Minggu, 14 Juli 2019

TUGAS AKHIR MODUL 3 PEDAGOGIK

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA

Oleh :

NOVIASARI RITONGA, S.Pd.
(MAHASISWA PPG BAHASA INGGRIS, KELAS B, UNIMED)















 













Diajukan Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Modul III
Dalam Kegiatan PPG
2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa terselesaikan pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Instruktur/Pembimbing yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya serta teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
                                                                                                           
Purbatua,  Juli 2019

                                                                                                                         Penulis










DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.    Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.   Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
D.   Sistematika Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A.    Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia................................ 3
B.    Model Pembelajaran Pemerosesan Informasi............................................ 5
BAB III SIMPULAN................................................................................................. 6
A.    Kesimpulan.................................................................................................. 6
              DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................7












BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Proses berfikir merupakan proses yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi diolah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Berfikir juga dapat dikatakan sebagai proses pengorganisasian informasi dalam ingatan. Berfikir mencakup banyak aktivitas mental. Berfikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan.
Semua informasi yang kita peroleh terekam dalam ingatan. Akan tetapi, tidak semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau akan hilang karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ketika individu memperoleh suatu informasi, secara tidak langsung otak akan memproses informasi tersebut. Apabila dalam pemerosesan tersebut terdapat perhatian (attention) pada informasi yang diperoleh, maka akan menghasilkan suatu pemahaman.
Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi kemudian diolah sehingga mencipatakan suasana yang terencana, dan suasana pembelajaran yang mendukung (Ellen, 2016:25). Teori pemrosesan informasi ini merupakan teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajaran tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui beberapa indera.

B.   Rumusan Masalah
            Adapun rumusan maslah dalam makalah ini adalah :
1.       Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
2.       Bagaimana model pembelajaran pemerosesan informasi?

C.   Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami :
1.    Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
2.    Model pembelajaran pemerosesan informasi


D.   Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.    Rumusan Masalah
C.   Tujuan Penulisan
D.   Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia
B.    Model Pembelajaran Pemerosesan Informasi
BAB III SIMPULAN
A.    Kesimpulan
DAFTAR  PUSTAKA








BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia
Ingatan manusia dibagi menjadi dua, yaitu ; memori Jangka Pendek (Short Term Memory atau STM); Memori Jangka Panjang (Long Term Memory atau LTM); Memori yang memiliki kapasitas terbatas dan hanya berlangsung mulai dari hitungan menit hingga selamanya (Rehalat, 2014). Ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat (daya batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami, dipelajari dan sebagainya). Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses berfikir.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemerosesan informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang (Frishammar, 2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa pemecahan masalah. Pemrosesan informasi di dalam fikiran berlangsung terus-menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam fikiran.
Komponen pemrosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah :
1.    Sensory Memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2.    Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.
3.    Short Time Memori (STM)
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas kecil sekali, namun sangat besar perannya dalam proses memori, yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita.


4.    Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan ; (a) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu ; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; (c) sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.

Teori proses masuknya rangsangan ke penyimpanan dalam ingatan digambarkan sebagai berikut (Surgenor, 2010):



 
 
Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh Sensory Memory, sensory memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk sesorik nya yang mentah. Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short term memory) masih belum jelas namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka memori kerja adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal and encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori jangka panjang (Long Term Memory).
Contohnya saat kita ingin mengingat nomor telepon. Sebagai stimulus awal nomor telepon ditangkap oleh pancaindra (bisa melalui telinga jika dalam bentuk suara, ataupun mata jika dalam bentuk tulisan). Nomor telepon yang ditangkap melalui pacaindra disimpan di working memory. Saat kita mengingat nomor telepon untuk sesaat berarti kita menyimpannya di short term memory. Ketika kita mengulang secara verbal secara terus-menerus dan sewaktu-waktu kerap diulang kembali (recalling) nomor tersebut akan disimpan di memori jangka panjang (long term memory).                                                       4
B.   Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
Teori pemrosesan informasi merupakan  teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175) Teori pemrosesan informasi ini didasari oleh asumsi bahwapembelajaran merupakan faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaranterjadi adanya proses informasi kemudian diolah sehingga menciptakan suasana yang terencana, dan suasana pembelajaran yang mendukung. Teori kognitif lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil belajarnya. Proses belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Menurut Rehalat (2014) model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan teori belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampuan siswa memproses imformasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya.
Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep dan menggunakan simbol verbal dan visual. Ilmu kognisi (cognitive science) merupakan kajian mengenai intelegensi manusia, program computer dan teori abstrak dengan penekanan pada prilaku cerdas, seperti perhitungan (Simon & Kaplan, 1989). Teori pemrosesan informasi kognitif dipelopori oleh Robert Gagne (1985). Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Pembelajaran merupakan keluaran pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia.
Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.    Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang besar bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar dimulai dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik yang mengikutiperforma belajar.
2.             Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama pembelajaran berfungsi mendukung yang terjadi pada pembelajaran.     
BAB III
SIMPULAN
A.   KESIMPULAN
Pemrosesan informasi di dalam fikiran berlangsung terus-menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam fikiran. Psikologi pemrosesan informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana pengetahuandimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkandari proses beberapa pemecahan maslah.
Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh sensory memory. Sensory memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah.
Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan kedalam kesadaran dan memori jangka pendek (short term memory), sedangkan informasiyang tidak lolos attention dilupakan. Hubungan antara memori jangka pendek dan memori kerja (working memory) masih belum jelas namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka memori kerja adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori jangka panjang (long term memory).
Model pembelajaran pemrosesan informasi adala model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembeljaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik.












DAFTAR PUSTAKA


Karwono dan Heni Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Ciputat: Penerbit Cerdas Jaya.

Markowitz, K. & Jensen, E. 2002. Otak Sejuta Gigabyte. Bandung: Kaifa.

Muhibbin Syah. 2001. Psikologi belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.

Rasyad, A. 2003. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.

















2 komentar:

  1. bingung mau ngapain??
    ayo gabung langsung di ionqq/c/0/m
    menangkan hadiahnya hingga ratusan juta rupiah
    whatsapp: +85515373217

    BalasHapus
  2. Your blog post was a great read—thank you for sharing your expertise. Also check the devil may cry 6

    BalasHapus