat yang demoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif.

v  Ciri Kelompok Sosial
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Memiliki motive yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
2.      Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain
(Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat)
3.      Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing

4.      Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
            Pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya. Seperti yang terlihat dalam bagan berikut ini:
            Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
            Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:

1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.

2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.

4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.

5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.

6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.

v  Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok
Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:

1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.

2. Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.

v  Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.

*      Kelebihan Kelompok
a.       Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain.
b.      Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
c.       Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok.
*      Kekurangan Kelompok
            Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
*      Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Perawatan
-            Profesi Keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri atas perawat dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan
-            Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.
-            Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling membutuhkan bantuan.
            Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
a) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
b) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
c) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada.
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
            Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
            Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan,satu norma,dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.
Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu memberi artah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukanoleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan.
Tujuan dinamika kelompok :
  1. Meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
  2. Meningkatkan produktivitas anggota kelompok
  3. Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju
  4. Meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya
                                   
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik juga simpulan sebagai berikut.
1.       Cara mengidentifikasikan kelompok berdasarkan persepsi, berdasarkan motivasi, berdasarkan tujuan, berdasarkan organisasi, berdasarkan interdependensi, berdasarkan interaksi
2.      Seperangkat indikator pertumbuhan kelompok diantaranya adaptasi, pencampaian tujuan, integrasi, pola pemeliharaan dan perluasan.
3.      Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok melalui proses ice breaking, storming, forming, norming, performing.

B.     Saran
Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik masyarakat yang demoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif. Dinamika kelompok menjadi bahan persaingan dari para ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap dinamika kelompok sebagai eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok.




DAFTAR PUSTAKA

Huraerah, Abu,dkk.2005. Dinamika Kelompok. Bandung: Rafika Aditama
Fallen, R,dkk.2009.Catatn Kuliah Keperawatan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika









0 komentar:

Posting Komentar